Studi: Baru 5% Perusahaan Mampu Penuhi Kebutuhan Binis Digital
Studi: Baru 5% Perusahaan Mampu Penuhi Kebutuhan Binis Digital
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Studi: Baru 5% Perusahaan Mampu Penuhi Kebutuhan Binis Digital telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Studi: Baru 5% Perusahaan Mampu Penuhi Kebutuhan Binis Digital
link : Studi: Baru 5% Perusahaan Mampu Penuhi Kebutuhan Binis Digital
Judul : Studi: Baru 5% Perusahaan Mampu Penuhi Kebutuhan Binis Digital
link : Studi: Baru 5% Perusahaan Mampu Penuhi Kebutuhan Binis Digital
Motobalapan | Berita Vlova - Metrotvnews.com, Jakarta: Penelitian terbaru dari Dell EMC, yang dilakukan oleh Enterprise Strategy Group (ESG), mengungkapkan bahwa mayoritas pemimpin senior TI dan pengambil keputusan di perusahaan-perusahaan besar yang disurvei di seluruh dunia mengindikasikan bahwa perusahaan mereka belum sepenuhnya menerapkan aspek-aspek Transformasi TI yang dibutuhkan agar tetap kompetitif.
Meski jelas ada kebutuhan mendesak bagi perusahaan-perusahaan untuk mentransformasi infrastruktur TI mereka yang telah ketinggalan jaman, transformasi digital ikut menjadi faktor pendorong penting yang menjadikan Transformasi TI sebagai prioritas utama.
Namun, studi ESG 2017 IT Transformation Maturity Curve yang disponsori Dell EMC menunjukkan bahwa 95 persen responden mengindikasikan perusahaan mereka berisiko tertinggal dari sekelompok kecil perusahaan serupa di industri yang mentransformasi infrastruktur, proses dan metode penerapan TI mereka untuk mempercepat pencapaian target untuk menjadi perusahaan digital.
Banyak perusahaan masih menerapkan pengukuran siklus aplikasi dalam hitungan bulan, atau tahun; memiliki infrastruktur TI yang tidak terintegrasi; dan masih terus bergulat dengan arsitektur TI yang ketinggalan jaman dan kaku, semuanya adalah penghambat kesuksesan pelaksanaan transformasi digital.
“Hasil penelitian ini sejalan dengan masukan dari sebagian besar pelanggan kami yang menyatakan mereka perlu mengoptimalisasi infrastruktur yang ada untuk bisa meraih berbagai peluang yang tersedia di era digital,” ujar David Goulden, Presiden Dell EMC.
Meski jelas ada kebutuhan mendesak bagi perusahaan-perusahaan untuk mentransformasi infrastruktur TI mereka yang telah ketinggalan jaman, transformasi digital ikut menjadi faktor pendorong penting yang menjadikan Transformasi TI sebagai prioritas utama.
Namun, studi ESG 2017 IT Transformation Maturity Curve yang disponsori Dell EMC menunjukkan bahwa 95 persen responden mengindikasikan perusahaan mereka berisiko tertinggal dari sekelompok kecil perusahaan serupa di industri yang mentransformasi infrastruktur, proses dan metode penerapan TI mereka untuk mempercepat pencapaian target untuk menjadi perusahaan digital.
Banyak perusahaan masih menerapkan pengukuran siklus aplikasi dalam hitungan bulan, atau tahun; memiliki infrastruktur TI yang tidak terintegrasi; dan masih terus bergulat dengan arsitektur TI yang ketinggalan jaman dan kaku, semuanya adalah penghambat kesuksesan pelaksanaan transformasi digital.
“Hasil penelitian ini sejalan dengan masukan dari sebagian besar pelanggan kami yang menyatakan mereka perlu mengoptimalisasi infrastruktur yang ada untuk bisa meraih berbagai peluang yang tersedia di era digital,” ujar David Goulden, Presiden Dell EMC.
