Surat Pembenci Jokowi Ini Bikin Sesak Dada
Surat Pembenci Jokowi Ini Bikin Sesak Dada
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Surat Pembenci Jokowi Ini Bikin Sesak Dada telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Trending, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Surat Pembenci Jokowi Ini Bikin Sesak Dada
link : Surat Pembenci Jokowi Ini Bikin Sesak Dada
Judul : Surat Pembenci Jokowi Ini Bikin Sesak Dada
link : Surat Pembenci Jokowi Ini Bikin Sesak Dada
Motobalapan | Selama Lombok dilanda gempa beruntuntun, Presiden Joko Widodo sudah dua kali berkunjung ke lokasi bencana. Sudah banyak sumber daya yang dikerahkan untuk membantu para korban bencana alam di kawasan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pemerintah bukan hanya memberikan bantuan tenda atau bahan pangan, tapi juga memberikan bantuan pembangunan rumah hingga puluhan juta per kepala keluarga. Jumlah anggaran pemerintah yang digelontorkan tidak sedikit. Menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati jumlah dana yang dialokasikan untuk korban bencana di Lombok sudah lebih dari Rp 985 miliar.
Selain mengirimkan bantuan, Presiden Joowi juga sudah datang langsung ke lokasi, berdialog, bahkan juga ikut tidur di kawasan pengungsian. Meski begitu, masih ada saja orang-orang yang mencibir Jokowi, bahkan tak segan-segan mengungkapkan rasa bencinya melalui media sosial. Para lawan politik, paling suka "nyinyir" terhadap Jokowi.
Belakangan, setelah Jokowi pulang ke Jakarta dan sibuk menghadapi Asian Games 2019, tiba-tiba ada Surat Terbuka dari Seorang Pembenci Jokowi. Bila membaca surat terbuka pembenci Jokowi ini rasanya dada jadi sesak. Seperti ini kutipannya:
Apa yang ditangkap dari surat terbuka dari seorang pembenci Jokowi tersebut? Ada beberapa hal yang dapat digarisbawahi.
Pertama, Bahaya Hoax Media Sosial: Opini-opini liar berbau hoax yang tersebar di media sosial ternyata bisa membuat orang salah sangka atau keliru dalam menilai sebuah kebijakan atau tindakan yang telah dilakukan seorang pemimpin. Muh Anwar adalah salah satu contoh korban opini liar media sosial hingga dia menjadi salah seorang pembenci Joko Widodo.
Kedua, Pentingnya Melihat Fakta: Muh Anwar masih beruntung karena dia dapat melakukan verifikasi data di lapangan dengan melihat secara langsung apa saja yang telah dikerjakan oleh Jokowi selama berada di Lombok. Setelah melihat langsung fakta di lapangan, Muh Anwar akhirnya baru menyadari bedanya opini-opini liar di media sosial dengan fakta nyata yang dilihatnya sendiri.
Dari dua hal penting yang telah dialami Muh Anwar di atas, ternyata mampu membuatnya memliki persepsi yang berbeda terhadap Jokowi. Untuk itu, masyarakat perlu belajar dari Muh Anwar bahwa opini-opini liar yang selama ini marak tersebar di media sosial harus diverifikasi dengan dengan melihat fakta maupun data. Bagaimanapun, opini tanpa didasar data-fakta yang jelas, hal itu tak ubahnya seperti omong kosong. Bukan begitu?
Pemerintah bukan hanya memberikan bantuan tenda atau bahan pangan, tapi juga memberikan bantuan pembangunan rumah hingga puluhan juta per kepala keluarga. Jumlah anggaran pemerintah yang digelontorkan tidak sedikit. Menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati jumlah dana yang dialokasikan untuk korban bencana di Lombok sudah lebih dari Rp 985 miliar.
Selain mengirimkan bantuan, Presiden Joowi juga sudah datang langsung ke lokasi, berdialog, bahkan juga ikut tidur di kawasan pengungsian. Meski begitu, masih ada saja orang-orang yang mencibir Jokowi, bahkan tak segan-segan mengungkapkan rasa bencinya melalui media sosial. Para lawan politik, paling suka "nyinyir" terhadap Jokowi.
Belakangan, setelah Jokowi pulang ke Jakarta dan sibuk menghadapi Asian Games 2019, tiba-tiba ada Surat Terbuka dari Seorang Pembenci Jokowi. Bila membaca surat terbuka pembenci Jokowi ini rasanya dada jadi sesak. Seperti ini kutipannya:
Kepada bpk presiden RI
Saya bukan pendukungmu, bahkan sy pembencimu. Sy tak rela engkau kembali jadi presiden.
Bukan karna harga2 pada mahal spt kata orang, toh kami masih pada mampu untuk belanja, padahal kami bukan orang mampu.
Sy menolakmu karna masalah idiologi, masalah kapasitasmu dan semua predikat tentangmu spt yg sy yakini selama ini.
Maka ketika gempa menimpa kami, dan engkau datang berkunjung. Sy tetap tdk respek. Toh itu tugasmu pak presiden.
Maka ketika engkau datang ke Lombok Utara dan masyarakat pada menyambutmu, sy diam saja dan hanya melihatmu dari jauh dgn rasa sinis. Bahkan sy melarang anak istri untuk ikut larut dlm euforia kegembiraan menyambutmu. Padahal sy lihat istri sy pengen juga mendekat, ikut salaman bahkan berfoto2 spt yg dilakukan masyarakat lainnya.
Sampai datang waktu sholat. Kulihat bapak presiden tetap ingin sholat jamaah bersama kami walau diingatkan sarana yg tdk memungkinkan.
