Pendukung Abdul Somad Jadi Sorotan Dunia: Nekat Ancam Singapura akan Diserang Seperti Teror 9 September di New York
Pendukung Abdul Somad Jadi Sorotan Dunia: Nekat Ancam Singapura akan Diserang Seperti Teror 9 September di New York
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Pendukung Abdul Somad Jadi Sorotan Dunia: Nekat Ancam Singapura akan Diserang Seperti Teror 9 September di New York telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Trending, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Pendukung Abdul Somad Jadi Sorotan Dunia: Nekat Ancam Singapura akan Diserang Seperti Teror 9 September di New York
link : Pendukung Abdul Somad Jadi Sorotan Dunia: Nekat Ancam Singapura akan Diserang Seperti Teror 9 September di New York
Judul : Pendukung Abdul Somad Jadi Sorotan Dunia: Nekat Ancam Singapura akan Diserang Seperti Teror 9 September di New York
link : Pendukung Abdul Somad Jadi Sorotan Dunia: Nekat Ancam Singapura akan Diserang Seperti Teror 9 September di New York
Motobalapan |
Dia mengatakan pendukung Abdul Somad telah membanjiri halaman medsos instansi pemerintah Singapura, termasuk para Pemegang Kantor Politik. Dia mengatakan pendukung Abdul Somad juga melakukan serangan siber hingga pemboikotan. "Pendukungnya telah menyerukan serangan siber di Singapura, di situs Pemerintah, akun media sosial, boikot produk Singapura, dan agar orang Indonesia berhenti mengunjungi Singapura, semua karena kami menggunakan hak kami untuk menolak seseorang masuk ke Singapura," ucapnya.
Seperti diberitakan, sehari setelah penolakan Abdul Somad, Kementerian Dalam Negeri Singapura (MHA) mengungkap alasan penolakan Abdul Somad ke Singapura, antara lain karena Abdul Somad telah menyebarkan ajaran 'ekstremis dan segregasi' yang tidak dapat diterima dalam masyarakat multiras dan multiagama di Singapura.
Shanmugam juga mengungkapkan bahwa beberapa orang yang telah diselidiki di bawah Undang-Undang Keamanan Internal adalah pengikut Somad. Ini termasuk seorang remaja berusia 17 tahun yang ditahan pada Januari 2020.
Remaja itu telah menonton ceramah Somad tentang bom bunuh diri di YouTube dan mulai percaya bahwa jika dia berjuang untuk ISIS dan menjadi pelaku bom bunuh diri, dia akan mati sebagai martir. “Jadi Anda bisa lihat, ceramah Somad memiliki konsekuensi dunia nyata,” kata Shanmugam.
Abdul Somad yang juga dikenal pendukung Anies Baswedan pada Pilkada DKI Jakarta 2017 ini, tampaknya bakal menghadapi dampak buruk terkiat adanya ancaman teror terhadap Singapura yang dilakukan para pendukungnya. Sebab, kini ulah Abdul Somad dan para pendukung kini jadi sosortan media internasional terkait sikap intoleran.
Ulah para pendukung Ustadz Abdul Somad menjadi sorotan media internasional. Masalahnya, mereka nekat mengancam Simgapura dengan serangan seperti teror bom New York pada 9 September 2001. Ancaman itu disampaikan melalui komentar di media sosial pemimpin Singapura terkait penolakan Abdul Somad masuk ke Singapura.
Ancaman teror dari pendukung Abdul Somad itu diungkap Menteri Dalam Negeri Singapura, K Shanmugam, dalam keterangan pers yang dilansir sejumlah media. Shanmugam mengatakan, Sang pengancam menganggap Singapura sebagai 'negara Islamophobia' dan meminta pemimpin negara Singapura meminta maaf kepada umat Islam dan rakyat Indonesia dalam waktu 48 jam.
Namun, kata Shanmugam, ancaman yang ditulis di akun media sosial itu, kini telah dihapus oleh pengembang media sosial karena dinilai melanggar standar komunitas. "Saya kutip komentarnya: Dear pemimpin Singapura negara Islamophobia. Kami menunggu Anda untuk meminta maaf kepada rakyat Indonesia dan umat muslim dalam 2 x 24 jam," kata Shanmugam mengutip komentar pengancam.
