Saat Perempuan Malam Membuka Lembaran Baru

Saat Perempuan Malam Membuka Lembaran Baru - Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Saat Perempuan Malam Membuka Lembaran Baru telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya. Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.

Judul : Saat Perempuan Malam Membuka Lembaran Baru

link : Saat Perempuan Malam Membuka Lembaran Baru

Motobalapan | Berita Vlova - Metrotvnews.com, Jakarta: Puluhan mesin jahit terus dipacu perempuan-perempuan muda untuk membuat mukena berbahan katun jepang dan berwarna cerah dengan corak bunga.

Salah satu perempuan muda yang tekun menjahit mukena adalah Adel (27). Ia sudah lima bulan dua minggu berada di Panti Sosial Bina Karya Wanita Harapan Mulia milik Dinas Sosial DKI Jakarta.

Selama di panti, ia memilih menekuni menjahit karena setelah keluar dari panti ia ingin membuka jasa menjahit atau bekerja di konveksi.

Dibandingkan salon, tata boga, dan kerajinan tangan, ibu satu anak itu merasa menjahit paling membutuhkan modal sedikit saat memulai usaha.

"Saya fokus di menjahit, biasanya seminggu dua kali kegiatan menjahit saat Selasa dan Kamis. Saat tambahan Senin saya menjahit juga," kata perempuan kelahiran Bogor itu seperti dilansir Antara, Minggu 9 Juli 2017.

Ia berharap, saat keluar dari panti setelah mendapat berbagai pelatihan, penyuluhan hukum, dan siraman rohani selama enam bulan, jalan hidup yang ditempuhnya akan berbeda.

Tidak lagi berurusan dengan para lelaki hidung belang, melainkan mencoba pekerjaan yang menghasilkan uang halal.

Perempuan bertubuh kurus dengan tinggi sekitar 155 centimeter itu, bercerita mengenai kehidupannya sebelum dirazia oleh Satpol PP saat sedang menunggu tamu di Kemayoran.

"Saya memang dulu bandel. Sudah dibilangin suami berkali-kali, tetapi bandel masih lanjut," ujar Adel.

Ia mengaku mulai masuk ke dunia malam sekitar tiga tahun yang lalu untuk memenuhi tuntutan kebutuhan gaya hidup seperti orang kaya. Melalui temannya, ia berkenalan dengan tamu pertamanya.

"Salah pergaulan juga sih, saya curhat masalah saya lalu diajakin ikutan dan saya mau karena pengin kelihatan wah dipandang tetangga," ucap dia.

Masih segar dalam ingatannya, sengitnya persaingan antara sesama pekerja seks komersial dalam penampilan berupa pakaian yang menarik dan rias wajah yang cantik, serta pelayanan kepada pengguna jasa.

Itu semua dilakukannya selain agar disegani tetangganya, rencananya juga untuk modal membeli rumah di Ibu Kota. Apalagi suaminya hanya bekerja serabutan sehingga penghasilannya tidak menentu.

Adel mengaku sudah jengah tinggal di rumah kontrakan dan ingin segera memiliki rumah sendiri untuk ditinggali bersama suami dan anak semata wayangnya yang telah berusia tiga tahun.

"Habis ini sudahlah, saya cari kerja halal buat anak dan fokus jadi ibu yang baik. Nyatanya keinginan saya untuk beli rumah sampai sekarang belum tercapai dengan saya bekerja begitu," kata dia.

Menekuni Minat

Lain Adel, lain pula dengan Ana (31) yang juga sudah di Panti Sosial Bina Karya Wanita Harapan Mulia lebih dari lima bulan dan segera keluar setelah enam bulan dilalui.

Perempuan berparas manis itu terjaring razia petugas saat tengah bermain biliar dengan kekasihnya di Kota Tua, Jakarta Barat.

Ia mengaku tidak bekerja sebagai pekerja seks, tetapi tidak dapat menunjukkan bukti kepada petugas saat razia di kawasan itu digelar.

Namun ia menyadari tempatnya bermain biliar berada di lingkungan tempat para kupu-kupu malam menjajakan diri, tetapi dorongan menjalankan hobi, mengalahkan kekhawatiran berada di lingkungan seperti itu.

"Saya memang suka bermain biliar dari zaman masih muda dulu. Kemarin itu saya di waktu dan tempat yang salah saja, tetapi selama di panti mendapatkan banyak manfaat," tutur dia.