Dgn tenang bpk presiden menuju gentong biru tempat penampungan air untuk berwudhu. Sangat hati2 dan memakai air sedikit sekali, mungkin karna tahu air bersih sulit kami dapatkan. Dan agar jamaah lainnya tetap kebagian air untuk berwudhu. Lalu menyilahkan orang lain berwudhu di tempat itu.
Sampai pada saat sholat sy masih mencari2 kesalahannya. Bacaannya standar2 saja spt imam lainnya.
Orang2pun bersalaman dgn bpk presiden tanpa canggung. Tapi sy tetap menjauh dan tdk peduli.
Ketika bapak presiden ikut tidur di tenda, sy diam2 mulai memperhatikannya. Sosok yg mungkin sudah letih malam itu, tetap tampil penuh perhatian, menyapa rakyatnya dan berdiskusi pendek entah apa yg ditanyakan.
Tubuh pemimpin itu rela merebahkan tubuhnya di bawa tenda beralaskan karpet di lapangan sepak bola ini dgn kondisi yg sangat memprihatinkan.
Sejak tidur ditenda ini. Sy tdk pernah pulas, selalu was was dan terbangun begitu mendengar bunyi apapun. Khawatir dgn gempa susulan, khawatir dgn semua kemungkinan buruk yg siap menimpa kami.
Tapi malam ini, alampun seperti diam memberi kenyamanan untuk kami beristirahat. Begitu syahdu, begitu damai perasaan keluarga sy.
Baru kali ini sy pulas tertidur seperti ada seseorang yg melindungi kami, menjaga istirahat kami, berada ditengah2 kami seperti rakyat lainnya.
Sebelum tertidur, sy masih melihat dari jauh sosok pemimpin itu terbangun duduk. Mengitari pandangannya melihat dgn seksama pada rakyatnya yg bergelimpangan diatas tikar.
Bapak presiden ikut merebahkan badannya, ikut bersama kami merasakan dinginnya malam,.
Malam ini begitu damai dan tenang. Bahkan suara tangis anak2 yg biasanya berisik malam ini tdk terdengar. Anak sy juga tidak rewel. Malam yg begitu tenang. Seakan tidur kami di nina bobokkan oleh seorang ayah pada anak2nya.
Ya, seorang presiden pada rakyatnya.
Sewaktu bapak presiden pamit untuk melanjutkan perjalanannya, barulah sy mendekat untuk ikut menjabat tangan itu.
Dgn lirih sy ucapkan terimakasih dan kata maaf yg mungkin tdk dimengerti oleh bapak presiden.
Dalam hati sy memohon pada sang khalik, maafkan hambamu yg sangat kejam membenci pemimpinnya ini.
Kulihat ketulusan pada wajah kurusnya, kulihat keteduhan pada matanya. Kulihat senyum tipisnya yg ikhlas sambil menjabat tangan sy. Ingin rasanya memeluk tubuh kurus yg keletihan itu sambil memohon maaf, ampun atas kesalahan2 yg kulakukan.
Tapi sy hanya bisa berkata pelan “maafkan sy pak.”
Hanya itu yg keluar dari mulut sy, karna bapak presiden dgn cepat menjabat tangan2 yg lain.
Sy melihat punggung itu menjauh ditemani bapak gubernur kami TGB.
Sosok pemimpin2 yg baru saja memperlihatkan jatidirinya, tabiat dan karakternya, bukan pencitraan spt yg selama ini sy tuduhkan…
Maafkan sy bapak presiden. Maafkan rakyatmu yg tdk tahu diri, yg hanya mengenalmu dari opini2 dan sosial media.
Walau sy masih bersyukur, masih sempat meminta maaf sebelum ajal menjemput dan mempertanggung jawabkan semua dosa2 sy terhadap sang ulil amry kepada sang Khalik Allah SWT…
Tanjung, Lombok Utara. Agustus 2018
Muh. K. Anwar
Apa yang ditangkap dari surat terbuka dari seorang pembenci Jokowi tersebut? Ada beberapa hal yang dapat digarisbawahi.
Pertama, Bahaya Hoax Media Sosial: Opini-opini liar berbau hoax yang tersebar di media sosial ternyata bisa membuat orang salah sangka atau keliru dalam menilai sebuah kebijakan atau tindakan yang telah dilakukan seorang pemimpin. Muh Anwar adalah salah satu contoh korban opini liar media sosial hingga dia menjadi salah seorang pembenci Joko Widodo.
Kedua, Pentingnya Melihat Fakta: Muh Anwar masih beruntung karena dia dapat melakukan verifikasi data di lapangan dengan melihat secara langsung apa saja yang telah dikerjakan oleh Jokowi selama berada di Lombok. Setelah melihat langsung fakta di lapangan, Muh Anwar akhirnya baru menyadari bedanya opini-opini liar di media sosial dengan fakta nyata yang dilihatnya sendiri.
Dari dua hal penting yang telah dialami Muh Anwar di atas, ternyata mampu membuatnya memliki persepsi yang berbeda terhadap Jokowi. Untuk itu, masyarakat perlu belajar dari Muh Anwar bahwa opini-opini liar yang selama ini marak tersebar di media sosial harus diverifikasi dengan dengan melihat fakta maupun data. Bagaimanapun, opini tanpa didasar data-fakta yang jelas, hal itu tak ubahnya seperti omong kosong. Bukan begitu?
Demikianlah Artikel Surat Pembenci Jokowi Ini Bikin Sesak Dada
Sekianlah artikel Surat Pembenci Jokowi Ini Bikin Sesak Dada kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Surat Pembenci Jokowi Ini Bikin Sesak Dada dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2018/08/surat-pembenci-jokowi-ini-bikin-sesak.html