LPS Perkirakan Kredit Sulit Tumbuh Double Digit di 2017

LPS Perkirakan Kredit Sulit Tumbuh Double Digit di 2017 - Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul LPS Perkirakan Kredit Sulit Tumbuh Double Digit di 2017 telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya. Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.

Judul : LPS Perkirakan Kredit Sulit Tumbuh Double Digit di 2017

link : LPS Perkirakan Kredit Sulit Tumbuh Double Digit di 2017

Motobalapan | Berita Vlova - Metrotvnews.com, Jakarta: Pertumbuhan penyaluran kredit saat ini sedikit mengalami kenaikan. Secara perlahan, penyaluran kredit perbankan mulai tumbuh ke level yang lebih tinggi. Namun, pertumbuhannya diprediksi tak akan bisa kembali ke era double digit seperti di tahun-tahun sebelumnya.

Direktur Grup Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Moch Doddy Ariefianto mengatakan, tahun ini pertumbuhan kredit diperkirakan berada pada level 9,2 persen atau meningkat dibandingkan dengan tahun lalu yang 7,9 persen. Tahun depan perkiraannya bisa pada level 10 persen atau diharapkan double digit.

"Iya (double digit), 10 persen di awal (2018) tapi bukan double digit 20 persen seperti 2011-2012. Saya pikir sudah enggak bisa lagi," kata Doddy, kepada Metrotvnews.com, di Jakarta, seperti diberitakan Jumat 30 Juni 2017.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tercatat adanya penurunan pertumbuhan kredit. Pada 2011, kredit tercatat tumbuh 24,67 persen, di 2012 kredit tumbuh 22-23 persen, pada 2013 tumbuh 21,35 persen, di 2014 tumbuh 11,55 persen, di 2015 tumbuh 10,11 persen, dan di 2016 tumbuh sekitar 7,9 persen.
Dirinya menjelaskan, ada dua faktor yang mendasari perlambatan penyaluran kredit. Pertama dari sisi permintaan. Ekonomi yang masih dalam tahap perbaikan membuat daya beli masyarakat rendah dan hal ini bisa dilihat dari para pelaku sektor riil atau dunia usaha.

Hal itu lantaran hampir sebanyak 60 persen nasabah yang mengajukan kredit di bank yakni berasal dari dunia usaha. Sehingga jika mereka mengalami kelesuan penjualan maka akan memilih mengurangi produksi. Tentu kondisi itu memberikan dampak terhadap permintaan kredit.

"Mereka lihat bisnis lesu, tidak seoptimal dulu sehingga banyak di antara mereka unexpend, mengurangi kredit modal kerja, dan mengurangi belanja modal seperti itu. Memang banyakan di-financing oleh bank. Sekitar 80 persen ekspansi dunia usaha masih dari bank," ujar dia.

Kedua, yakni dari ketersediaan dana. Bank hanya perantara penyalur kredit yang menghimpun dana dari nasabahg. Jika pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) melambat maka kredit akan terkena dampak. Tahun ini DPK diprediksi tumbuh 7,2 persen atau lebih rendah dari tahun lalu yang di angka 9,6 persen. Tahun depan ditaksir tumbuh 7,6 persen.

"Tahun lalu DPK bisa tinggi karena terbantu amnesti pajak. Tapi kita perkirakan dampak akan berakhir di sekitar Agustus. Jadi September ke atas tumbuh normal lagi, sekitar 6-7 persen lagi. Kalau sudah seperti itu kredit tumbuh sekitar sembilan persenan ya normal lagi," pungkas dia.

 

Demikianlah Artikel LPS Perkirakan Kredit Sulit Tumbuh Double Digit di 2017

Sekianlah artikel LPS Perkirakan Kredit Sulit Tumbuh Double Digit di 2017 kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel LPS Perkirakan Kredit Sulit Tumbuh Double Digit di 2017 dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/06/lps-perkirakan-kredit-sulit-tumbuh.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :