Hacktivist 1435 Tebar Ancaman Teror Lewat Video, Pemerintah Australia Ajak Warganya Waspada
Hacktivist 1435 Tebar Ancaman Teror Lewat Video, Pemerintah Australia Ajak Warganya Waspada
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Hacktivist 1435 Tebar Ancaman Teror Lewat Video, Pemerintah Australia Ajak Warganya Waspada telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Trending, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Hacktivist 1435 Tebar Ancaman Teror Lewat Video, Pemerintah Australia Ajak Warganya Waspada
link : Hacktivist 1435 Tebar Ancaman Teror Lewat Video, Pemerintah Australia Ajak Warganya Waspada
Judul : Hacktivist 1435 Tebar Ancaman Teror Lewat Video, Pemerintah Australia Ajak Warganya Waspada
link : Hacktivist 1435 Tebar Ancaman Teror Lewat Video, Pemerintah Australia Ajak Warganya Waspada
Motobalapan |
Beredarnya video berisi ancaman teror terhadap Indonesia membuat Pemerintah Australia mengajak warganya untuk waspada. Video ancaman dari pihak yang menyebut diri sebagai Divisi Peretasan ISIS ini mengaku akan menebar teror kepada pemerintah Indonesia.
Seperti diberitakan CNNIndonesia.com, video tersebut telah beredar di jagat maya, pada Selasa (21/8/2018). Melalui video berdurasi 1 menit, pihak yang menyebut diri sebagai Hacktivist 1435 itu menyampaikan ancaman kepada pemerintah dengan menggunakan bahasa Inggris. video itu juga dilengkapi dengan terjemahan teks berbahasa Indonesia.
Di awal rekaman tersebut, terdengar satu narator berkata, "Dengan nama Allah, pesan untuk pemerintah Indonesia. Kami peretas dari Tentara Ansar Khilafah. Apa yang telah kamu lakukan kepada saudara-saudaraku?"
Suara pria itu kemudian terdengar membahas segala hal yang dianggap kesewenangan oleh mereka. Hal-hal yang dilakukan pemerintah Indonesia terhadap "saudara-saudara"-nya. Misalnya: penjara, pembunuhan, dan siksaan, hingga pemblokiran akun sosial media yang diklaim dialami oleh saudara-saudara ISIS. Lalu, menyerulah suara itu.
"Kami akan membalas semua yang telah Anda lakukan. Kami akan berjuang dan meneror Anda di dunia nyata dan dunia maya. Kami akan menyerang dan meneror Anda di dunia maya. Kami akan berbagi akun yang telah kami retas untuk saudara kami Ansar Khilafah untuk melanjutkan dakwah dan jihad," katanya.
Ancaman itu ditutup dengan pernyataan berbunyi demikian: "Kami Divisi Peretas ISIS. Kami berjuang untuk meninggikan Alquran. Kami Hacktivist 1435, Ansar Caliphate Army. Kami akan menemukanmu dan kami akan membunuhmu."
Laporan yang dilansir Reuters menyebutkan, dua sumber keamanan Indonesia masih mengonfirmasi keberadaan pesan teror itu. Satu sumber keamanan Indonesia mengatakan unggahan pesan itu berasal dari aplikasi pesan instan, Telegram, yang kemudian menyebar ke sejumlah platform media sosial lainnya. Pesan Telegram itu disebut berasal dari Belanda.
Australia Waspadai Ancaman Hacktivist 1435 Ansar Caliphate Army
Australia meningkatkan peringatan perjalanan ke Indonesia terkait indikasi serangan terorisme. Pemerintah Australia juga menyatakan salah satu staf konsulat jenderalnya di Surabaya tidak akan hadir dalam acara yang diselenggarakan Universitas Airlangga hari ini, Kamis (23/8), menyusul ancaman serangan teroris yang belakangan beredar di Indonesia.
"Kami terus menerima informasi yang mengindikasikan serangan teroris mungkin tengah direncanakan di Indonesia. Berkaitan dengan peningkatan ancaman keamanan, staf Konsulat Jenderal Australia di Surabaya tidak akan hadir di acara Universitas Airlangga pada 23 Agustus ini," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri dan perdagangan Australia yang dirilis melalui situs resminya.
CNN melaporkan, pernyataan itu dikeluarkan Australia tak lama setelah beredar sebuah video dari pihak yang menyebut diri sebagai Divisi Peretasan ISIS kepada pemerintah Indonesia. Video yang beredar di media sosial sejak awal pekan ini itu berisikan ancaman ISIS terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Sampai sejauh ini, baik pemerintah Indonesia dan Polri belum buka suara menanggapi video yang beredar tersebut. Namun, dalam peringatan perjalanan bagi warganya, pemerintah Australia tetap menyatakan akan membatasi pergerakan para staf perwakilannya di Indonesia dan menerapkan pengetatan keamanan.
Kementerian Luar Negeri Australia juga menyarankan para warganya yang berencana pergi atau sedang berada di Indonesia untuk menghindari tempat-tempat yang bisa menjadi target serangan teroris seperti tempat ibadah, hotel, kelab malam, dan lokasi pariwisata yang kerap menjadi favorit turis asing.
