RT di Tambora Belum Terima Instruksi Operasi Binduk
RT di Tambora Belum Terima Instruksi Operasi Binduk
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul RT di Tambora Belum Terima Instruksi Operasi Binduk telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : RT di Tambora Belum Terima Instruksi Operasi Binduk
link : RT di Tambora Belum Terima Instruksi Operasi Binduk
Judul : RT di Tambora Belum Terima Instruksi Operasi Binduk
link : RT di Tambora Belum Terima Instruksi Operasi Binduk
Motobalapan | Berita Vlova - Metrotvnews.com, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ternyata belum mengeluarkan instruksi resmi kepada RT RW untuk melakukan operasi bina kependudukan (binduk). Instruksi baru diungkapkan secara lisan untuk mendata pendatang di Ibu Kota.
Ketua RT 03 RW 10 Kelurahan Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, Sadam, mengaku belum menerima instruksi resmi. Pendataan pendatang baru dilakukan berdasarkan inisiatif.
"Edaran operasi Binduk belum saya terima secara resmi. Tapi memang setiap tahun kami sebagai ketua RT rutin melakukan pendataan untuk pendatang baru," kata Sadam kepada Metrotvnews.com, Rabu 5 Juli 2017.
Menurut Sadam, ada dua macam metode pendataan penduduk. Warga bisa secara inisiatif melapor ke RT atau Ketua RT mendatangi rumah warga. "Warga saya keseluruhan ada 80 jiwa. Setiap tahun pasti bertambah pendatang baru sekitar 20 persen," ujarnya.
Baca: Pemerintah Diminta Tertibkan Pendatang Baru di Jakarta
Sebagian besar warganya, kata Sadam, berasal dari Jawa Barat dan Jawa Tengah. Pekerjaan yang digeluti sebagai pedagang kaki lima dan penjahit.
"Rata-rata pendatang baru itu ikut teman atau saudaranya. Saya minta untuk membawa surat pengantar kalau mau tinggal lama di Jakarta, supaya jelas," katanya.
Pengurus RW 10 Yono mengatakan, pendataan tak mudah dilakukan. Penghuni wilayahnya bahkan ada yang baru melapor setelah bertahun-tahun merantau. Penyebabnya, pemilik kontrakan tak mau kehilangan penghuninya lantaran ditagih data pendatang.
"Dia (warga pendatang) baru ketahuan pas melapor mau pinjam uang ke bank, data resmi kan dari saya. Seharusnya dari awal, bukan setelah dua tiga tahun tinggal baru melapor," kata Yono.
Dia berharap operasi binduk efektif mendata pendatang baru yang kerap bandel. Pendataan ini, kata dia, penting untuk menjamin keamanan lingkungan sekitar.
"Sekarang lagi zaman teroris, kita harus benar-benar teliti. Kalau ada operasi Binduk, dukungan untuk keamanan warga akan semakin kuat karena semua terdata," ujarnya.
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menginstruksikan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, camat, lurah dan RT RW memonitor pergerakan warga di daerah masing-masing. Setiap warga yang keluar masuk di daerah perkampungannya harus didata.
"Jangankan mereka yang menginap sampai 2 minggu, 1x24 jam saja harus melapor supaya kita mengetahui mobilitas orang," katanya.
Djarot mewanti-wanti para pendatang agar memiliki kompetensi yang memadai. Dia meminta setiap pekerja yang datang memiliki pekerjaan yang bisa dipertanggungjawabkan.
"Ibu Kota terbuka, semuanya boleh datang, tapi kalau ada pendatang ke sini, coba ditanya apa tujuannya, berapa lama tinggal dan harus punya kompetensi," ujar Djarot.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="http://bit.ly/2tOU8kz; frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
Ketua RT 03 RW 10 Kelurahan Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, Sadam, mengaku belum menerima instruksi resmi. Pendataan pendatang baru dilakukan berdasarkan inisiatif.
"Edaran operasi Binduk belum saya terima secara resmi. Tapi memang setiap tahun kami sebagai ketua RT rutin melakukan pendataan untuk pendatang baru," kata Sadam kepada Metrotvnews.com, Rabu 5 Juli 2017.
Menurut Sadam, ada dua macam metode pendataan penduduk. Warga bisa secara inisiatif melapor ke RT atau Ketua RT mendatangi rumah warga. "Warga saya keseluruhan ada 80 jiwa. Setiap tahun pasti bertambah pendatang baru sekitar 20 persen," ujarnya.
Baca: Pemerintah Diminta Tertibkan Pendatang Baru di Jakarta
Sebagian besar warganya, kata Sadam, berasal dari Jawa Barat dan Jawa Tengah. Pekerjaan yang digeluti sebagai pedagang kaki lima dan penjahit.
"Rata-rata pendatang baru itu ikut teman atau saudaranya. Saya minta untuk membawa surat pengantar kalau mau tinggal lama di Jakarta, supaya jelas," katanya.
Pengurus RW 10 Yono mengatakan, pendataan tak mudah dilakukan. Penghuni wilayahnya bahkan ada yang baru melapor setelah bertahun-tahun merantau. Penyebabnya, pemilik kontrakan tak mau kehilangan penghuninya lantaran ditagih data pendatang.
"Dia (warga pendatang) baru ketahuan pas melapor mau pinjam uang ke bank, data resmi kan dari saya. Seharusnya dari awal, bukan setelah dua tiga tahun tinggal baru melapor," kata Yono.
Dia berharap operasi binduk efektif mendata pendatang baru yang kerap bandel. Pendataan ini, kata dia, penting untuk menjamin keamanan lingkungan sekitar.
"Sekarang lagi zaman teroris, kita harus benar-benar teliti. Kalau ada operasi Binduk, dukungan untuk keamanan warga akan semakin kuat karena semua terdata," ujarnya.
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menginstruksikan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, camat, lurah dan RT RW memonitor pergerakan warga di daerah masing-masing. Setiap warga yang keluar masuk di daerah perkampungannya harus didata.
"Jangankan mereka yang menginap sampai 2 minggu, 1x24 jam saja harus melapor supaya kita mengetahui mobilitas orang," katanya.
Djarot mewanti-wanti para pendatang agar memiliki kompetensi yang memadai. Dia meminta setiap pekerja yang datang memiliki pekerjaan yang bisa dipertanggungjawabkan.
"Ibu Kota terbuka, semuanya boleh datang, tapi kalau ada pendatang ke sini, coba ditanya apa tujuannya, berapa lama tinggal dan harus punya kompetensi," ujar Djarot.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="http://bit.ly/2tOU8kz; frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
Demikianlah Artikel RT di Tambora Belum Terima Instruksi Operasi Binduk
Sekianlah artikel RT di Tambora Belum Terima Instruksi Operasi Binduk kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel RT di Tambora Belum Terima Instruksi Operasi Binduk dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/07/rt-di-tambora-belum-terima-instruksi.html