Lemahnya Pengawasan Lapas Kerobokan Jadi Sorotan
Lemahnya Pengawasan Lapas Kerobokan Jadi Sorotan
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Lemahnya Pengawasan Lapas Kerobokan Jadi Sorotan telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Lemahnya Pengawasan Lapas Kerobokan Jadi Sorotan
link : Lemahnya Pengawasan Lapas Kerobokan Jadi Sorotan
Judul : Lemahnya Pengawasan Lapas Kerobokan Jadi Sorotan
link : Lemahnya Pengawasan Lapas Kerobokan Jadi Sorotan
Motobalapan | Berita Vlova - Metrotvnews.com, Jakarta: Komisi III DPR RI menyoroti lemahnya pengawasan di Lapas Klas IIA Kerobokan, Badung, Provinsi Bali. Ada empat tahanan warga negara asing (WNA) binaan dengan kasus narkotika melarikan diri dari Lapas Klas IIA Kerobokan, Badung, pada 19 Juni 2017.
Empat tahanan WNA binaan ini melarikan diri dengan cara menggali tanah dengan berdiameter 50X75 Cm2 dan panjang 15 meter yang tembus ke Jalan Raya Mertanadi, tepatnya di belakang Poliklinik Lapas Kerobokan, Badung.
Ketua Tim Kunspek Komisi III, Benny K Harman meminta pihak terkait segera mengusut kasus tersebut. Menurutnya, kaburnya empat warga binaan WNA itu berakibat dari lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh pihak lapas.
"Siapa yang menggali dan bekas tanah galiannya itu dibawa ke mana, masih diselidiki oleh kepolisian. Kalau ada patroli di lapas, pastinya ketahuan dong yang menggali tanah itu," kata Benny, dalam keterangan tertulis, Senin, 10 Juli 2017.
Tak hanya menyelidiki kasus kaburnya empat napi WNA, politikus Demokrat itu ingin melihat lebih jauh permasalahan Lapas Kerobokan. Mengingat Lapas tersebut menjadi sorotan media luar negeri karena banyak WNA yang di tahan di Lapas tersebut.
Empat tahanan WNA binaan ini melarikan diri dengan cara menggali tanah dengan berdiameter 50X75 Cm2 dan panjang 15 meter yang tembus ke Jalan Raya Mertanadi, tepatnya di belakang Poliklinik Lapas Kerobokan, Badung.
Ketua Tim Kunspek Komisi III, Benny K Harman meminta pihak terkait segera mengusut kasus tersebut. Menurutnya, kaburnya empat warga binaan WNA itu berakibat dari lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh pihak lapas.
"Siapa yang menggali dan bekas tanah galiannya itu dibawa ke mana, masih diselidiki oleh kepolisian. Kalau ada patroli di lapas, pastinya ketahuan dong yang menggali tanah itu," kata Benny, dalam keterangan tertulis, Senin, 10 Juli 2017.
Tak hanya menyelidiki kasus kaburnya empat napi WNA, politikus Demokrat itu ingin melihat lebih jauh permasalahan Lapas Kerobokan. Mengingat Lapas tersebut menjadi sorotan media luar negeri karena banyak WNA yang di tahan di Lapas tersebut.
Kapolda Bali, Irjen Pol Petrus Reinhard Golose menjelaskan, pihaknya sejauh ini sudah memeriksa 20 saksi dalam kasus tahanan WNA binaan yang melarikan diri dari Lapas Kerobokan, Badung. "Sudah ada beberapa saksi, termasuk petugas lapas dan kita juga akan melakukan rekonstruksi," jelas Kapolda.
Kapolda Bali mengatakan, siapa pun yang ikut terlibat dalam kasus keempat tahanan WNA yang melarikan diri akan diproses hukum. Selain itu, pihaknya masih memburu dua orang napi lainnya yang sampai saat ini masih buron, yakni Shaun Edward Davidson alias Eddis Lansdole alias Michael John Mayman bin Eddy (33) asal Australia, dan Tee Kok King bin Tee Kim Sai (58) asal Malaysia. Sementara, dua napi sudah tertangkap di Kota Dili, Timor Leste, pada 24 Juni 2017, yakni Sayeb Mohammad Said (31) asal India, dan Dimitar Nikolov Iliev alias Kermi (43) asal Bulgaria.
Sementara Kepala Lapas (Kalapas) Kerobokan, Badung, Tonny Nainggolan mengatakan, jika ada ditemui orang dalam yang terlibat dalam pelarian keempat tahanan WNA binaan itu, pihaknya tidak akan segan-segan menindaknya, baik secara hukum maupun ditindak sesuai ketentuan internal lapas. Sejauh ini, masih dilakukan pendalaman dugaan adanya keterlibatan orang dalam.
"Kalau memang ada bantuan atau kontribusi yang diberikan oleh petugas lapas, kami tidak akan segan-segan memproses baik proses hukum maupun internal kami, " ujarnya.
Kapolda Bali mengatakan, siapa pun yang ikut terlibat dalam kasus keempat tahanan WNA yang melarikan diri akan diproses hukum. Selain itu, pihaknya masih memburu dua orang napi lainnya yang sampai saat ini masih buron, yakni Shaun Edward Davidson alias Eddis Lansdole alias Michael John Mayman bin Eddy (33) asal Australia, dan Tee Kok King bin Tee Kim Sai (58) asal Malaysia. Sementara, dua napi sudah tertangkap di Kota Dili, Timor Leste, pada 24 Juni 2017, yakni Sayeb Mohammad Said (31) asal India, dan Dimitar Nikolov Iliev alias Kermi (43) asal Bulgaria.
Sementara Kepala Lapas (Kalapas) Kerobokan, Badung, Tonny Nainggolan mengatakan, jika ada ditemui orang dalam yang terlibat dalam pelarian keempat tahanan WNA binaan itu, pihaknya tidak akan segan-segan menindaknya, baik secara hukum maupun ditindak sesuai ketentuan internal lapas. Sejauh ini, masih dilakukan pendalaman dugaan adanya keterlibatan orang dalam.
"Kalau memang ada bantuan atau kontribusi yang diberikan oleh petugas lapas, kami tidak akan segan-segan memproses baik proses hukum maupun internal kami, " ujarnya.
Demikianlah Artikel Lemahnya Pengawasan Lapas Kerobokan Jadi Sorotan
Sekianlah artikel Lemahnya Pengawasan Lapas Kerobokan Jadi Sorotan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Lemahnya Pengawasan Lapas Kerobokan Jadi Sorotan dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/07/lemahnya-pengawasan-lapas-kerobokan.html