Oseng-oseng Reshuffle Kabinet Jokowi: Rini bakal terdepak?
Oseng-oseng Reshuffle Kabinet Jokowi: Rini bakal terdepak?
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Oseng-oseng Reshuffle Kabinet Jokowi: Rini bakal terdepak? telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Trending, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Oseng-oseng Reshuffle Kabinet Jokowi: Rini bakal terdepak?
link : Oseng-oseng Reshuffle Kabinet Jokowi: Rini bakal terdepak?
Judul : Oseng-oseng Reshuffle Kabinet Jokowi: Rini bakal terdepak?
link : Oseng-oseng Reshuffle Kabinet Jokowi: Rini bakal terdepak?
Motobalapan |
Menteri yang diisukan akan didepak Jokowi adalah Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur. Selain itu, posisi Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno juga terancam menyusul temuan Badan Pemeriksa Keuangan dalam kerja sama PT Pelindo II dengan Hutchison Port Holdings. Tapi sampai sejauh ini belum ada konfirmasi pasti dari pihak berwenang.
Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi Saptopribowo mengaku belum mendapat informasi terkait reshuffle kabinet. "Saya belum dapat informasi dari Presiden soal reshuffle kabinet," ujar Johan seperti dilansir Kompas.com, Kamis (13/7/2017).
Namun, bukan berarti Presiden tidak akan kembali melakukan reshuffle kabinet. Yang jelas, kata Johan Budi, Presiden serta Wakil Presiden Jusuf Kalla terus mengevaluasi kinerja para pembantunya. "Berkali-kali kan beliau sampaikan bahwa evaluasi para pembantunya itu dilakukan tidak pada satu termin waktu tertentu. Terus menerus, perform atau tidak," ujar Johan.
Direktur Eksekutif Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) Hendri Satrio mengatakan jika Jokowi ingin melakukan reshuffle, saat inilah waktu yang tepat. Hendri menyebut reshuffle kabinet di 3 tahun usia pemerintahan Jokowi ini ibarat 'Tim Sukses Pamungkas' untuk Jokowi 2 periode. "Ini momen yang paling tepat bagi Presiden melakukan reshuffle. Alasannya satu saja, demi 2 periode. Jadi ini seperti pembentukan Tim sukses pamungkas," kata Hendri melalui keterangan tertulisnya yang dilansir detik.com, Kamis (13/7/2017).
Usia pemerintahan Presiden Jokowi akan genap berusia tiga tahun pada Oktober 2017 nanti. Mendekati usia tiga tahun itu, Isu reshuffle kabinet kembali "hilir mudik" jadi kasak-kusuk. Isu ini sudah mondar-mandir jadi pembicaraan publik sejak puasa lalu. Bahkan, ada gosip reshuffle kabinetakan itu akan diumumkan usai Lebaran.
Menteri yang diisukan akan didepak Jokowi adalah Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur. Selain itu, posisi Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno juga terancam menyusul temuan Badan Pemeriksa Keuangan dalam kerja sama PT Pelindo II dengan Hutchison Port Holdings. Tapi sampai sejauh ini belum ada konfirmasi pasti dari pihak berwenang.
Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi Saptopribowo mengaku belum mendapat informasi terkait reshuffle kabinet. "Saya belum dapat informasi dari Presiden soal reshuffle kabinet," ujar Johan seperti dilansir Kompas.com, Kamis (13/7/2017).
Namun, bukan berarti Presiden tidak akan kembali melakukan reshuffle kabinet. Yang jelas, kata Johan Budi, Presiden serta Wakil Presiden Jusuf Kalla terus mengevaluasi kinerja para pembantunya. "Berkali-kali kan beliau sampaikan bahwa evaluasi para pembantunya itu dilakukan tidak pada satu termin waktu tertentu. Terus menerus, perform atau tidak," ujar Johan.
Direktur Eksekutif Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) Hendri Satrio mengatakan jika Jokowi ingin melakukan reshuffle, saat inilah waktu yang tepat. Hendri menyebut reshuffle kabinet di 3 tahun usia pemerintahan Jokowi ini ibarat 'Tim Sukses Pamungkas' untuk Jokowi 2 periode. "Ini momen yang paling tepat bagi Presiden melakukan reshuffle. Alasannya satu saja, demi 2 periode. Jadi ini seperti pembentukan Tim sukses pamungkas," kata Hendri melalui keterangan tertulisnya yang dilansir detik.com, Kamis (13/7/2017).