Shanmugam melanjutkan: "Jika Anda mengabaikan peringatan kami, maka kami tidak akan ragu untuk mengusir duta besar negara Anda. Kami akan mengirimkan Pasukan Pembela Islam, Pasukan Keadilan Sejahtera dan Pasukan Pembela Ulama untuk menyerang negara Anda seperti 9/11 di New York 2001. Dan kami juga akan mengusir warga Singapura yang berpura-pura transit dan tinggal di Indonesia."
Menurut Shanmugam, ancaman pendukung Abdul Somad dikaitkan langsung dengan serangan teror bom 9/11 di New York. "Jadi, ini ancaman langsung yang dikaitkan tragedi 9/11. Ini ancaman kepada Singapura, warga Singapura yang ada di sini dan yang tinggal di Indonesia."
Shanmugam juga mengatakan, ancaman pendukung Abdul Somad itu tak akan diabaikan oleh pemerintah Singapura. "Saya pikir, setiap orang tak boleh mengabaikan ancaman mereka sepenuhnya. Sebab, Anda tahu ancaman itu ditarik pararel dengan tragedi 9/11. Pararel dengan negara ingapura yang dipimpin oleh orang non muslim. Dan Singapura harus diserang, kepentingan singapura harus diserang. Jadi, Saya tidak akan mengabaikan komentar ancamannya," tegas Shanmugam.
Shanmugam juga mengungkap ada pihak lain yang menyerukan penyerangan terhadap Singapura. Ancaman tersebut membawa-bawa kata bom hingga rudal. "Komentar lainnya, saya kutip, 'Singapura harus dibom lagi', 'Kami akan menghancurkan Singapura', 'Segera hancurkan para pemimpin yang tidak adil di muka bumi ini termasuk Singapura', 'Negara kecil, namun begitu sombong, hanya dengan satu rudal dan Anda sudah selesai'," sebutnya.
Dia mengatakan pendukung Abdul Somad telah membanjiri halaman medsos instansi pemerintah Singapura, termasuk para Pemegang Kantor Politik. Dia mengatakan pendukung Abdul Somad juga melakukan serangan siber hingga pemboikotan. "Pendukungnya telah menyerukan serangan siber di Singapura, di situs Pemerintah, akun media sosial, boikot produk Singapura, dan agar orang Indonesia berhenti mengunjungi Singapura, semua karena kami menggunakan hak kami untuk menolak seseorang masuk ke Singapura," ucapnya.
Seperti diberitakan, sehari setelah penolakan Abdul Somad, Kementerian Dalam Negeri Singapura (MHA) mengungkap alasan penolakan Abdul Somad ke Singapura, antara lain karena Abdul Somad telah menyebarkan ajaran 'ekstremis dan segregasi' yang tidak dapat diterima dalam masyarakat multiras dan multiagama di Singapura.
Shanmugam juga mengungkapkan bahwa beberapa orang yang telah diselidiki di bawah Undang-Undang Keamanan Internal adalah pengikut Somad. Ini termasuk seorang remaja berusia 17 tahun yang ditahan pada Januari 2020.
Remaja itu telah menonton ceramah Somad tentang bom bunuh diri di YouTube dan mulai percaya bahwa jika dia berjuang untuk ISIS dan menjadi pelaku bom bunuh diri, dia akan mati sebagai martir. “Jadi Anda bisa lihat, ceramah Somad memiliki konsekuensi dunia nyata,” kata Shanmugam.
Demikianlah Artikel Pendukung Abdul Somad Jadi Sorotan Dunia: Nekat Ancam Singapura akan Diserang Seperti Teror 9 September di New York
Sekianlah artikel Pendukung Abdul Somad Jadi Sorotan Dunia: Nekat Ancam Singapura akan Diserang Seperti Teror 9 September di New York kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Pendukung Abdul Somad Jadi Sorotan Dunia: Nekat Ancam Singapura akan Diserang Seperti Teror 9 September di New York dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2022/05/pendukung-abdul-somad-jadi-sorotan.html