Kloning Anjing Pertama di Dunia dan Kontroversi Hwang Woo Suk
Kloning Anjing Pertama di Dunia dan Kontroversi Hwang Woo Suk
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Kloning Anjing Pertama di Dunia dan Kontroversi Hwang Woo Suk telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Trending, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Kloning Anjing Pertama di Dunia dan Kontroversi Hwang Woo Suk
link : Kloning Anjing Pertama di Dunia dan Kontroversi Hwang Woo Suk
Judul : Kloning Anjing Pertama di Dunia dan Kontroversi Hwang Woo Suk
link : Kloning Anjing Pertama di Dunia dan Kontroversi Hwang Woo Suk
Motobalapan |
Pada 24 April 2005, tercatat sebagai momen penting bagi tim peneliti Universitas Nasional Seoul di Korea Selatan (Korsel). Sebab kala itu para ilmuwan sukses melahirkan seekor anjing hasil kloning pertama di dunia.
Anjing bernama Snuppy itu diciptakan dengan menggabungkan gen dari anjing dewasa jenis Afgan Haud dan sel telur kosong. Satu sel yang diambil dari telinga anjing Afganistan berusia tiga tahun itulah yang menjadi cikal bakalnya.
Sel telur itu kemudian membelah dan berkembang menjadi embrio. Setelah proses itu, sel dipindahkan ke induk donor.
Tim peneliti Korsel hanya berhasil mengembangkan tiga embrio, di antara 1.000 embrio lain yang ditransfer ke 123 induk donor. Dari 3 embrio itu, satunya keguguran dan satu lainnya mati setelah dilahirkan. Hanya Snuppy yang berhasil bertahan hidup.
Anjing kloning itu lahir melalui operasi caesar, setelah dikandung selama 60 hari oleh induk anjing donor.
Dilansir dari KBS, nama Snuppy diumumkan pada tanggal 4 Agustus tahun 2005. Tim peneliti yang dipimpin oleh profesor Hwang Woo-seok mengumumkan hasil kloning anjing beserta namanya, 4 bulan setelah kelahiran anak anjing itu.
Nama Snuppy berasal dari singkatan 'SNU' dari huruf pertama 'Seoul Nasional University'. Sementara 'PPY' diambil dari 3 huruf terakhir kata 'Puppy' yang dalam bahasa Inggris berarti ‘anak anjing’.
Hasil penelitian itu dimuat di majalah ilmu pengetahuan internasional, sebagai anjing kloning pertama di dunia.
Karya Kloning Korea Selatan
Pada 17 Oktober 2011, Hwang Woo Suk, ilmuwan asal Korea Selatan, juga menunjukkannya "hasil karya kloning" kepada publik, pengembangan delapan coyote (sejenis anjing hutan) kloning. Pengembangan anjing hutan kloning ini adalah hasil proyek Hwang yang didanai oleh pemerintah provinsi Gyeonggi dengan Kim Moon Soo sebagai gubernurnya.
Untuk melakukan kloning, pejabat kantor Kim mengatakan bahwa Hwang mengambil sel kulit anjing hutan. Selanjutnya, Hwang mentransplasikan sel kulit tersebut ke sel telur anjing yang telah dihilangkan intinya. Hasil kloning pertama berhasil dilahirkan pada 17 Juni lalu sementara yang lain menyusul.
Seluruh hasil kloning kini dikirim ke suaka margasatwa Pyeongtaek, 50 km selatan Seoul. Keberhasilan kloning ini bagi Hwang bukan pertama kalinya. Tahun 2005, ia berhasil mengkloning anjing bernama Snuppy.
Korea Selatan telah sukses mengembangkan kloning serigala, sapi, kucing, anjing dan babi. Seluruh hasil kloning rencananya akan didistribusikan ke kebun binatang di Korea Selatan. Selain itu, anjing hutan kloning juga akan dilatih untuk hidup di alam bebas layaknya anjing hutan biasa.
Kontoversi Hwang di Korea Selatan
Hwang merupakan salah satu pakar sel punca Korea Selatan. Ia sempat diagungkan berkat publikasi di jurnal Science tentang keberhasilannya mengembangkan sel punca dari embrio manusia. Namun, akhirnya reputasinya ternoda. November 2005, ia didakwa melanggar etika penelitian karena menerima sel telur dari staf penelitinya.
Tahun 2006, setelah diselidiki, penelitiannya ternyata hoax, tak ada sel punca yang berhasil diciptakan. Tahun 2009, Hwang menerima hukuman selama 2 tahun akibat pelanggaran etika penelitian. Meski salah satu penelitian Hwang adalah hoax, penelitian-penelitiannya yang lain telah diakui kebenarannya. Anjing Snuppy, misalnya, telah dikonfirmasi benar adanya.
