Kisah janda tangguh: Nekat jadi sopir untuk hidupi 8 anaknya
Kisah janda tangguh: Nekat jadi sopir untuk hidupi 8 anaknya
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Kisah janda tangguh: Nekat jadi sopir untuk hidupi 8 anaknya telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Trending, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Kisah janda tangguh: Nekat jadi sopir untuk hidupi 8 anaknya
link : Kisah janda tangguh: Nekat jadi sopir untuk hidupi 8 anaknya
Judul : Kisah janda tangguh: Nekat jadi sopir untuk hidupi 8 anaknya
link : Kisah janda tangguh: Nekat jadi sopir untuk hidupi 8 anaknya
Motobalapan |
Seorang perempuan tampak masih sibuk menurunkan tanah dari atas truknya. Dia terlihat cekatan mengendalikan truknya tersebut. Dia adalah Syarifah Firdaus, warga Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Sumbersari. Perempuan ini merupakan sopir dump truck (truk pengangkut tanah), profesi yang selama ini identik dengan pria.
Syarifah bercerita, dirinya menggeluti bidang yang didominasi pria itu sejak dua tahun lalu. "Kalau bisa nyopirnya sejak tahun 2008, tapi mulai benar-benar jadi sopir truk sejak dua tahun lalu," ucapnya.
Selain karena kecintaannya terhadap dunia otomotif, Syarifah mengaku, menjadi seorang sopir lantaran desakan kebutuhan hidup. "Bisa dibilang karena tuntutan hidup, karena kebutuhan anak saya sangat banyak, anak saya delapan orang," katanya.
Meski menjadi sopir truk, dia mengaku sama sekali tidak malu, sebab pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan halal. "Anak-anak saya pun sangat mendukung, bahkan bangga ibunya seorang sopir truk. Di sekolahnya juga banyak yang memuji, kalau ibunya adalah orang hebat. The power of emak- emak," katanya.
Dalam sehari, Syarifah bisa delapan kali mengangkut material untuk bahan bangunan baik tanah, batu, maupun pasir. "Alhamdulillah jadi sopir banyak saudara, buktinya banyak yang membantu saya ketika mengalami kesulitan terutama saat berada di jalan," ujarnya.
Pernah, lanjut Syarifah, saat dirinya mengirim material ke Kabupaten Banyuwangi, ban truknya meletus. Padahal saat itu sudah pukul 01.00 dinihari. "Akhirnya saya telepon teman-teman sopir lainnya, karena bengkel waktu itu sudah tutup semuanya. Dan, seketika itu banyak yang membantu," kenangnya.
Di akhir obrolan, Syarifah berharap, agar suatu saat nanti akan ada hari sopir nasional, yang ditetapkan oleh Presiden Jokowi.
"Hari buruh sudah ada, nah saya berharap, pak presiden nanti akan menetapkan hari sopir, apalagi sopir itu banyak jasanya Lo. Pak Presiden saja butuh sopir, makanya harus ditetapkan hari sopir," katanya.
Sementara itu Wasis, kernet truk Syarifah, mengaku sangat kagum dengan perempuan tersebut. "Saya salut dengan Umi (Syarifah). Dia pekerja keras dan baik hati," ujarnya.
Wasis mengaku banyak belajar dari sosok Syarifah. Sebab, jarang sekali wanita yang mau bekerja keras, apalagi menjadi seorang sopir truk. "Semoga selalu sehat, dan selalu dalam lindungan Allah SWT," ucapnya.
Seorang perempuan tampak masih sibuk menurunkan tanah dari atas truknya. Dia terlihat cekatan mengendalikan truknya tersebut. Dia adalah Syarifah Firdaus, warga Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Sumbersari. Perempuan ini merupakan sopir dump truck (truk pengangkut tanah), profesi yang selama ini identik dengan pria.
Syarifah bercerita, dirinya menggeluti bidang yang didominasi pria itu sejak dua tahun lalu. "Kalau bisa nyopirnya sejak tahun 2008, tapi mulai benar-benar jadi sopir truk sejak dua tahun lalu," ucapnya.
Selain karena kecintaannya terhadap dunia otomotif, Syarifah mengaku, menjadi seorang sopir lantaran desakan kebutuhan hidup. "Bisa dibilang karena tuntutan hidup, karena kebutuhan anak saya sangat banyak, anak saya delapan orang," katanya.
Meski menjadi sopir truk, dia mengaku sama sekali tidak malu, sebab pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan halal. "Anak-anak saya pun sangat mendukung, bahkan bangga ibunya seorang sopir truk. Di sekolahnya juga banyak yang memuji, kalau ibunya adalah orang hebat. The power of emak- emak," katanya.
Dalam sehari, Syarifah bisa delapan kali mengangkut material untuk bahan bangunan baik tanah, batu, maupun pasir. "Alhamdulillah jadi sopir banyak saudara, buktinya banyak yang membantu saya ketika mengalami kesulitan terutama saat berada di jalan," ujarnya.
Pernah, lanjut Syarifah, saat dirinya mengirim material ke Kabupaten Banyuwangi, ban truknya meletus. Padahal saat itu sudah pukul 01.00 dinihari. "Akhirnya saya telepon teman-teman sopir lainnya, karena bengkel waktu itu sudah tutup semuanya. Dan, seketika itu banyak yang membantu," kenangnya.
Di akhir obrolan, Syarifah berharap, agar suatu saat nanti akan ada hari sopir nasional, yang ditetapkan oleh Presiden Jokowi.
"Hari buruh sudah ada, nah saya berharap, pak presiden nanti akan menetapkan hari sopir, apalagi sopir itu banyak jasanya Lo. Pak Presiden saja butuh sopir, makanya harus ditetapkan hari sopir," katanya.
Sementara itu Wasis, kernet truk Syarifah, mengaku sangat kagum dengan perempuan tersebut. "Saya salut dengan Umi (Syarifah). Dia pekerja keras dan baik hati," ujarnya.
Wasis mengaku banyak belajar dari sosok Syarifah. Sebab, jarang sekali wanita yang mau bekerja keras, apalagi menjadi seorang sopir truk. "Semoga selalu sehat, dan selalu dalam lindungan Allah SWT," ucapnya.
Demikianlah Artikel Kisah janda tangguh: Nekat jadi sopir untuk hidupi 8 anaknya
Sekianlah artikel Kisah janda tangguh: Nekat jadi sopir untuk hidupi 8 anaknya kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Kisah janda tangguh: Nekat jadi sopir untuk hidupi 8 anaknya dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/12/kisah-janda-tangguh-nekat-jadi-sopir.html