Part 7 - Gelanggang Tinju Jokowi: Duet Jokowi-Prabowo, Mungkinkah?
Part 7 - Gelanggang Tinju Jokowi: Duet Jokowi-Prabowo, Mungkinkah?
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Part 7 - Gelanggang Tinju Jokowi: Duet Jokowi-Prabowo, Mungkinkah? telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Trending, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Part 7 - Gelanggang Tinju Jokowi: Duet Jokowi-Prabowo, Mungkinkah?
link : Part 7 - Gelanggang Tinju Jokowi: Duet Jokowi-Prabowo, Mungkinkah?
Judul : Part 7 - Gelanggang Tinju Jokowi: Duet Jokowi-Prabowo, Mungkinkah?
link : Part 7 - Gelanggang Tinju Jokowi: Duet Jokowi-Prabowo, Mungkinkah?
Motobalapan | 
“Bagi kami, ini bermakna Jokowi mau menang cepat. Jokowi tak yakin memenangi Pilpres,” kata Ketua DPP Partai Gerindra Riza Patria. Pernyataan ini menyambung penjelasannya soal ada orang partai yang mendatangi Gerindra, menawarkan Prabowo menjadi calon wakil presiden bagi Jokowi di Pemilu 2019. Mata Najwa menantangnya, “Siapa teman-teman partai yang datang ke Gerindra? Saya langsung konfirmasi pada PDI Perjuangan dan Nasdem di sini ya.” Serta merta ini dijawab oleh Sekjen Partai Nasdem Johnny G. Plate, “ Jangan-jangan itu obrolan warung kopi yang ditanggapi serius.”
Yang pasti: Politik elektoral bukanlah duel brutal tanpa batasan, kompetisi adalah persaingan di dalam peraturan. Jika aturan main dilanggar seenaknya, demokrasi niscaya menjelma sekadar kelahi. Para elite mesti tahu batas dan etika, sebab Pemilu bukan gelanggang adu domba. Walau ada kekalahan dan kemenangan, kontestasi harus dilakukan dengan elegan. Rebut hati rakyat dengan cara-cara yang baik, pemimpin seharusnya memang orang-orang bajik. Bukankah pemimpin pada dasarnya adalah pelayan, bukan malah bertindak selayaknya sang tuan. Menempatkan rakyat dalam posisi yang luhur, karena kita bukanlah serdadu di medan tempur.
(Narasi - Najwa Shihab)
“Bagi kami, ini bermakna Jokowi mau menang cepat. Jokowi tak yakin memenangi Pilpres,” kata Ketua DPP Partai Gerindra Riza Patria. Pernyataan ini menyambung penjelasannya soal ada orang partai yang mendatangi Gerindra, menawarkan Prabowo menjadi calon wakil presiden bagi Jokowi di Pemilu 2019. Mata Najwa menantangnya, “Siapa teman-teman partai yang datang ke Gerindra? Saya langsung konfirmasi pada PDI Perjuangan dan Nasdem di sini ya.” Serta merta ini dijawab oleh Sekjen Partai Nasdem Johnny G. Plate, “ Jangan-jangan itu obrolan warung kopi yang ditanggapi serius.”
Yang pasti: Politik elektoral bukanlah duel brutal tanpa batasan, kompetisi adalah persaingan di dalam peraturan. Jika aturan main dilanggar seenaknya, demokrasi niscaya menjelma sekadar kelahi. Para elite mesti tahu batas dan etika, sebab Pemilu bukan gelanggang adu domba. Walau ada kekalahan dan kemenangan, kontestasi harus dilakukan dengan elegan. Rebut hati rakyat dengan cara-cara yang baik, pemimpin seharusnya memang orang-orang bajik. Bukankah pemimpin pada dasarnya adalah pelayan, bukan malah bertindak selayaknya sang tuan. Menempatkan rakyat dalam posisi yang luhur, karena kita bukanlah serdadu di medan tempur.
(Narasi - Najwa Shihab)
Demikianlah Artikel Part 7 - Gelanggang Tinju Jokowi: Duet Jokowi-Prabowo, Mungkinkah?
Sekianlah artikel Part 7 - Gelanggang Tinju Jokowi: Duet Jokowi-Prabowo, Mungkinkah? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Part 7 - Gelanggang Tinju Jokowi: Duet Jokowi-Prabowo, Mungkinkah? dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2018/03/part-7-gelanggang-tinju-jokowi-duet.html