Nilai Siswa Bina Lingkungan Kalah Dibanding Reguler
Nilai Siswa Bina Lingkungan Kalah Dibanding Reguler
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Nilai Siswa Bina Lingkungan Kalah Dibanding Reguler telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Nilai Siswa Bina Lingkungan Kalah Dibanding Reguler
link : Nilai Siswa Bina Lingkungan Kalah Dibanding Reguler
Judul : Nilai Siswa Bina Lingkungan Kalah Dibanding Reguler
link : Nilai Siswa Bina Lingkungan Kalah Dibanding Reguler
Motobalapan | Berita Vlova - Metrotvnews.com, Jakarta: Bina lingkungan merupakan jalur penerimaan bagi putra putri abdi negara di beberapa sekolah. Di Jakarta, bina lingkungan tingkat SMA berada di empat sekolah yakni SMAN 39 untuk anak TNI AD, SMAN 93 untuk anak Paspampres, serta SMAN 67 dan SMAN 42 untuk anak TNI AU.
Seleksi penerimaan siswa bina lingkungan pun dilakukan oleh personalia instansi terkait sesuai Memorandum of Understanding (MoU) dengan pemerintah daerah. Sementara sekolah hanya bertugas sebagai pelaksana.
Proses ini hanya didasarkan pada nilai rapor siswa, berbeda dengan siswa jalur reguler yang bersaing dari nilai ujian. Pasalnya, seleksi dilakukan jauh sebelum hasil ujian nasional keluar dan seleksi resmi dibuka, yakni sejak bulan januari.
Perbedaan proses seleksi ini menimbulkan ketimpangan prestasi antara siswa bina lingkungan dan siswa hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online. Salah satunya terjadi di SMAN 39, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Seleksi penerimaan siswa bina lingkungan pun dilakukan oleh personalia instansi terkait sesuai Memorandum of Understanding (MoU) dengan pemerintah daerah. Sementara sekolah hanya bertugas sebagai pelaksana.
Proses ini hanya didasarkan pada nilai rapor siswa, berbeda dengan siswa jalur reguler yang bersaing dari nilai ujian. Pasalnya, seleksi dilakukan jauh sebelum hasil ujian nasional keluar dan seleksi resmi dibuka, yakni sejak bulan januari.
Perbedaan proses seleksi ini menimbulkan ketimpangan prestasi antara siswa bina lingkungan dan siswa hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online. Salah satunya terjadi di SMAN 39, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
"Saat saya pertama masuk sini ada 13 siswa nilainya bermasalah dan semuanya dari bina lingkungan," ujar kepala sekolah SMAN 39, Horale Tua Simanullang saat ditemui Metrotvnews.com, Selasa 11 Juli 2017.
Di SMAN 39 sendiri, ada 108 siswa bina lingkungan baru setiap tahunnya. Horale menjelaskan, dulu hampir setiap tahun ada siswa yang tinggal kelas, dan mayoritas dari siswa bina lingkungan.
Ia mengatakan, sebagai sekolah unggulan, siswa yang diterima lewat jalur PPDB di SMAN 39 sangat ketat. Tahun ini saja, tercatat passing grade tertinggi untuk jurusan IPA adalah 95,25 dan terendah 89,63, sementara jurusan IPS tertinggi 92,13 dan terendah 85,50.
"Karena rata-rata nilai ujian siswa baru di sekolah ini harus 9 lebih, sementara dari bina lingkungan ada yang 6," pungkas Horale.
Menanggapi hal ini, ia pun tidak tinggal diam. Horale kerap mengimbau pihak Kopassus agar nilai siswa yang diterima lewat jalur bina lingkungan lebih tinggi. Sebab, jika terlampau rendah siswa akan kesulitan bersaing dengan rekannya dari jalur reguler. Cara ini pun cukup berhasil.
"Tapi sekarang sudah lebih baik tidak ada yang bermasalah. Tidak ada yang kesulitan nilai, tidak disidangkan, semua naik kelas," tuturnya.
Di SMAN 39 sendiri, ada 108 siswa bina lingkungan baru setiap tahunnya. Horale menjelaskan, dulu hampir setiap tahun ada siswa yang tinggal kelas, dan mayoritas dari siswa bina lingkungan.
Ia mengatakan, sebagai sekolah unggulan, siswa yang diterima lewat jalur PPDB di SMAN 39 sangat ketat. Tahun ini saja, tercatat passing grade tertinggi untuk jurusan IPA adalah 95,25 dan terendah 89,63, sementara jurusan IPS tertinggi 92,13 dan terendah 85,50.
"Karena rata-rata nilai ujian siswa baru di sekolah ini harus 9 lebih, sementara dari bina lingkungan ada yang 6," pungkas Horale.
Menanggapi hal ini, ia pun tidak tinggal diam. Horale kerap mengimbau pihak Kopassus agar nilai siswa yang diterima lewat jalur bina lingkungan lebih tinggi. Sebab, jika terlampau rendah siswa akan kesulitan bersaing dengan rekannya dari jalur reguler. Cara ini pun cukup berhasil.
"Tapi sekarang sudah lebih baik tidak ada yang bermasalah. Tidak ada yang kesulitan nilai, tidak disidangkan, semua naik kelas," tuturnya.
Demikianlah Artikel Nilai Siswa Bina Lingkungan Kalah Dibanding Reguler
Sekianlah artikel Nilai Siswa Bina Lingkungan Kalah Dibanding Reguler kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Nilai Siswa Bina Lingkungan Kalah Dibanding Reguler dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/07/nilai-siswa-bina-lingkungan-kalah.html