Rizal Ramli Sebar Hoax, TNI AD Memburu Sumber Info Bohong Pilpres 2019
Rizal Ramli Sebar Hoax, TNI AD Memburu Sumber Info Bohong Pilpres 2019
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Rizal Ramli Sebar Hoax, TNI AD Memburu Sumber Info Bohong Pilpres 2019 telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Trending, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Rizal Ramli Sebar Hoax, TNI AD Memburu Sumber Info Bohong Pilpres 2019
link : Rizal Ramli Sebar Hoax, TNI AD Memburu Sumber Info Bohong Pilpres 2019
Judul : Rizal Ramli Sebar Hoax, TNI AD Memburu Sumber Info Bohong Pilpres 2019
link : Rizal Ramli Sebar Hoax, TNI AD Memburu Sumber Info Bohong Pilpres 2019
Motobalapan | Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa membantah isi pesan twitter Rizal Ramli soal adanya seorang Letkol AD yang memberi informasi soal kemenangan Prabowo. KSAD juga menegaskan bahwa informasi dalam twitter Rizal Ramli adalah hoax!
Seperti ini isi pesan twitter Rizal Ramli
Andika menerangkan, tugas Babinsa hanya mengamankan, mereka tidak berkaitan untuk mengumpulkan data Pemilu. "Tidak benar bahwa angkatan darat atau Babinsa memiliki data atau memiliki hasil Pemilu karena memang kami tidak ditugaskan untuk mendata," kata Andika di Mabes TNI AD, Jakarta, seperti dilansir tirto.id.
Andika menegaskan kalau TNI tidak punya hasil Pemilu. Sebab, tugas mereka hanya menjaga keamanan sesuai permintaan kepolisian. Mereka mengklaim tidak memfoto atau mendokumentasikan dokumen C1. "Tidak benar bahwa kami memiliki hasil [Pemilu]. Bagaimana kami memiliki hasil? Perhitungannya saja masih berlangsung, apalagi kami dikatakan atau dianggap memiliki data formulir C1. Apakah fotonya itu tidak benar," kata Andika.
Lantaran itu, Andika menegaskan, informasi tersebut sebagai informasi hoax. Ia meminta publik tidak mempercayai kabar tersebut karena TNI AD tidak melakukan sesuai yang dinyatakan Rizal Ramli dalam cuitannya. "Saya pastikan informasi yang diberikan oleh salah satu tokoh bangsa itu [Rizal Ramli] adalah berita bohong. Karena itu berita bohong, sebaiknya tidak usah dipakai karena memang tidak benar dan mungkin malah akan menimbulkan masalah di kemudian hari," tutur Andika.
Saat ini, tim internal TNI AD sedang melakukan penelusuran pihak yang menyebarkan informasi tersebut. Mereka menelusuri kabar Letkol AD yang dimaksud oleh Rizal Ramli. Ia mengatakan, ujaran Letkol tersebut telah mencemarkan institusi TNI AD. Mereka akan mengejar dan memroses hukum sang Letkol AD bila masih dalam matra AD. Andika beralasan, letkol AD masih bisa ditangani tim TNI AD karena masih kewenangannya.
Andika tidak merinci besaran hukuman yang akan dikenakan kepada Letkol AD tersebut jika terbukti menyebarkan berita bohong. Namun, ia mengingatkan, TNI AD sudah memroses prajurit TNI yang tidak netral dalam Pemilu 2019. Ia pun menyatakan sudah ada yang dipenjara akibat tindakan prajurit yang tidak bersifat netral dalam Pemilu.
"Sanksi bervariasi tapi salah satu yang saya sebutkan adalah 5 bulan hukuman penjara dan itu sudah putus dan diterima kemudian beberapa lagi sedang dalam proses," kata Andika.
Seperti ini isi pesan twitter Rizal Ramli
Andika menerangkan, tugas Babinsa hanya mengamankan, mereka tidak berkaitan untuk mengumpulkan data Pemilu. "Tidak benar bahwa angkatan darat atau Babinsa memiliki data atau memiliki hasil Pemilu karena memang kami tidak ditugaskan untuk mendata," kata Andika di Mabes TNI AD, Jakarta, seperti dilansir tirto.id.
Andika menegaskan kalau TNI tidak punya hasil Pemilu. Sebab, tugas mereka hanya menjaga keamanan sesuai permintaan kepolisian. Mereka mengklaim tidak memfoto atau mendokumentasikan dokumen C1. "Tidak benar bahwa kami memiliki hasil [Pemilu]. Bagaimana kami memiliki hasil? Perhitungannya saja masih berlangsung, apalagi kami dikatakan atau dianggap memiliki data formulir C1. Apakah fotonya itu tidak benar," kata Andika.
Lantaran itu, Andika menegaskan, informasi tersebut sebagai informasi hoax. Ia meminta publik tidak mempercayai kabar tersebut karena TNI AD tidak melakukan sesuai yang dinyatakan Rizal Ramli dalam cuitannya. "Saya pastikan informasi yang diberikan oleh salah satu tokoh bangsa itu [Rizal Ramli] adalah berita bohong. Karena itu berita bohong, sebaiknya tidak usah dipakai karena memang tidak benar dan mungkin malah akan menimbulkan masalah di kemudian hari," tutur Andika.
Saat ini, tim internal TNI AD sedang melakukan penelusuran pihak yang menyebarkan informasi tersebut. Mereka menelusuri kabar Letkol AD yang dimaksud oleh Rizal Ramli. Ia mengatakan, ujaran Letkol tersebut telah mencemarkan institusi TNI AD. Mereka akan mengejar dan memroses hukum sang Letkol AD bila masih dalam matra AD. Andika beralasan, letkol AD masih bisa ditangani tim TNI AD karena masih kewenangannya.
Andika tidak merinci besaran hukuman yang akan dikenakan kepada Letkol AD tersebut jika terbukti menyebarkan berita bohong. Namun, ia mengingatkan, TNI AD sudah memroses prajurit TNI yang tidak netral dalam Pemilu 2019. Ia pun menyatakan sudah ada yang dipenjara akibat tindakan prajurit yang tidak bersifat netral dalam Pemilu.
"Sanksi bervariasi tapi salah satu yang saya sebutkan adalah 5 bulan hukuman penjara dan itu sudah putus dan diterima kemudian beberapa lagi sedang dalam proses," kata Andika.
Demikianlah Artikel Rizal Ramli Sebar Hoax, TNI AD Memburu Sumber Info Bohong Pilpres 2019
Sekianlah artikel Rizal Ramli Sebar Hoax, TNI AD Memburu Sumber Info Bohong Pilpres 2019 kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Rizal Ramli Sebar Hoax, TNI AD Memburu Sumber Info Bohong Pilpres 2019 dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2019/05/rizal-ramli-sebar-hoax-tni-ad-memburu.html