Satgas Pangan Tetap Awasi Komoditas Beras
Satgas Pangan Tetap Awasi Komoditas Beras
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Satgas Pangan Tetap Awasi Komoditas Beras telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Satgas Pangan Tetap Awasi Komoditas Beras
link : Satgas Pangan Tetap Awasi Komoditas Beras
Judul : Satgas Pangan Tetap Awasi Komoditas Beras
link : Satgas Pangan Tetap Awasi Komoditas Beras
Motobalapan | Berita Vlova - Metrotvnews.com, Jakarta: Kerja satuan tugas (satgas) pangan akan terus berlanjut, meski Ramadan dan Lebaran telah usai. Salah satu bahan pokok yang bakal mendapat perhatian khusus satgas adalah beras.
"Kita ingin satgas ini terus bergerak, dan kita akan fokus pada satu bidang yang lebih, yang lain tetap jalan komoditas lain, tapi yang satunya akan mendapat atensi khusus yaitu masalah beras," kata Tito di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu 5 Juli 2017.
Dalam rapat koordinasi yang dilakukan Kapolri dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menteri Perdagangan yang diwakili oleh Dirjen Perdagangan, KPPU, juga PPATK, Tito menjelaskan perihal keberhasilan dari satgas pangan dalam menjaga stabilitas sembako selama Ramadan dan Lebaran.
Tito menuturkan, mengapa beras mendapat perhatian khusus dibanding komoditas lain lantaran beras yang beredar di Indonesia nilainya mencapai hampir Rp428 triliun.
"Jadi tertinggi dibanding lain, nomor dua minyak goreng, nomor tigas adalah jagung," papar dia.
Untuk itu, kata jenderal bintang empat itu, target dari Presiden Joko Widodo yang telah berdiskusi dengan Menteri Pertanian berharap harga beras bisa turun sampai Rp1.000 di tingkat distributor dan pedagang bukan di petani.
"Kita ingin satgas ini terus bergerak, dan kita akan fokus pada satu bidang yang lebih, yang lain tetap jalan komoditas lain, tapi yang satunya akan mendapat atensi khusus yaitu masalah beras," kata Tito di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu 5 Juli 2017.
Dalam rapat koordinasi yang dilakukan Kapolri dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menteri Perdagangan yang diwakili oleh Dirjen Perdagangan, KPPU, juga PPATK, Tito menjelaskan perihal keberhasilan dari satgas pangan dalam menjaga stabilitas sembako selama Ramadan dan Lebaran.
Tito menuturkan, mengapa beras mendapat perhatian khusus dibanding komoditas lain lantaran beras yang beredar di Indonesia nilainya mencapai hampir Rp428 triliun.
"Jadi tertinggi dibanding lain, nomor dua minyak goreng, nomor tigas adalah jagung," papar dia.
Untuk itu, kata jenderal bintang empat itu, target dari Presiden Joko Widodo yang telah berdiskusi dengan Menteri Pertanian berharap harga beras bisa turun sampai Rp1.000 di tingkat distributor dan pedagang bukan di petani.
Sementara itu, Amran mengatakan adanya disparitas harga yang cukup jauh antara petani dan distributor bukan merupakan hal yang baik. Pasalnya, bila dihitung, kata dia, petani hanya mendapat untung Rp65 triliun pertahun yang bila dibagi per petani hanya Rp1,2 juta.
Sementara distributor mendapat keuntungan mencapai Rp133 triliun pertahun yang bila dibagi per distributor jumlahnya mencapai 400 ribu distributor bisa mendapat untung Rp100 juta sampai Rp300 juta pertahun.
"Ini kita akan geser petaninya bagaimana bisa untung, ini perintah bapak presiden," tegas dia.
Pemerintah ingin membuat petani untung sudah dan tidak terus menjadi pihak yang ditindas. Amran mengklaim, hal tersebut telah dibuktikan dari beberapa komoditas seperti jagung dan bawang merah tak lagi impor, bahkan bisa diekspor.
"Nah sekarang saatnya kita memperhatikan distribusi. Mimpi kita adalah petani harus untung itu tidak tidak ada pilihan, petani harus untung," ujar Amran.
Dia menegaskan, petani harus mendapat keuntungan agar terus meningkatkan produksi komoditasnya. Namun, kata dia, pihaknya pun tak bakal merugikan distributor juga akan membuat konsumen tersenyum karena harga yang murah.
"Kita butuh pedagang tetapi yang wajar berkeadilan, kemudian konsumennya Tersenyumlah. 3 ini kita harus jaga-jaga nanti pemerintah yang kita lihat terakhir adalah harga stabil," jelas Amran.
Sementara distributor mendapat keuntungan mencapai Rp133 triliun pertahun yang bila dibagi per distributor jumlahnya mencapai 400 ribu distributor bisa mendapat untung Rp100 juta sampai Rp300 juta pertahun.
"Ini kita akan geser petaninya bagaimana bisa untung, ini perintah bapak presiden," tegas dia.
Pemerintah ingin membuat petani untung sudah dan tidak terus menjadi pihak yang ditindas. Amran mengklaim, hal tersebut telah dibuktikan dari beberapa komoditas seperti jagung dan bawang merah tak lagi impor, bahkan bisa diekspor.
"Nah sekarang saatnya kita memperhatikan distribusi. Mimpi kita adalah petani harus untung itu tidak tidak ada pilihan, petani harus untung," ujar Amran.
Dia menegaskan, petani harus mendapat keuntungan agar terus meningkatkan produksi komoditasnya. Namun, kata dia, pihaknya pun tak bakal merugikan distributor juga akan membuat konsumen tersenyum karena harga yang murah.
"Kita butuh pedagang tetapi yang wajar berkeadilan, kemudian konsumennya Tersenyumlah. 3 ini kita harus jaga-jaga nanti pemerintah yang kita lihat terakhir adalah harga stabil," jelas Amran.
Demikianlah Artikel Satgas Pangan Tetap Awasi Komoditas Beras
Sekianlah artikel Satgas Pangan Tetap Awasi Komoditas Beras kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Satgas Pangan Tetap Awasi Komoditas Beras dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/07/satgas-pangan-tetap-awasi-komoditas.html