Banyak Jemaah Harus Dirawat Akibat Kelelahan Beraktivitas
Banyak Jemaah Harus Dirawat Akibat Kelelahan Beraktivitas
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Banyak Jemaah Harus Dirawat Akibat Kelelahan Beraktivitas telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Banyak Jemaah Harus Dirawat Akibat Kelelahan Beraktivitas
link : Banyak Jemaah Harus Dirawat Akibat Kelelahan Beraktivitas
Judul : Banyak Jemaah Harus Dirawat Akibat Kelelahan Beraktivitas
link : Banyak Jemaah Harus Dirawat Akibat Kelelahan Beraktivitas
Motobalapan | Berita Vlova - Metrotvnews.com, Jakarta: Konjen RI untuk Jeddah M Hery Saripuddin menjenguk jemaah haji Indonesia yang sedang dirawat. Wan Abu Bakar, salah satu jemaah yang dirawat di RS Amir Fadh di Madinah menceritakan awal serangan jantung.
"Saat ziarah ke Jabal Uhud tiga hari lalu (4/8) tiba-tiba saya merasa lelah, seperti dicekik. Saya istirahat di masjid dan minta dipijit teman dari Ciamis, " kata Wan Abu Bakar, jemaah kloter JKG 02 di Madinah, Minggu sore 6 Agustus 2017.
Ia mengaku kelelahan saat di Uhud karena setelah salat di Nabawi, rombongan langsung berangkat ziarah. "Alhamdulillah di sini banyak saudara yang mengunjungi. Dokter juga rutin mengunjungi," ujarnya.
Ia berharap lekas sembuh agar nantinya bisa menjalankan wukuf di Arafah. "Bapak ingin dibawakan apa?" tanya Konjen. "Saya dikunjungi sudah senang sekali Pak," kata Wan dengan senyum mengembang.
Baca: 10 Jemaah Indonesia Wafat di Madinah
Wan mengungkapkan selama dirawat di rumah sakit kesulitan berkomunikasi karena perawat-perawat berbahasa Filipina. Sedangkan dokternya berbahasa Arab terkadang Inggris.
Kemudian Konjen Jeddah beranjak ke ruang lainnya. Ada Sofyan Nurdin jemaah kloter Medan yang sakit jantung dan asam urat.
Sofyan menuturkan saat para jemaah bersiap-siap untuk meninggalkan Madinah ke Mekkah, volume aktivitas di lift hotel meningkat. Antrean cukup panjang di depan lift. Sofyan memilih menuruni tangga.
"Saat turun tangga jempol kaki saya bengkak dan sesak napas. Saya kemudian dibawa ke rumah sakit karena sakit jantung," ujar Sofyan.
Ia sedih karena teman-teman satu kloter sudah berangkat ke Mekkah pada 5 Agustus. "Teman-teman sudah ke Mekkah, bagaimana ini? " kata Sofyan yang kehilangan nafsu makan.
"Sabar Pak. Pokoknya bapak sembuh dahulu nanti bisa menyusul di kloter berikutnya. Yang penting sembuh dulu. Masih lama prosesi hajinya, " kata Konjen menenangkan.
"Saat ziarah ke Jabal Uhud tiga hari lalu (4/8) tiba-tiba saya merasa lelah, seperti dicekik. Saya istirahat di masjid dan minta dipijit teman dari Ciamis, " kata Wan Abu Bakar, jemaah kloter JKG 02 di Madinah, Minggu sore 6 Agustus 2017.
Ia mengaku kelelahan saat di Uhud karena setelah salat di Nabawi, rombongan langsung berangkat ziarah. "Alhamdulillah di sini banyak saudara yang mengunjungi. Dokter juga rutin mengunjungi," ujarnya.
Ia berharap lekas sembuh agar nantinya bisa menjalankan wukuf di Arafah. "Bapak ingin dibawakan apa?" tanya Konjen. "Saya dikunjungi sudah senang sekali Pak," kata Wan dengan senyum mengembang.
Baca: 10 Jemaah Indonesia Wafat di Madinah
Wan mengungkapkan selama dirawat di rumah sakit kesulitan berkomunikasi karena perawat-perawat berbahasa Filipina. Sedangkan dokternya berbahasa Arab terkadang Inggris.
Kemudian Konjen Jeddah beranjak ke ruang lainnya. Ada Sofyan Nurdin jemaah kloter Medan yang sakit jantung dan asam urat.
Sofyan menuturkan saat para jemaah bersiap-siap untuk meninggalkan Madinah ke Mekkah, volume aktivitas di lift hotel meningkat. Antrean cukup panjang di depan lift. Sofyan memilih menuruni tangga.
"Saat turun tangga jempol kaki saya bengkak dan sesak napas. Saya kemudian dibawa ke rumah sakit karena sakit jantung," ujar Sofyan.
Ia sedih karena teman-teman satu kloter sudah berangkat ke Mekkah pada 5 Agustus. "Teman-teman sudah ke Mekkah, bagaimana ini? " kata Sofyan yang kehilangan nafsu makan.
"Sabar Pak. Pokoknya bapak sembuh dahulu nanti bisa menyusul di kloter berikutnya. Yang penting sembuh dulu. Masih lama prosesi hajinya, " kata Konjen menenangkan.