“Studi ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden tertinggal dari sejumlah kecil pesaing elit yang telah berhasil melakukan Transformasi TI, dan keberhasilan tersebut membuat mereka mampu bersaing lebih ketat. Seiring semakin besar investasi perusahaan untuk Transformasi TI, mereka dapat mengatasi konflik antara infrastruktur TI yang ketinggalan jaman dengan inisiatif-inisiatif bisnis digital untuk mewujudkan target mereka, mempercepat waktu penetrasi ke pasar dan meningkatkan daya saing.”
"Seiring langkah-langkah yang dilakukan perusahaan-perusahaan di kawasan Asia Pasifik dan Jepang mencari cara untuk mendesain ulang model bisnis mereka untuk sukses di era digital, optimalisasi infrastruktur TI yang gesit dan fokus pada pelanggan sangatlah penting," kata Paul Henaghan, Presiden, Dell EMC Asia Selatan & Korea.
Studi ESG 2017 IT Transformation Curve dirancang untuk memahami peran Transformasi TI dalam mewujudkan suatu perusahaan menjadi perusahaan digital. ESG menerapkan model penelitian ‘kematangan’ berbasis data untuk mengidentifikasi tingkat kemajuan Transformasi TI yang berbeda-beda dan menetapkan sejauh mana perusahaan-perusahaan global telah mencapai tingkatan yang berbeda-beda tersebut, berdasarkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tentang infrastruktur dan proses TI di dalam perusahaan dan harmonisasi organisasi.
Mayoritas responden (71 persen) sepakat bahwa Transformasi TI sangat penting demi kelangsungan daya saing bisnis. Dari perusahaan-perusahaan yang masuk dalam kategori “Telah Bertransformasi”, sebanyak 85 persen meyakini perusahaan mereka berada dalam posisi yang “sangat kuat” atau “kuat” untuk bersaing dan berhasil di pasar mereka dalam beberapa tahun ke depan dibandingkan dengan 43 persen perusahaan yang sangat belum ‘matang’.
Menurut ESG, adopsi teknologi data center modern, seperti sistem storage scale-out dan infrastruktur converged/hyper-converged, dapat meningkatkan kelincahan dan respons penyediaan infrastruktur, penerapan proyek TI, dan pengembangan aplikasi.
"Seiring langkah-langkah yang dilakukan perusahaan-perusahaan di kawasan Asia Pasifik dan Jepang mencari cara untuk mendesain ulang model bisnis mereka untuk sukses di era digital, optimalisasi infrastruktur TI yang gesit dan fokus pada pelanggan sangatlah penting," kata Paul Henaghan, Presiden, Dell EMC Asia Selatan & Korea.
Studi ESG 2017 IT Transformation Curve dirancang untuk memahami peran Transformasi TI dalam mewujudkan suatu perusahaan menjadi perusahaan digital. ESG menerapkan model penelitian ‘kematangan’ berbasis data untuk mengidentifikasi tingkat kemajuan Transformasi TI yang berbeda-beda dan menetapkan sejauh mana perusahaan-perusahaan global telah mencapai tingkatan yang berbeda-beda tersebut, berdasarkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tentang infrastruktur dan proses TI di dalam perusahaan dan harmonisasi organisasi.
Mayoritas responden (71 persen) sepakat bahwa Transformasi TI sangat penting demi kelangsungan daya saing bisnis. Dari perusahaan-perusahaan yang masuk dalam kategori “Telah Bertransformasi”, sebanyak 85 persen meyakini perusahaan mereka berada dalam posisi yang “sangat kuat” atau “kuat” untuk bersaing dan berhasil di pasar mereka dalam beberapa tahun ke depan dibandingkan dengan 43 persen perusahaan yang sangat belum ‘matang’.
Menurut ESG, adopsi teknologi data center modern, seperti sistem storage scale-out dan infrastruktur converged/hyper-converged, dapat meningkatkan kelincahan dan respons penyediaan infrastruktur, penerapan proyek TI, dan pengembangan aplikasi.
Demikianlah Artikel Studi: Baru 5% Perusahaan Mampu Penuhi Kebutuhan Binis Digital
Sekianlah artikel Studi: Baru 5% Perusahaan Mampu Penuhi Kebutuhan Binis Digital kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Studi: Baru 5% Perusahaan Mampu Penuhi Kebutuhan Binis Digital dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/07/studi-baru-5-perusahaan-mampu-penuhi.html