Bulog Klaim Pengoplosan Beras Direstui Kementerian
Bulog Klaim Pengoplosan Beras Direstui Kementerian
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Bulog Klaim Pengoplosan Beras Direstui Kementerian telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Bulog Klaim Pengoplosan Beras Direstui Kementerian
link : Bulog Klaim Pengoplosan Beras Direstui Kementerian
Judul : Bulog Klaim Pengoplosan Beras Direstui Kementerian
link : Bulog Klaim Pengoplosan Beras Direstui Kementerian
Motobalapan | Berita Vlova - Metrotvnews.com, Palembang: Bulog Divisi Regional (Divre) Sumatera Selatan dan Bangka Belitung mengklaim, mendapat restu dari kementerian Pertanian untuk 39,3 ton beras tak layak edar untuk dioplos. Raskin tak layak edar itu dioplos dengan Raskin pengadaan 2017.
Kepala Bulog Divre Sumsel dan Babel, Bachtiar AS mengatakan, yang dilakukan anak buahnya di Lahat bukan oplosan dalam artian negatif melainkan hanya reprocessing. Pihaknya juga telah meminta izin kepada Kementerian Pertanian untuk melakukan reprocessing.
"Kami Bulog harus menyalurkan raskin dalam kondisi baik karena itu kami minta izin untuk melakukan reproscesing ini untuk memperbaiki kualitas beras yang kurang baik dengan pencampuran beras yang kualitas sedang," kata Bachtiar saat ditemui di Pemprov Sumsel, Senin, 24 Juli 2017.
Bachtiar bilang, reprocessing dilakukan semua gudang Bulog di Sumsel, bukan hanya Sub Divre Lahat saja. Menurutnya reprocessing bukan suatu pelanggaran dan tidak menyalahi aturan karena tidak merugikan konsumen.
Apalagi sambung Bachtiar, harga jual raskin itu tak berubah, hanya Rp1.600 per kilogram. "Kami tidak menyalahkan pihak kepolisian, karena mungkin ini implikasi dari kejadian di Bekasi, Tapi ini tentunya berbeda. Jadi mungkin ada komunikasi yang harus dibangun kembali," terangnya.
Untuk temuan 1.089 ton raskin yang belum didistribusikan, ia mengakui hal tersebut. Namun keterlambatan itu karena adanya persoalan di lapangan, dimana penyaluran raskin baru disalurkan pada April 2016.
Berdasarkan aturan, ia mengaku tidak seluruh raskin pada pengadaan 2016 itu dihabiskan, karena Bulog wajib memiliki cadangan sampai dengan pengadaan 2017. Namun, karena kurangnya segi perawatan sehingga raskin 2016 ini kualitas menjadi berkurang.
"Jadi salah satu cara agar kondisi beras pengadaan tahun 2016 tetap layak edar maka dilakukan reprocessing agar dapat tersalur semua," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel, Alex Noerdin mencontohkan seperti di pertambangan. Jika batubara dengan kalori rendah tentunya daya jualnya pun berkurang bahkan tidak diminati, karena itu perlu dicampur atau mix dengan batubara berkalori tinggi sehingga kualitas pun ikut menjadi baik.
"Yang tidak boleh itu jika hasil pencampuran ini dijual dengan untung yang terlalu tinggi, " katanya.
Tindakan yang diambil Polda Sumsel ini menurutnya baik karena sebagai peringatan agar tidak ada suatu pelanggaran di Sumsel. "Lihat saja pada saat Hari Raya tidak ada kenaikan harga, ini tentunya karena polisi turun langsung ke lapangan mengecek kondisi pasar," ujarnya....
Sumber : http://ift.tt/2uZ1DG9
Kepala Bulog Divre Sumsel dan Babel, Bachtiar AS mengatakan, yang dilakukan anak buahnya di Lahat bukan oplosan dalam artian negatif melainkan hanya reprocessing. Pihaknya juga telah meminta izin kepada Kementerian Pertanian untuk melakukan reprocessing.
"Kami Bulog harus menyalurkan raskin dalam kondisi baik karena itu kami minta izin untuk melakukan reproscesing ini untuk memperbaiki kualitas beras yang kurang baik dengan pencampuran beras yang kualitas sedang," kata Bachtiar saat ditemui di Pemprov Sumsel, Senin, 24 Juli 2017.
Bachtiar bilang, reprocessing dilakukan semua gudang Bulog di Sumsel, bukan hanya Sub Divre Lahat saja. Menurutnya reprocessing bukan suatu pelanggaran dan tidak menyalahi aturan karena tidak merugikan konsumen.
Apalagi sambung Bachtiar, harga jual raskin itu tak berubah, hanya Rp1.600 per kilogram. "Kami tidak menyalahkan pihak kepolisian, karena mungkin ini implikasi dari kejadian di Bekasi, Tapi ini tentunya berbeda. Jadi mungkin ada komunikasi yang harus dibangun kembali," terangnya.
Untuk temuan 1.089 ton raskin yang belum didistribusikan, ia mengakui hal tersebut. Namun keterlambatan itu karena adanya persoalan di lapangan, dimana penyaluran raskin baru disalurkan pada April 2016.
Berdasarkan aturan, ia mengaku tidak seluruh raskin pada pengadaan 2016 itu dihabiskan, karena Bulog wajib memiliki cadangan sampai dengan pengadaan 2017. Namun, karena kurangnya segi perawatan sehingga raskin 2016 ini kualitas menjadi berkurang.
"Jadi salah satu cara agar kondisi beras pengadaan tahun 2016 tetap layak edar maka dilakukan reprocessing agar dapat tersalur semua," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel, Alex Noerdin mencontohkan seperti di pertambangan. Jika batubara dengan kalori rendah tentunya daya jualnya pun berkurang bahkan tidak diminati, karena itu perlu dicampur atau mix dengan batubara berkalori tinggi sehingga kualitas pun ikut menjadi baik.
"Yang tidak boleh itu jika hasil pencampuran ini dijual dengan untung yang terlalu tinggi, " katanya.
Tindakan yang diambil Polda Sumsel ini menurutnya baik karena sebagai peringatan agar tidak ada suatu pelanggaran di Sumsel. "Lihat saja pada saat Hari Raya tidak ada kenaikan harga, ini tentunya karena polisi turun langsung ke lapangan mengecek kondisi pasar," ujarnya....
Sumber : http://ift.tt/2uZ1DG9
Demikianlah Artikel Bulog Klaim Pengoplosan Beras Direstui Kementerian
Sekianlah artikel Bulog Klaim Pengoplosan Beras Direstui Kementerian kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Bulog Klaim Pengoplosan Beras Direstui Kementerian dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/07/bulog-klaim-pengoplosan-beras-direstui.html