Kemudian pasien ketiga yang ditengok Konjen RI untuk Jeddah adalah Sutikno dari Bangil, Pasuruan. Kakek usia 80 tahun ini hanya bisa berbahasa Jawa dalam berkomunikasi. "Kulo saking Bangil. Kulo mboten gadah klambi. Niki mawon klambi kulo (Saya dari Bangil. Saya tidak punya baju. Ini saja yang saya punya)," kata Sutikno sambil menunjukkan baju rumah sakit.
Menurut dr Rzki selaku penangggung jawab medis Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), Sutikno mengalami serangan jantung dan pernapasan.
Saat ini ada 17 jemaah Indonesia yang dirawat di empat rumah sakit Arab Saudi di Madinah. Lima di antaranya dirawat di RS Amir Fadh yang khusus menangani pasien berpenyakit jantung.
Dan setiap hari dokter melakukan kunjungan ke rumah sakit, untuk membantu pemulihan mental dan fisik. "Kami kalau berkunjung membawakan makanan yang disukai pasien, untuk mempercepat pemulihan. Kadang pasien tidak mau makan ya kita suapin biar tetap ada asupan makanan di dalam tubuh, " kata Sri Wahyuni menambahkan.
Rombongan kemudian beranjak ke KKHI. Ada 35 jemaah dirawat di sana. Dr Firdaus P Sabri selaku penanggung jawab medis ruang IGD KKHI menjelaskan selain kelelahan dan dehidrasi, jemaah dengan kaki melepuh cukup banyak.
"Setiap hari ada jemaah yang dibawa ke klinik dalam keadaan kaki melepuh. Kulit kaki mengelupas karena nekat berjalan kaki tanpa sandal di bawah terik matahari. Suhu udara di sini cukup panas," ujarnya.
Menurutnya petugas setiap kali mengingatkan agar sandal disimpan di tas plastik atau tas yang ditenteng. "Kalau sandal hilang sebaiknya jangan nekat pulang tanpa alas kaki. Bisa minta bantuan temannya untuk diantar ke seksi khusus di Masjid Nabawi," saran Firdaus.
Usai berkeliling menengok jemaah yang sakit, Konjen RI untuk Jeddah M Hary Saripuddin mengimbau para jemaah Indonesia harus benar-benar menjaga kesehatan. Apalagi jemaah berisiko tinggi.
"Jangan dipaksakan memforsir tenaga. Sebab yang utama adalah menjalankan wukuf di Arafah. Jadi jaga kesehatan agar bisa wukuf di Arafah," imbuhnya.
Ia juga berharap sosialisasi terus ditingkatkan agar jemaah yang dirawat bisa ditekan jumlahnya....
Sumber : http://ift.tt/2ufR1i4
Menurut dr Rzki selaku penangggung jawab medis Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), Sutikno mengalami serangan jantung dan pernapasan.
Saat ini ada 17 jemaah Indonesia yang dirawat di empat rumah sakit Arab Saudi di Madinah. Lima di antaranya dirawat di RS Amir Fadh yang khusus menangani pasien berpenyakit jantung.
Dan setiap hari dokter melakukan kunjungan ke rumah sakit, untuk membantu pemulihan mental dan fisik. "Kami kalau berkunjung membawakan makanan yang disukai pasien, untuk mempercepat pemulihan. Kadang pasien tidak mau makan ya kita suapin biar tetap ada asupan makanan di dalam tubuh, " kata Sri Wahyuni menambahkan.
Rombongan kemudian beranjak ke KKHI. Ada 35 jemaah dirawat di sana. Dr Firdaus P Sabri selaku penanggung jawab medis ruang IGD KKHI menjelaskan selain kelelahan dan dehidrasi, jemaah dengan kaki melepuh cukup banyak.
"Setiap hari ada jemaah yang dibawa ke klinik dalam keadaan kaki melepuh. Kulit kaki mengelupas karena nekat berjalan kaki tanpa sandal di bawah terik matahari. Suhu udara di sini cukup panas," ujarnya.
Menurutnya petugas setiap kali mengingatkan agar sandal disimpan di tas plastik atau tas yang ditenteng. "Kalau sandal hilang sebaiknya jangan nekat pulang tanpa alas kaki. Bisa minta bantuan temannya untuk diantar ke seksi khusus di Masjid Nabawi," saran Firdaus.
Usai berkeliling menengok jemaah yang sakit, Konjen RI untuk Jeddah M Hary Saripuddin mengimbau para jemaah Indonesia harus benar-benar menjaga kesehatan. Apalagi jemaah berisiko tinggi.
"Jangan dipaksakan memforsir tenaga. Sebab yang utama adalah menjalankan wukuf di Arafah. Jadi jaga kesehatan agar bisa wukuf di Arafah," imbuhnya.
Ia juga berharap sosialisasi terus ditingkatkan agar jemaah yang dirawat bisa ditekan jumlahnya....
Sumber : http://ift.tt/2ufR1i4
Demikianlah Artikel Banyak Jemaah Harus Dirawat Akibat Kelelahan Beraktivitas
Sekianlah artikel Banyak Jemaah Harus Dirawat Akibat Kelelahan Beraktivitas kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Banyak Jemaah Harus Dirawat Akibat Kelelahan Beraktivitas dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/08/banyak-jemaah-harus-dirawat-akibat.html