Kisah Sniper Vasily Zaytsev: Sang Pencabut Nyawa Nazi Jerman
Kisah Sniper Vasily Zaytsev: Sang Pencabut Nyawa Nazi Jerman
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Kisah Sniper Vasily Zaytsev: Sang Pencabut Nyawa Nazi Jerman telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Trending, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Kisah Sniper Vasily Zaytsev: Sang Pencabut Nyawa Nazi Jerman
link : Kisah Sniper Vasily Zaytsev: Sang Pencabut Nyawa Nazi Jerman
Judul : Kisah Sniper Vasily Zaytsev: Sang Pencabut Nyawa Nazi Jerman
link : Kisah Sniper Vasily Zaytsev: Sang Pencabut Nyawa Nazi Jerman
Motobalapan |
Vasily Grigorevich Zaytsev adalah salah satu sniper andalan Uni Soviet yang lahir di Yeleninskoye pada 23 Maret 1915. Zaytsev dibesarkan di Pegunungan Ural, tempat ia belajar menembak rusa dengan kakek dan adiknya. Ketika berusia 12 tahun, ia berhasil membunuh seekor serigala. Julukannya berasal dari kata zayats dalam bahasa Rusia yang berarti "kelinci".
Zaytsev bertugas di Angkatan Laut Soviet sebagai pegawai di Vladivostok. Ketika pasukan Nazi menyerang Uni Soviet, Zaytsev, seperti banyak rekan-rekannya, secara sukarela dikirim ke garis depan. Pada saat itu dia sudah mencapai pangkat Sersan Mayor.
Pada tanggal 22 September 1942, Zaytsev menyeberangi Sungai Volga dan bergabung dengan Resimen Senapan 1047 dari Divisi Senapan ke-284, Angkatan Darat ke-62, yang dipimpin oleh Jenderal Nikolai Batyuk. Suatu hari, komandan Zaytsev memanggilnya dan menunjuk seorang tentara musuh dalam sebuah jendela yang 800 meter jauhnya. Zaytsev membidiknya dengan senapan Mosin-Nagant, dan dengan satu tembakan, prajurit tersebut tewas. Tak lama kemudian, dua tentara Jerman lainnya muncul di jendela untuk memeriksa perwira mereka yang gugur. Vasily melepaskan dua tembakan lagi, dan mereka tewas. Karena keberhasilan ini, Vasily mendapat Medali Keberanian dan senapan runduk.[2]
Namanya terangkat oleh propaganda yang menyebutnya sebagai pahlawan dan teladan untuk tentara lain. Dengan kemampuannya sebagai penembak runduk, Vasily mendirikan sekolah pelatihan penembak runduk di pabrik Metiz. Muridnya dijuluki zaichata, yang berarti bayi kelinci. Diperkirakan bahwa penembak runduk yang dilatih Zaytsev telah membunuh lebih dari 6.000 tentara musuh selama Perang Dunia II.[2]
Selama kariernya sebagai penembak jitu, Zaitsev bersembunyi di segala macam tempat - di dataran tinggi, di bawah reruntuhan, dalam pipa air. Setelah membunuh musuh ia akan mengubah posisinya. Bersama dengan rekannya Nikolay Kulikov, Zaytsev akan bersembunyi dan menyergap. Salah satu taktik Zaytsev adalah dengan melindungi suatu wilayah luas dari tiga posisi dengan dua orang pada setiap titik - penembak runduk dan pengintai. Taktik ini, yang dikenal dengan julukan "enam", masih digunakan hingga kini, seperti dalam perang Chechnya.[2]
Zaytsev turut serta dalam pertempuran Stalingrad hingga Januari 1943, ketika serangan mortir mencederai matanya. Ia dibawa ke Profesor Filatov, yang kemudian berhasil memulihkan penglihatannya. Pada 22 Februari 1943, Zaytsev dianugerahi gelar Pahlawan Uni Soviet. Dia kemudian kembali ke garis depan dan menyelesaikan perang di Dataran Tinggi Seelow, Jerman, dengan pangkat militer Kapten.
Setelah perang, Zaitsev menetap di Kiev. Ia lalu masuk ke universitas tekstil sebelum memperoleh pekerjaan sebagai insinyur. Dia menjadi direktur pabrik tekstil di Kiev, dan tetap di kota itu sampai ia meninggal pada tahun 1991, hanya 10 hari sebelum jatuhnya Uni Soviet. Zaitsev dimakamkan di Kiev, meskipun ia meminta dimakamkan di Stalingrad.