Pada 24 April 2005, tercatat sebagai momen penting bagi tim peneliti Universitas Nasional Seoul di Korea Selatan (Korsel). Sebab kala itu para ilmuwan sukses melahirkan seekor anjing hasil kloning pertama di dunia.
Anjing bernama Snuppy itu diciptakan dengan menggabungkan gen dari anjing dewasa jenis Afgan Haud dan sel telur kosong. Satu sel yang diambil dari telinga anjing Afganistan berusia tiga tahun itulah yang menjadi cikal bakalnya.
Sel telur itu kemudian membelah dan berkembang menjadi embrio. Setelah proses itu, sel dipindahkan ke induk donor.
Tim peneliti Korsel hanya berhasil mengembangkan tiga embrio, di antara 1.000 embrio lain yang ditransfer ke 123 induk donor. Dari 3 embrio itu, satunya keguguran dan satu lainnya mati setelah dilahirkan. Hanya Snuppy yang berhasil bertahan hidup.
Anjing kloning itu lahir melalui operasi caesar, setelah dikandung selama 60 hari oleh induk anjing donor.
Dilansir dari KBS, nama Snuppy diumumkan pada tanggal 4 Agustus tahun 2005. Tim peneliti yang dipimpin oleh profesor Hwang Woo-seok mengumumkan hasil kloning anjing beserta namanya, 4 bulan setelah kelahiran anak anjing itu.
Nama Snuppy berasal dari singkatan 'SNU' dari huruf pertama 'Seoul Nasional University'. Sementara 'PPY' diambil dari 3 huruf terakhir kata 'Puppy' yang dalam bahasa Inggris berarti ‘anak anjing’.
Hasil penelitian itu dimuat di majalah ilmu pengetahuan internasional, sebagai anjing kloning pertama di dunia.
Karya Kloning Korea Selatan
Pada 17 Oktober 2011, Hwang Woo Suk, ilmuwan asal Korea Selatan, juga menunjukkannya "hasil karya kloning" kepada publik, pengembangan delapan coyote (sejenis anjing hutan) kloning. Pengembangan anjing hutan kloning ini adalah hasil proyek Hwang yang didanai oleh pemerintah provinsi Gyeonggi dengan Kim Moon Soo sebagai gubernurnya.
Untuk melakukan kloning, pejabat kantor Kim mengatakan bahwa Hwang mengambil sel kulit anjing hutan. Selanjutnya, Hwang mentransplasikan sel kulit tersebut ke sel telur anjing yang telah dihilangkan intinya. Hasil kloning pertama berhasil dilahirkan pada 17 Juni lalu sementara yang lain menyusul.
Seluruh hasil kloning kini dikirim ke suaka margasatwa Pyeongtaek, 50 km selatan Seoul. Keberhasilan kloning ini bagi Hwang bukan pertama kalinya. Tahun 2005, ia berhasil mengkloning anjing bernama Snuppy.
Korea Selatan telah sukses mengembangkan kloning serigala, sapi, kucing, anjing dan babi. Seluruh hasil kloning rencananya akan didistribusikan ke kebun binatang di Korea Selatan. Selain itu, anjing hutan kloning juga akan dilatih untuk hidup di alam bebas layaknya anjing hutan biasa.
Kontoversi Hwang di Korea Selatan
Hwang merupakan salah satu pakar sel punca Korea Selatan. Ia sempat diagungkan berkat publikasi di jurnal Science tentang keberhasilannya mengembangkan sel punca dari embrio manusia. Namun, akhirnya reputasinya ternoda. November 2005, ia didakwa melanggar etika penelitian karena menerima sel telur dari staf penelitinya.
Tahun 2006, setelah diselidiki, penelitiannya ternyata hoax, tak ada sel punca yang berhasil diciptakan. Tahun 2009, Hwang menerima hukuman selama 2 tahun akibat pelanggaran etika penelitian. Meski salah satu penelitian Hwang adalah hoax, penelitian-penelitiannya yang lain telah diakui kebenarannya. Anjing Snuppy, misalnya, telah dikonfirmasi benar adanya.
Demikianlah Artikel Kloning Anjing Pertama di Dunia dan Kontroversi Hwang Woo Suk
Sekianlah artikel Kloning Anjing Pertama di Dunia dan Kontroversi Hwang Woo Suk kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Kloning Anjing Pertama di Dunia dan Kontroversi Hwang Woo Suk dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/11/kloning-anjing-pertama-di-dunia-dan.html