Percuma Pilkada Kalau Bertengkar dan Berkelahi
Percuma Pilkada Kalau Bertengkar dan Berkelahi
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Percuma Pilkada Kalau Bertengkar dan Berkelahi telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Percuma Pilkada Kalau Bertengkar dan Berkelahi
link : Percuma Pilkada Kalau Bertengkar dan Berkelahi
Judul : Percuma Pilkada Kalau Bertengkar dan Berkelahi
link : Percuma Pilkada Kalau Bertengkar dan Berkelahi
Motobalapan | Berita Vlova - Metrotvnews.com, Jakarta: Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) sejatinya menjadi medium implementasi demokrasi, bukan sebagai ajang memulai permusuhan. Hal ini mengemuka saat Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh menyambut 15 ulama dari Aceh di kantor DPP NasDem, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa 1 Agustus 2017.
"Tidak ada gunanya Pilkada kalau kita bertengkar dan berkelahi," kata Surya.
Belakangan ini, banyak pihak yang tak mau melihat nilai demokrasi dalam wujud pilkada, namun menjadikannya lahan perseteruan. Dampaknya, sebagian kalangan di Tanah Air dihabiskan untuk sesuatu yang tidak perlu.
Marak terjadi, misalnya di media sosial yang saling menjelek-jelekkan kelompok tertentu. Tak hanya di dunia maya, banyak pula tudingan-tudingan diarahkan suatu pihak ke pihak lain.
Surya sendiri menyebut harus ada kesadaran seluruh pihak, terutama untuk kompak menjaga keutuhan bangsa. Ia mengambil contoh bagaimana ulama di Aceh mengimplementasikan Islam dalam kehidupan.
"Ada tiga penopang utama di Aceh, pertama adalah ulama atau abu, kedua yakni akademisi dan ketiga adalah dunia usaha," kata Surya.
Digambarkan sebagai penopang, untuk menunjukkan betapa vitalnya peran ulama di sana. Sehingga pemuka Agama Islam harus betul-betul menyadari perannya, terutama untuk menjaga keutuhan bangsa Indonesia.
Banyak pengakuan dari dunia internasional tentang Islam menjadi pemersatu di Indonesia. Sehingga citra seperti itu sudah seharusnya dijaga dan dipertahankan.
"Islam is not only a religion but its a complete civilization. Itu menggambarkan kekaguman. Makanya pikiran Islam yang rahmatan lil alamin tak berporos pada yang sempit, tapi begitu luas, begitu indah, begitu manusiawi," tutur Surya.
Salah satu ulama Aceh, Abu Tengku Muhammad Yusuf menyatakan kesepakatan tentang visi ulama di Aceh dengan pemimpin negeri ini. Terutama terkait bagaimana umat Islam bergerak secara produktif, tak membuang waktu berseteru.
Sebab inti dari Islam sendiri adalah sebagai agama yang memberi pencerahan. "Karena Islam itu hadir untuk memberi kebahagiaan dunia dan akhirat," katanya
Dari pemikiran ini, Yusuf memiliki gagasan, supaya akhlak baik tak berdiam di kaum ulama saja. Perlu langkah tegas mengintegrasikan hubbul wathon minal iman atau cinta tanah air adalah sebagian dari iman ke semua elemen bangsa.
Sebab pada dasarnya, demokrasi sebagai jalan yang dipilih bangsa ini didasari oleh perbedaan. "Tapi perbedaan yang memperkuat, bukan yang saling menghancurkan," tutup dia....
Sumber : http://ift.tt/2f6iHDh
"Tidak ada gunanya Pilkada kalau kita bertengkar dan berkelahi," kata Surya.
Belakangan ini, banyak pihak yang tak mau melihat nilai demokrasi dalam wujud pilkada, namun menjadikannya lahan perseteruan. Dampaknya, sebagian kalangan di Tanah Air dihabiskan untuk sesuatu yang tidak perlu.
Marak terjadi, misalnya di media sosial yang saling menjelek-jelekkan kelompok tertentu. Tak hanya di dunia maya, banyak pula tudingan-tudingan diarahkan suatu pihak ke pihak lain.
Surya sendiri menyebut harus ada kesadaran seluruh pihak, terutama untuk kompak menjaga keutuhan bangsa. Ia mengambil contoh bagaimana ulama di Aceh mengimplementasikan Islam dalam kehidupan.
"Ada tiga penopang utama di Aceh, pertama adalah ulama atau abu, kedua yakni akademisi dan ketiga adalah dunia usaha," kata Surya.
Digambarkan sebagai penopang, untuk menunjukkan betapa vitalnya peran ulama di sana. Sehingga pemuka Agama Islam harus betul-betul menyadari perannya, terutama untuk menjaga keutuhan bangsa Indonesia.
Banyak pengakuan dari dunia internasional tentang Islam menjadi pemersatu di Indonesia. Sehingga citra seperti itu sudah seharusnya dijaga dan dipertahankan.
"Islam is not only a religion but its a complete civilization. Itu menggambarkan kekaguman. Makanya pikiran Islam yang rahmatan lil alamin tak berporos pada yang sempit, tapi begitu luas, begitu indah, begitu manusiawi," tutur Surya.
Salah satu ulama Aceh, Abu Tengku Muhammad Yusuf menyatakan kesepakatan tentang visi ulama di Aceh dengan pemimpin negeri ini. Terutama terkait bagaimana umat Islam bergerak secara produktif, tak membuang waktu berseteru.
Sebab inti dari Islam sendiri adalah sebagai agama yang memberi pencerahan. "Karena Islam itu hadir untuk memberi kebahagiaan dunia dan akhirat," katanya
Dari pemikiran ini, Yusuf memiliki gagasan, supaya akhlak baik tak berdiam di kaum ulama saja. Perlu langkah tegas mengintegrasikan hubbul wathon minal iman atau cinta tanah air adalah sebagian dari iman ke semua elemen bangsa.
Sebab pada dasarnya, demokrasi sebagai jalan yang dipilih bangsa ini didasari oleh perbedaan. "Tapi perbedaan yang memperkuat, bukan yang saling menghancurkan," tutup dia....
Sumber : http://ift.tt/2f6iHDh
Demikianlah Artikel Percuma Pilkada Kalau Bertengkar dan Berkelahi
Sekianlah artikel Percuma Pilkada Kalau Bertengkar dan Berkelahi kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Percuma Pilkada Kalau Bertengkar dan Berkelahi dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/08/percuma-pilkada-kalau-bertengkar-dan.html