Baru dua bulan tinggal di Jakarta, saat berwisata ke Kota Tua, Ana bertemu dengan lelaki lebih muda yang juga memiliki hobi sama bermain biliar sehingga merasa cocok dan mulai menjalin hubungan.
Sejak itu, ia menjadi sering bermain biliar di kawasan Kota Tua bersama lelaki yang lebih muda 10 tahun darinya itu. Namun, hubungannya kandas setelah ia dirazia dan tinggal di panti karena lelaki itu tidak pernah menghubungi atau datang menjenguk.

"Setelah ini saya kembali saja ke Subang, sudah tidak mau lagi keluar malam bermain biliar. Saya mau melakukan kegiatan yang ada faedahnya saja. Apalagi anak-anak saya sudah mulai besar," kata janda itu.

Anak sulungnya akan mulai masuk pondok pesantren tahun ini setingkat SMP, sementara anak bungsunya masih kelas 3 SD dan tinggal bersama kakek-neneknya.

Ana telah berpisah dengan suami pertamanya dan suami keduanya telah meninggal dunia. Di panti, Ana memilih untuk mengikuti pelatihan tata boga untuk mendukung rencananya membuat warung makan setelah kembali ke kampung halamannya di Subang, Jawa Barat.

Ia telah piawai dalam memasak berbagai makanan dari kue kering hingga masakan nusantara. Bahkan, ia telah beberapa kali menang lomba masak di lingkungan panti yang menampung sekitar 100 perempuan mantan wanita tuna susila itu.

Perempuan berkulit sawo matang dan tinggi semampai itu menekuni pelatihan tata boga karena suka memasak dan berpikir bisnis kuliner memiliki peluang yang besar.

"Sekarang siapa yang tidak butuh makan. Sehari orang pasti makan tiga kali sehari. Jadi jualan makanan itu peluangnya besar sekali, saya percayalah nanti bisa jalan," ujar Ana.

Selain tabungan tersisa dari hasil keringat saat menjadi TKW di Yordania dan Taiwan, ia akan meminjam dari orang tuanya untuk membuka usaha warung makan.

Ia berharap, setelah keluar dari panti, terdapat bantuan modal untuk untuk rekan-rekannya di panti guna memulai usaha baru karena hal tersebut merupakan tantangan yang paling sering ditemui.

Lembaran Baru

Pengalaman terjaring petugas dan enam bulan di panti tidak secara instan mengubah seseorang untuk mau berubah memilih jalan hidup berbeda.

Kepala PSBKW Harapan Mulia Etty Supriatin mengatakan setelah keluar dari panti, tidak semua warga binaan sosial mau meninggalkan kehidupan lamanya.

Beberapa di antara mereka memilih untuk kembali ke kehidupan malam karena tidak memiliki keterampilan untuk bekerja di bidang lain.

"Pernah ada yang sampai terkena razia tiga kali. Saya marahi anak itu, kenapa nggak mau berubah padahal sudah menerima pelatihan di sini," ujar Etty.

Setelah berkunjung ke beberapa rumah warga binaan sosial itu, ia melihat kondisi ekonomi keluarga mereka miskin. Tingkat pendidikan mereka pun rendah.

Dari 100 perempuan yang ditampung di panti, hanya sekitar 10 persennya yang lulusan SMA, sisanya lulusan SMP, SD atau bahkan tidak bersekolah.

Tingkat pendidikan rendah, tanpa keterampilan, suami tanpa pekerjaan tetap, tuntutan kehidupan serta tulang punggung keluarga menjadi faktor sulitn lepasnya mereka dari jerat kehidupan malam.

Meski begitu, Etty berharap perempuan-perempuan muda tersebut memiliki keinginan kuat untuk memperbaiki diri dengan berbekal keterampilan yang telah diajarkan selama enam bulan berada di panti.

Terkait dengan modal untuk memulai usaha, sejauh ini terdapat program Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dalam bentuk Kelompok Usaha Bersama (Kube) untuk penanganan kemiskinan perkotaan, tetapi bantuan itu kelompok-kelompok usaha di kecamatan.

Ada pelatihan lanjutan di panti, tetapi para warga binaan enggan untuk mengikutinya karena harus tinggal di panti lebih lama.

Dengan fasilitas dan dukungan yang tersedia, walau harus menghadapi tantangan berat, kini semua dikembalikan kepada tekad pribadinya untuk menghijrahkan diri dari godaan memilih jalan paling mudah. Seperti tertera dalam salah satu kitab suci,

"Sesungguhnya Tuhan tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri".

 

Demikianlah Artikel Saat Perempuan Malam Membuka Lembaran Baru

Sekianlah artikel Saat Perempuan Malam Membuka Lembaran Baru kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Saat Perempuan Malam Membuka Lembaran Baru dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/07/saat-perempuan-malam-membuka-lembaran.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :