Janda dua anak ini bekerja sebagai sopir truk pengangkut cabai
Janda dua anak ini bekerja sebagai sopir truk pengangkut cabai
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Janda dua anak ini bekerja sebagai sopir truk pengangkut cabai telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Trending, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Janda dua anak ini bekerja sebagai sopir truk pengangkut cabai
link : Janda dua anak ini bekerja sebagai sopir truk pengangkut cabai
Judul : Janda dua anak ini bekerja sebagai sopir truk pengangkut cabai
link : Janda dua anak ini bekerja sebagai sopir truk pengangkut cabai
Motobalapan | Janda dua anak, Nur Fatmawati, menjadi perhatian publik karena berprofesi sebagai sopir truk pengangkut cabe. Wanita kelahiran Jember 15 Mei 1985, sejak dua tahun lebih menjalani pekerjaan itu.
Nur menceritakan jika dirinya mengaku kalang kabut setelah bercerai dengan suaminya. Pekerjaan itu ia dapatkan ketika mengenal seseorang asal Blitar. "Bahkan angkutan cabe dari Banyuwangi dari Situbondo saya angkut mas, suka dan duka harus dijalani di jalanan mas. Merasakan sedih jika harus ganti ban dan uang menipis. Tapi sesama sopir truck saling bantu padahal untuk makan dijalan harus menghemat takut solar tidak cukup," ungkapnya.
Nur mengaku pernah tak dibayar bahkan dicaci maki juragan cabe lantaran cabe yang dia kirim ke kota tujuan tidak tiba tepat waktu.
Ibu berusia 32 tahun itu mengaku pernah nyetir dari Jember ke Mataram, Jember ke Jakarta, Jember-Jambi dan Palembang.
Pekerjaan itu ia dapatkan ketika mengenal seseorang asal Blitar. "Bahkan angkutan cabe dari Banyuwangi dari Situbondo saya angkut mas, suka dan duka harus dijalani di jalanan. Merasakan sedih jika harus ganti ban dan uang menipis. Tapi sesama sopir truck saling bantu, padahal untuk makan di jalan, harus menghemat takut solar tidak cukup, " tambah Nur yang kini tinggal di Dusun Rowo Indah RT 003 RW 004 Rowo Indah Ajung Jember .
Ia memulai mengenal dan mengangkut cabe walau panas dan hujan bukan penghalang demi kehidupan kedua putranya. Menurutnya Jauh lebih bahagia lagi sesama sopir Pantura saling berbagi tidak sombong dan rendah hati itulah kunci bahagia.
Terkadang sering tidak dibayar dicaci maki orang karena membawa truck muatan cabe tidak mudah harus tepat waktu satu taruhannya nyawa kita. "Nur bangga mas bisa membantu kaum kuliner yang cinta pedas."
Sejak menjalani sebagai supir truk pengalaman terjauh pernah nyetir dari Jember ke Mataram, lalu Jember Jakarta, Jember ke Jambi dan Jember ke Palembang.[tribunnews.com]
Nur menceritakan jika dirinya mengaku kalang kabut setelah bercerai dengan suaminya. Pekerjaan itu ia dapatkan ketika mengenal seseorang asal Blitar. "Bahkan angkutan cabe dari Banyuwangi dari Situbondo saya angkut mas, suka dan duka harus dijalani di jalanan mas. Merasakan sedih jika harus ganti ban dan uang menipis. Tapi sesama sopir truck saling bantu padahal untuk makan dijalan harus menghemat takut solar tidak cukup," ungkapnya.
Nur mengaku pernah tak dibayar bahkan dicaci maki juragan cabe lantaran cabe yang dia kirim ke kota tujuan tidak tiba tepat waktu.
Ibu berusia 32 tahun itu mengaku pernah nyetir dari Jember ke Mataram, Jember ke Jakarta, Jember-Jambi dan Palembang.
Pekerjaan itu ia dapatkan ketika mengenal seseorang asal Blitar. "Bahkan angkutan cabe dari Banyuwangi dari Situbondo saya angkut mas, suka dan duka harus dijalani di jalanan. Merasakan sedih jika harus ganti ban dan uang menipis. Tapi sesama sopir truck saling bantu, padahal untuk makan di jalan, harus menghemat takut solar tidak cukup, " tambah Nur yang kini tinggal di Dusun Rowo Indah RT 003 RW 004 Rowo Indah Ajung Jember .
Ia memulai mengenal dan mengangkut cabe walau panas dan hujan bukan penghalang demi kehidupan kedua putranya. Menurutnya Jauh lebih bahagia lagi sesama sopir Pantura saling berbagi tidak sombong dan rendah hati itulah kunci bahagia.
Terkadang sering tidak dibayar dicaci maki orang karena membawa truck muatan cabe tidak mudah harus tepat waktu satu taruhannya nyawa kita. "Nur bangga mas bisa membantu kaum kuliner yang cinta pedas."
Sejak menjalani sebagai supir truk pengalaman terjauh pernah nyetir dari Jember ke Mataram, lalu Jember Jakarta, Jember ke Jambi dan Jember ke Palembang.[tribunnews.com]
Demikianlah Artikel Janda dua anak ini bekerja sebagai sopir truk pengangkut cabai
Sekianlah artikel Janda dua anak ini bekerja sebagai sopir truk pengangkut cabai kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Janda dua anak ini bekerja sebagai sopir truk pengangkut cabai dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/12/janda-dua-anak-ini-bekerja-sebagai.html