Menkeu Berharap Tempat Persembunyian Pajak segera Hilang
Menkeu Berharap Tempat Persembunyian Pajak segera Hilang
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Menkeu Berharap Tempat Persembunyian Pajak segera Hilang telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Menkeu Berharap Tempat Persembunyian Pajak segera Hilang
link : Menkeu Berharap Tempat Persembunyian Pajak segera Hilang
Judul : Menkeu Berharap Tempat Persembunyian Pajak segera Hilang
link : Menkeu Berharap Tempat Persembunyian Pajak segera Hilang
Motobalapan | Berita Vlova - Metrotvnews.com, Jakarta: Negara-negara di dunia telah sepakat untuk memerangi kegiatan penghindaran pajak. Sebanyak 101 negara yang tergabung dalam kerja sama ekonomi dan pembangunan (OECD) telah berkomitmen menerapkan pertukaran informasi keuangan otomatis untuk perpajakan (AEoI).
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan, nantinya semua tempat di dunia yang selama ini dijadikan sebagai tempat berlindung para penghindar pajak lambat laun akan menghilang. Tentu hal itu menjadi penting karena berkaitan dengan aktivitas perekonomian.
Sebab, negara yang selama ini menjadi financial centre atau pusat keuangan dan dianggap aman untuk menyimpan dana-dana yang menghindari pajak telah ikut masuk bagian untuk bertukar informasi. Kondisi ini diharapkan bisa menekan terjadinya penghindaran pajak dikemudian hari.
"Semua tempat di dunia ini yang biasanya jadi tempat aman untuk menutupi dan menyembunyikan dari berbagai macam kewajiban perpajakan telah setuju untuk melakukan pertukaran informasi sehingga tempat untuk sembunyikan dari kewajiban perpajakan semakin lama semakin hilang," katanya, di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta Selatan, Selasa 4 Juli 2017.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan, nantinya semua tempat di dunia yang selama ini dijadikan sebagai tempat berlindung para penghindar pajak lambat laun akan menghilang. Tentu hal itu menjadi penting karena berkaitan dengan aktivitas perekonomian.
Sebab, negara yang selama ini menjadi financial centre atau pusat keuangan dan dianggap aman untuk menyimpan dana-dana yang menghindari pajak telah ikut masuk bagian untuk bertukar informasi. Kondisi ini diharapkan bisa menekan terjadinya penghindaran pajak dikemudian hari.
"Semua tempat di dunia ini yang biasanya jadi tempat aman untuk menutupi dan menyembunyikan dari berbagai macam kewajiban perpajakan telah setuju untuk melakukan pertukaran informasi sehingga tempat untuk sembunyikan dari kewajiban perpajakan semakin lama semakin hilang," katanya, di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta Selatan, Selasa 4 Juli 2017.
Ani, sapaan akrabnya, mengatakan, dengan semakin dibukanya akses terhadap informasi keuangan di hampir seluruh negara untuk kepentingan perpajakan maka menjadi berita baik untuk negara berkembang. Sebab, kata Ani, selama ini negara berkembang kesulitan untuk mendapatkan akses informasi terhadap wajib pajak yang secara mudah melakukan penghindaran pajak.
Saat ini, pemerintah sedang gencar melakukan kerja sama bilateral terkait pertukaran informasi keuangan untuk tujuan perpajakan. Meskipun negara yang ikut dalam AEoI sudah otomatis ikut dalam kesepakatan multilateral atau multilateral agreement untuk bertukar informasi keuangan dengan negara anggota AEoI lainnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini memaparkan daftar negara yang masuk dalam radar incaran Ditjen Pajak untuk bertukar informasi setelah dua negara adalah Hongkong dan Swiss yang setuju untuk menandatangani komitmen kerja sama.
Dia mengatakan yang paling penting untuk dikomitmenkan dalam bilateral yakni Singapura, Macau, Inggris, Australia, dan Amerika Serikat. Negara-negara tersebut, kata Ani, menjadi surga pajak bagi para pengemplang pajak selama ini.
Saat ini, pemerintah sedang gencar melakukan kerja sama bilateral terkait pertukaran informasi keuangan untuk tujuan perpajakan. Meskipun negara yang ikut dalam AEoI sudah otomatis ikut dalam kesepakatan multilateral atau multilateral agreement untuk bertukar informasi keuangan dengan negara anggota AEoI lainnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini memaparkan daftar negara yang masuk dalam radar incaran Ditjen Pajak untuk bertukar informasi setelah dua negara adalah Hongkong dan Swiss yang setuju untuk menandatangani komitmen kerja sama.
Dia mengatakan yang paling penting untuk dikomitmenkan dalam bilateral yakni Singapura, Macau, Inggris, Australia, dan Amerika Serikat. Negara-negara tersebut, kata Ani, menjadi surga pajak bagi para pengemplang pajak selama ini.
Demikianlah Artikel Menkeu Berharap Tempat Persembunyian Pajak segera Hilang
Sekianlah artikel Menkeu Berharap Tempat Persembunyian Pajak segera Hilang kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Menkeu Berharap Tempat Persembunyian Pajak segera Hilang dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/07/menkeu-berharap-tempat-persembunyian.html