Pemberantasan Hoaks tak Bisa Hanya Mengandalkan Pemerintah
Pemberantasan Hoaks tak Bisa Hanya Mengandalkan Pemerintah
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Pemberantasan Hoaks tak Bisa Hanya Mengandalkan Pemerintah telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Pemberantasan Hoaks tak Bisa Hanya Mengandalkan Pemerintah
link : Pemberantasan Hoaks tak Bisa Hanya Mengandalkan Pemerintah

"Tapi, kita tidak semata-mata bergantung pada itu. Kita juga harus ikut memerangi berita bohong. Artinya masyarakat harus mengetahui jurnalisme yang baik itu seperti apa dan mampu membedakannya dengan jurnalisme yang buruk," katanya.
Steven mengatakan masyarakat harus belajar untuk dapat melihat situs dan mengetahui apa saja ciri berita bohong. Serta tak lupa untuk memeriksa kebenaran sumber yang disebarkan.
Menurut Steven, mengandalkan pemerintah dalam membatasi dan mengawasi peredaran informasi hoaks bisa jadi problematis. Sebab akan sulit menariknya kembali dan berpotensi membuat situasi politik menjadi buruk di samping mengancam kebebasan berpendapat.
Steven mengatakan akan selalu ada dua sisi dalam hal kebebasan itu, seperti bagaimana toleransi yang diberikan dan apa bahayanya mengontrol ekspresi dan pembicaraan orang lain.
"Dan dalam berbagai demokrasi masyarakat tergantung pada budaya kebebasan berbicara dan budaya demokrasi itu sendiri. Membentuk Satgas Anti-hoaks bagus, tetapi tapi menurut saya dunia jurnalisme, sistem edukasi dan kesadaran politik masyarakat adalah cara utama yang dapat mengendalikan berita bohong. Berita bohong harus diberantas," jelasnya.
Judul : Pemberantasan Hoaks tak Bisa Hanya Mengandalkan Pemerintah
link : Pemberantasan Hoaks tak Bisa Hanya Mengandalkan Pemerintah
Motobalapan | Berita Vlova - Metrotvnews.com, Jakarta: Maraknya penyebarluasan informasi bohong atau hoaks hampir terjadi di seluruh dunia. Di Indonesia khususnya, berita bohong kerap dijadikan sebagai cara menjegal lawan politik dalam pertarungan pemilu.
Menurut Pakar Komunikasi Universitas Stony Brook New York Steven Reiner, berita bohong di Indonesia telah menjadi faktor signifikan dan penting terutama dalam momen pemilihan beberapa waktu belakangan.
"Dan belum ada cara yang efektif untuk memerangi berita hoaks sementara selalu ada kekhawatiran bahwa masalah ini akan terus bergulir," ungkap Steven dalam Prime Talk, Jumat 7 Juli 2017.
Baca juga: Hoaks Jadi Fenomena Global
Meskipun di seluruh dunia belum ada cara yang efektif dalam memerangi hoaks, menurut Steven, setiap negara memiliki sistem sendiri dalam melawan berita hoaks dengan cara yang berbeda-beda.
Di samping, dari sisi pengelola media sosial seperti facebook, twitter, maupun Instagram yang mengembangkan berbagai perbaikan dan solusi teknis untuk membantu mengidentifikasi dan menelusuri asal berita-berita bohong itu.
Menurut Pakar Komunikasi Universitas Stony Brook New York Steven Reiner, berita bohong di Indonesia telah menjadi faktor signifikan dan penting terutama dalam momen pemilihan beberapa waktu belakangan.
"Dan belum ada cara yang efektif untuk memerangi berita hoaks sementara selalu ada kekhawatiran bahwa masalah ini akan terus bergulir," ungkap Steven dalam Prime Talk, Jumat 7 Juli 2017.
Baca juga: Hoaks Jadi Fenomena Global
Meskipun di seluruh dunia belum ada cara yang efektif dalam memerangi hoaks, menurut Steven, setiap negara memiliki sistem sendiri dalam melawan berita hoaks dengan cara yang berbeda-beda.
Di samping, dari sisi pengelola media sosial seperti facebook, twitter, maupun Instagram yang mengembangkan berbagai perbaikan dan solusi teknis untuk membantu mengidentifikasi dan menelusuri asal berita-berita bohong itu.
"Tapi, kita tidak semata-mata bergantung pada itu. Kita juga harus ikut memerangi berita bohong. Artinya masyarakat harus mengetahui jurnalisme yang baik itu seperti apa dan mampu membedakannya dengan jurnalisme yang buruk," katanya.
Steven mengatakan masyarakat harus belajar untuk dapat melihat situs dan mengetahui apa saja ciri berita bohong. Serta tak lupa untuk memeriksa kebenaran sumber yang disebarkan.
Menurut Steven, mengandalkan pemerintah dalam membatasi dan mengawasi peredaran informasi hoaks bisa jadi problematis. Sebab akan sulit menariknya kembali dan berpotensi membuat situasi politik menjadi buruk di samping mengancam kebebasan berpendapat.
Steven mengatakan akan selalu ada dua sisi dalam hal kebebasan itu, seperti bagaimana toleransi yang diberikan dan apa bahayanya mengontrol ekspresi dan pembicaraan orang lain.
"Dan dalam berbagai demokrasi masyarakat tergantung pada budaya kebebasan berbicara dan budaya demokrasi itu sendiri. Membentuk Satgas Anti-hoaks bagus, tetapi tapi menurut saya dunia jurnalisme, sistem edukasi dan kesadaran politik masyarakat adalah cara utama yang dapat mengendalikan berita bohong. Berita bohong harus diberantas," jelasnya.
Demikianlah Artikel Pemberantasan Hoaks tak Bisa Hanya Mengandalkan Pemerintah
Sekianlah artikel Pemberantasan Hoaks tak Bisa Hanya Mengandalkan Pemerintah kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Pemberantasan Hoaks tak Bisa Hanya Mengandalkan Pemerintah dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/07/pemberantasan-hoaks-tak-bisa-hanya.html