OJK Ajak 52 Perusahaan Tambang dan Perkebunan IPO di BEI
OJK Ajak 52 Perusahaan Tambang dan Perkebunan IPO di BEI
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul OJK Ajak 52 Perusahaan Tambang dan Perkebunan IPO di BEI telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : OJK Ajak 52 Perusahaan Tambang dan Perkebunan IPO di BEI
link : OJK Ajak 52 Perusahaan Tambang dan Perkebunan IPO di BEI
Judul : OJK Ajak 52 Perusahaan Tambang dan Perkebunan IPO di BEI
link : OJK Ajak 52 Perusahaan Tambang dan Perkebunan IPO di BEI
Motobalapan | Berita Vlova - Metrotvnews.com, Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat ada 52 perusahaan tambang dan perkebunan yang melantai di bursa efek luar. Adanya realita itu membuat OJK untuk bisa merangkul listing (IPO) di pasar modal Indonesia.
"Ada beberapa, tidak semua, yang besar-besar sekitar 52 perusahaan. Beberapa aturan dan kebijakan pasar modal agar beberapa perusahaan tambang dan perkebunan bisa melantai di bursa," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida di Gedung BEI, SCBD Sudirman, Jakarta, Selasa 4 Juli 2017.
OJK juga, bilang Nurhaida, akan menjalankan pendekatan mulai semester kedua di tahun ini. Sehingga perusahaan itu bisa bergabung di pasar modal Indonesia.
"Kami akan lihat apakah ada peraturan yang buat mereka berat listing di Indonesia. Tapi yang penting menjaga agar jangan sampai investor tidak mendapatkan haknya," jelas Nurhaida.
Selama ini perusahaan tambang memang sulit melantai di bursa, lanjut Nurhaida, itu karena beberapa alasan, seperti masalah waktu eksplorasi yang masih belum pasti.
"Ada beberapa, tidak semua, yang besar-besar sekitar 52 perusahaan. Beberapa aturan dan kebijakan pasar modal agar beberapa perusahaan tambang dan perkebunan bisa melantai di bursa," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida di Gedung BEI, SCBD Sudirman, Jakarta, Selasa 4 Juli 2017.
OJK juga, bilang Nurhaida, akan menjalankan pendekatan mulai semester kedua di tahun ini. Sehingga perusahaan itu bisa bergabung di pasar modal Indonesia.
"Kami akan lihat apakah ada peraturan yang buat mereka berat listing di Indonesia. Tapi yang penting menjaga agar jangan sampai investor tidak mendapatkan haknya," jelas Nurhaida.
Selama ini perusahaan tambang memang sulit melantai di bursa, lanjut Nurhaida, itu karena beberapa alasan, seperti masalah waktu eksplorasi yang masih belum pasti.
"Kalau perusahaan pertambangan mereka di awal-awal eksplorasi butuh biaya belum ada penghasilan, revenue belum cukup. Ada listingnya di pasar perkembangan tidak harus ada untung dulu," terang Nurhaida.
Semua itu, Nurhaida menekankan, agar pasar modal Indonesia lebih likuid. Makanya, pasar modal terus mengajak perusahaan asing atau pun lokal untuk melantai di bursa.
"Agar pasar modal kita lebih likuid dan deep. Itu akan membuat pasar modal kita lebih besar," tukas Nurhaida.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengatakan, bahwa dirinya bakal mengajak perusahaan luar yang berbasis pertambangan dan kelapa sawit yang belum listing (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Saya mengajak tidak memaksa, saya tidak pernah memaksa perusahaan tambang dan perusahaan sawit untuk listed di bursa Indonesia. Tidak banyak (perusahaan), tapi duitnya gede-gede," terang Jokowi.
Jokowi juga mengajak, agar jajaran direksi bursa terus mensosialisasikan pentingnya perusahaan masuk pasar modal Indonesia. Ketika banyak perusahaan listing, maka memberikan efek yang besar bagi masyarakat banyak.
Semua itu, Nurhaida menekankan, agar pasar modal Indonesia lebih likuid. Makanya, pasar modal terus mengajak perusahaan asing atau pun lokal untuk melantai di bursa.
"Agar pasar modal kita lebih likuid dan deep. Itu akan membuat pasar modal kita lebih besar," tukas Nurhaida.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengatakan, bahwa dirinya bakal mengajak perusahaan luar yang berbasis pertambangan dan kelapa sawit yang belum listing (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Saya mengajak tidak memaksa, saya tidak pernah memaksa perusahaan tambang dan perusahaan sawit untuk listed di bursa Indonesia. Tidak banyak (perusahaan), tapi duitnya gede-gede," terang Jokowi.
Jokowi juga mengajak, agar jajaran direksi bursa terus mensosialisasikan pentingnya perusahaan masuk pasar modal Indonesia. Ketika banyak perusahaan listing, maka memberikan efek yang besar bagi masyarakat banyak.
Demikianlah Artikel OJK Ajak 52 Perusahaan Tambang dan Perkebunan IPO di BEI
Sekianlah artikel OJK Ajak 52 Perusahaan Tambang dan Perkebunan IPO di BEI kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel OJK Ajak 52 Perusahaan Tambang dan Perkebunan IPO di BEI dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/07/ojk-ajak-52-perusahaan-tambang-dan.html