"Serangan teroris di Indonesia masih tetap tinggi. Serangan teror masih mungkin terjadi di mana saja dan kapan saja, termasuk di lokasi-lokasi yang kerap dikunjungi oleh warga asing," kata Kemlu Australia.
Beredarnya video berisi ancaman teror terhadap Indonesia membuat Pemerintah Australia mengajak warganya untuk waspada. Video ancaman dari pihak yang menyebut diri sebagai Divisi Peretasan ISIS ini mengaku akan menebar teror kepada pemerintah Indonesia.
Seperti diberitakan CNNIndonesia.com, video tersebut telah beredar di jagat maya, pada Selasa (21/8/2018). Melalui video berdurasi 1 menit, pihak yang menyebut diri sebagai Hacktivist 1435 itu menyampaikan ancaman kepada pemerintah dengan menggunakan bahasa Inggris. video itu juga dilengkapi dengan terjemahan teks berbahasa Indonesia.
Di awal rekaman tersebut, terdengar satu narator berkata, "Dengan nama Allah, pesan untuk pemerintah Indonesia. Kami peretas dari Tentara Ansar Khilafah. Apa yang telah kamu lakukan kepada saudara-saudaraku?"
Suara pria itu kemudian terdengar membahas segala hal yang dianggap kesewenangan oleh mereka. Hal-hal yang dilakukan pemerintah Indonesia terhadap "saudara-saudara"-nya. Misalnya: penjara, pembunuhan, dan siksaan, hingga pemblokiran akun sosial media yang diklaim dialami oleh saudara-saudara ISIS. Lalu, menyerulah suara itu.
"Kami akan membalas semua yang telah Anda lakukan. Kami akan berjuang dan meneror Anda di dunia nyata dan dunia maya. Kami akan menyerang dan meneror Anda di dunia maya. Kami akan berbagi akun yang telah kami retas untuk saudara kami Ansar Khilafah untuk melanjutkan dakwah dan jihad," katanya.
Ancaman itu ditutup dengan pernyataan berbunyi demikian: "Kami Divisi Peretas ISIS. Kami berjuang untuk meninggikan Alquran. Kami Hacktivist 1435, Ansar Caliphate Army. Kami akan menemukanmu dan kami akan membunuhmu."
Laporan yang dilansir Reuters menyebutkan, dua sumber keamanan Indonesia masih mengonfirmasi keberadaan pesan teror itu. Satu sumber keamanan Indonesia mengatakan unggahan pesan itu berasal dari aplikasi pesan instan, Telegram, yang kemudian menyebar ke sejumlah platform media sosial lainnya. Pesan Telegram itu disebut berasal dari Belanda.
Australia Waspadai Ancaman Hacktivist 1435 Ansar Caliphate Army
Australia meningkatkan peringatan perjalanan ke Indonesia terkait indikasi serangan terorisme. Pemerintah Australia juga menyatakan salah satu staf konsulat jenderalnya di Surabaya tidak akan hadir dalam acara yang diselenggarakan Universitas Airlangga hari ini, Kamis (23/8), menyusul ancaman serangan teroris yang belakangan beredar di Indonesia.
"Kami terus menerima informasi yang mengindikasikan serangan teroris mungkin tengah direncanakan di Indonesia. Berkaitan dengan peningkatan ancaman keamanan, staf Konsulat Jenderal Australia di Surabaya tidak akan hadir di acara Universitas Airlangga pada 23 Agustus ini," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri dan perdagangan Australia yang dirilis melalui situs resminya.
CNN melaporkan, pernyataan itu dikeluarkan Australia tak lama setelah beredar sebuah video dari pihak yang menyebut diri sebagai Divisi Peretasan ISIS kepada pemerintah Indonesia. Video yang beredar di media sosial sejak awal pekan ini itu berisikan ancaman ISIS terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Sampai sejauh ini, baik pemerintah Indonesia dan Polri belum buka suara menanggapi video yang beredar tersebut. Namun, dalam peringatan perjalanan bagi warganya, pemerintah Australia tetap menyatakan akan membatasi pergerakan para staf perwakilannya di Indonesia dan menerapkan pengetatan keamanan.
Kementerian Luar Negeri Australia juga menyarankan para warganya yang berencana pergi atau sedang berada di Indonesia untuk menghindari tempat-tempat yang bisa menjadi target serangan teroris seperti tempat ibadah, hotel, kelab malam, dan lokasi pariwisata yang kerap menjadi favorit turis asing.
"Serangan teroris di Indonesia masih tetap tinggi. Serangan teror masih mungkin terjadi di mana saja dan kapan saja, termasuk di lokasi-lokasi yang kerap dikunjungi oleh warga asing," kata Kemlu Australia.
Demikianlah Artikel Hacktivist 1435 Tebar Ancaman Teror Lewat Video, Pemerintah Australia Ajak Warganya Waspada
Sekianlah artikel Hacktivist 1435 Tebar Ancaman Teror Lewat Video, Pemerintah Australia Ajak Warganya Waspada kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Hacktivist 1435 Tebar Ancaman Teror Lewat Video, Pemerintah Australia Ajak Warganya Waspada dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2018/08/hacktivist-1435-tebar-ancaman-teror.html