Berikut Video Kisah Pencabut Nyawa Vasily Zaytsev
Vasily Grigorevich Zaytsev adalah salah satu sniper andalan Uni Soviet yang lahir di Yeleninskoye pada 23 Maret 1915. Zaytsev dibesarkan di Pegunungan Ural, tempat ia belajar menembak rusa dengan kakek dan adiknya. Ketika berusia 12 tahun, ia berhasil membunuh seekor serigala. Julukannya berasal dari kata zayats dalam bahasa Rusia yang berarti "kelinci".
Zaytsev bertugas di Angkatan Laut Soviet sebagai pegawai di Vladivostok. Ketika pasukan Nazi menyerang Uni Soviet, Zaytsev, seperti banyak rekan-rekannya, secara sukarela dikirim ke garis depan. Pada saat itu dia sudah mencapai pangkat Sersan Mayor.
Pada tanggal 22 September 1942, Zaytsev menyeberangi Sungai Volga dan bergabung dengan Resimen Senapan 1047 dari Divisi Senapan ke-284, Angkatan Darat ke-62, yang dipimpin oleh Jenderal Nikolai Batyuk. Suatu hari, komandan Zaytsev memanggilnya dan menunjuk seorang tentara musuh dalam sebuah jendela yang 800 meter jauhnya. Zaytsev membidiknya dengan senapan Mosin-Nagant, dan dengan satu tembakan, prajurit tersebut tewas. Tak lama kemudian, dua tentara Jerman lainnya muncul di jendela untuk memeriksa perwira mereka yang gugur. Vasily melepaskan dua tembakan lagi, dan mereka tewas. Karena keberhasilan ini, Vasily mendapat Medali Keberanian dan senapan runduk.[2]
Namanya terangkat oleh propaganda yang menyebutnya sebagai pahlawan dan teladan untuk tentara lain. Dengan kemampuannya sebagai penembak runduk, Vasily mendirikan sekolah pelatihan penembak runduk di pabrik Metiz. Muridnya dijuluki zaichata, yang berarti bayi kelinci. Diperkirakan bahwa penembak runduk yang dilatih Zaytsev telah membunuh lebih dari 6.000 tentara musuh selama Perang Dunia II.[2]
Selama kariernya sebagai penembak jitu, Zaitsev bersembunyi di segala macam tempat - di dataran tinggi, di bawah reruntuhan, dalam pipa air. Setelah membunuh musuh ia akan mengubah posisinya. Bersama dengan rekannya Nikolay Kulikov, Zaytsev akan bersembunyi dan menyergap. Salah satu taktik Zaytsev adalah dengan melindungi suatu wilayah luas dari tiga posisi dengan dua orang pada setiap titik - penembak runduk dan pengintai. Taktik ini, yang dikenal dengan julukan "enam", masih digunakan hingga kini, seperti dalam perang Chechnya.[2]
Zaytsev turut serta dalam pertempuran Stalingrad hingga Januari 1943, ketika serangan mortir mencederai matanya. Ia dibawa ke Profesor Filatov, yang kemudian berhasil memulihkan penglihatannya. Pada 22 Februari 1943, Zaytsev dianugerahi gelar Pahlawan Uni Soviet. Dia kemudian kembali ke garis depan dan menyelesaikan perang di Dataran Tinggi Seelow, Jerman, dengan pangkat militer Kapten.
Setelah perang, Zaitsev menetap di Kiev. Ia lalu masuk ke universitas tekstil sebelum memperoleh pekerjaan sebagai insinyur. Dia menjadi direktur pabrik tekstil di Kiev, dan tetap di kota itu sampai ia meninggal pada tahun 1991, hanya 10 hari sebelum jatuhnya Uni Soviet. Zaitsev dimakamkan di Kiev, meskipun ia meminta dimakamkan di Stalingrad.
Berikut Video Kisah Pencabut Nyawa Vasily Zaytsev
Demikianlah Artikel Kisah Sniper Vasily Zaytsev: Sang Pencabut Nyawa Nazi Jerman
Sekianlah artikel Kisah Sniper Vasily Zaytsev: Sang Pencabut Nyawa Nazi Jerman kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Kisah Sniper Vasily Zaytsev: Sang Pencabut Nyawa Nazi Jerman dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2019/06/kisah-sniper-vasily-zaytsev-sang.html