Menangkal Ideologi Radikal dengan Pendekatan Budaya
Menangkal Ideologi Radikal dengan Pendekatan Budaya
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Menangkal Ideologi Radikal dengan Pendekatan Budaya telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Menangkal Ideologi Radikal dengan Pendekatan Budaya
link : Menangkal Ideologi Radikal dengan Pendekatan Budaya
Judul : Menangkal Ideologi Radikal dengan Pendekatan Budaya
link : Menangkal Ideologi Radikal dengan Pendekatan Budaya
Motobalapan | Berita Vlova - Metrotvnews.com, Jakarta: Peneliti Pusat Studi Kebudayaan Universitas Gadjah Mada Agus Hernawan mengatakan ideologi radikal yang masuk ke dunia pendidikan, terutama di perguruan tinggi memang perlu tindakan tegas dari pemerintah.
Namun terlepas dari itu, Agus melihat problem ideologi radikal adalah problem kebudayaan yang harus disikapi dengan cara yang mengedepankan budaya.
"Pendekatan yang sifatnya normatif, hukum, itu harus. Tetapi institusi perguruan tinggi harus mulai memunculkan etos Pancasila sebagai narasi yang kita hidupi bersama," katanya dalam Primetime News, Minggu 23 Juli 2017.
Agus mengatakan harus disadari bahwa dosen di perguruan tinggi merupakan pegawai negara yang harus tunduk dan menghormati Pancasila sebagai konsensus hidup bernegara. Ketika ikut terjun dalam ideologi yang bertabrakan dengan Pancasila, konsekuensi hukum harus dihadapi.
Baca juga: Dosen Terlibat HTI, IPB: Yang Penting Bukan Partai Politik
Namun terlepas dari itu, Agus melihat problem ideologi radikal adalah problem kebudayaan yang harus disikapi dengan cara yang mengedepankan budaya.
"Pendekatan yang sifatnya normatif, hukum, itu harus. Tetapi institusi perguruan tinggi harus mulai memunculkan etos Pancasila sebagai narasi yang kita hidupi bersama," katanya dalam Primetime News, Minggu 23 Juli 2017.
Agus mengatakan harus disadari bahwa dosen di perguruan tinggi merupakan pegawai negara yang harus tunduk dan menghormati Pancasila sebagai konsensus hidup bernegara. Ketika ikut terjun dalam ideologi yang bertabrakan dengan Pancasila, konsekuensi hukum harus dihadapi.
Baca juga: Dosen Terlibat HTI, IPB: Yang Penting Bukan Partai Politik
Selama ini, kata Agus, pembicaraan tentang kebangsaan di lingkungan kampus relatif minim. Hal inilah yang kemudian dituding sebagai latar belakang mengapa ideologi anti-Pancasila tumbuh subur di dunia pendidikan.
"Ini problem dunia pendidikan kita. Ketika tidak disikapi secara benar hanya akan melahirkan masyarakat yang menjadi problem untuk Indonesia," kata Agus.
Sementara itu, dari tataran kebudayaan perlu dibangun kembali iklim kebudayaan di lingkungan akademik kampus. Menjadikan kampus sebagai satu grand membangun masa depan berbasis Pancasila dan UUD 1945.
Meskipun undang-undang mempersilakan masyarakat untuk berserikat dan berkumpul, harus dipastikan bahwa forum-forum semacam itu berada dalam satu bingkai kebangsaan.
Tak hanya itu, pendekatan civic education atau pendidikan masyarakat juga dinilai perlu. Bagaimana memaksimalkan pertemuan antara guru, dosen, tokoh agama, tokoh budaya untuk membangun pola kerja dan gerakan bersama.
"Selama ini mereka absen. Ketika dunia akademik, kalangan budaya, agama bergerak sendiri-sendiri, ini yang menciptakan ruang kosong yang kemudian diisi oleh ideologi-ideologi radikal," jelasnya.
...
Sumber : http://ift.tt/2tSEPmm
"Ini problem dunia pendidikan kita. Ketika tidak disikapi secara benar hanya akan melahirkan masyarakat yang menjadi problem untuk Indonesia," kata Agus.
Sementara itu, dari tataran kebudayaan perlu dibangun kembali iklim kebudayaan di lingkungan akademik kampus. Menjadikan kampus sebagai satu grand membangun masa depan berbasis Pancasila dan UUD 1945.
Meskipun undang-undang mempersilakan masyarakat untuk berserikat dan berkumpul, harus dipastikan bahwa forum-forum semacam itu berada dalam satu bingkai kebangsaan.
Tak hanya itu, pendekatan civic education atau pendidikan masyarakat juga dinilai perlu. Bagaimana memaksimalkan pertemuan antara guru, dosen, tokoh agama, tokoh budaya untuk membangun pola kerja dan gerakan bersama.
"Selama ini mereka absen. Ketika dunia akademik, kalangan budaya, agama bergerak sendiri-sendiri, ini yang menciptakan ruang kosong yang kemudian diisi oleh ideologi-ideologi radikal," jelasnya.
...
Sumber : http://ift.tt/2tSEPmm
Demikianlah Artikel Menangkal Ideologi Radikal dengan Pendekatan Budaya
Sekianlah artikel Menangkal Ideologi Radikal dengan Pendekatan Budaya kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Menangkal Ideologi Radikal dengan Pendekatan Budaya dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/07/menangkal-ideologi-radikal-dengan.html