Menurut Hendri, nantinya menteri hasil perombakan ini punya 2 tugas utama. Yakni mengembalikan citra Presiden yang dicitrakan tergerus hebat pasca Pilkada Jakarta dan mempercepàt terwujudnya janji janji kampanye. Hendri menyebut tim ekonomi perlu mendapatkan perhatian utama untuk dievaluasi. "Walaupun Presiden pernah memuji Tim ekonomi saat jelang Lebaran lalu, nampaknya Tim ekonomi tetap menjadi perhatian utama Presiden. Sebab bagi Presiden perut rakyat adalah yang utama. Oleh karena itu sangat mungkin semua Menteri yang berada di sektor ekonomi dievaluasi," paparnya.
Sektor hukum dan persatuan rakyat serta toleransi, kata Hendri, akan jadi Kelompok Menteri yang akan turut banyak dievaluasi, termasuk pejabat setingkat menteri seperti Kepala Staf Kepresidenan. "Tapi secara garis besar semua Menteri berpeluang diganti. Ada 7 sampai 9 posisi nampaknya (akan diganti)," tutur Hendri.
Menurut Hendri, kelompok menteri yang menjadi tim sukses Jokowi sejak 2014 dan tidak mengganggu citranya diprediksi aman dari reshuffle. Dia menyebut nama Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri BUMN Rini Soemarno, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri-Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
"Jadi nama-nama seperti Luhut, Rini, Teten, Amran, Pratikno, Budi, Khofifah diprediksi akan aman," kata Hendri. "Kalaupun terkena perombakan, mereka tetap akan bertahan dan paling hanya digeser ke posisi baru. Ingat, tujuannya kan membentuk tim sukses, jadi kesampingkan dulu kinerja menteri di kelompok ini," ucap dia.
Sementara Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Akhmad Akbar Susamto, mengatakan para menteri ekonomi dalam kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memiliki satu visi yang kuat. Menurut Akhmad, tim ekonomi Jokowi hanya kumpulan beberapa orang yang bekerja sesuai dengan jabatannya dan belum menjadi satu tim.
Akhmad mengakui pemerintah membutuhkan dana untuk membiayai belanja dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), terutama untuk membangun infrastruktur. Namun, guna mengatasi kebuntuan itu, Akhmad menilai tim ekonomi Jokowi tidak satu irama.
Hal yang diperlukan tim ekonomi Jokowi, adalah strong leadership. Bisa di level menteri koordinator. Tapi yang pasti, harus terdapat seseorang yang bisa memberikan arahan yang jelas. Demikian komentar Akhmad Akbar Susamto seperti dilansir tempo.co. (***)
Sektor hukum dan persatuan rakyat serta toleransi, kata Hendri, akan jadi Kelompok Menteri yang akan turut banyak dievaluasi, termasuk pejabat setingkat menteri seperti Kepala Staf Kepresidenan. "Tapi secara garis besar semua Menteri berpeluang diganti. Ada 7 sampai 9 posisi nampaknya (akan diganti)," tutur Hendri.
Menurut Hendri, kelompok menteri yang menjadi tim sukses Jokowi sejak 2014 dan tidak mengganggu citranya diprediksi aman dari reshuffle. Dia menyebut nama Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri BUMN Rini Soemarno, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri-Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
"Jadi nama-nama seperti Luhut, Rini, Teten, Amran, Pratikno, Budi, Khofifah diprediksi akan aman," kata Hendri. "Kalaupun terkena perombakan, mereka tetap akan bertahan dan paling hanya digeser ke posisi baru. Ingat, tujuannya kan membentuk tim sukses, jadi kesampingkan dulu kinerja menteri di kelompok ini," ucap dia.
Sementara Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Akhmad Akbar Susamto, mengatakan para menteri ekonomi dalam kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memiliki satu visi yang kuat. Menurut Akhmad, tim ekonomi Jokowi hanya kumpulan beberapa orang yang bekerja sesuai dengan jabatannya dan belum menjadi satu tim.
Akhmad mengakui pemerintah membutuhkan dana untuk membiayai belanja dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), terutama untuk membangun infrastruktur. Namun, guna mengatasi kebuntuan itu, Akhmad menilai tim ekonomi Jokowi tidak satu irama.
Hal yang diperlukan tim ekonomi Jokowi, adalah strong leadership. Bisa di level menteri koordinator. Tapi yang pasti, harus terdapat seseorang yang bisa memberikan arahan yang jelas. Demikian komentar Akhmad Akbar Susamto seperti dilansir tempo.co. (***)
Demikianlah Artikel Oseng-oseng Reshuffle Kabinet Jokowi: Rini bakal terdepak?
Sekianlah artikel Oseng-oseng Reshuffle Kabinet Jokowi: Rini bakal terdepak? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Oseng-oseng Reshuffle Kabinet Jokowi: Rini bakal terdepak? dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/07/oseng-oseng-reshuffle-kabinet-jokowi.html