Leaderless Jihad, Tren Baru Dunia Terorisme
Leaderless Jihad, Tren Baru Dunia Terorisme
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Leaderless Jihad, Tren Baru Dunia Terorisme telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Leaderless Jihad, Tren Baru Dunia Terorisme
link : Leaderless Jihad, Tren Baru Dunia Terorisme
Judul : Leaderless Jihad, Tren Baru Dunia Terorisme
link : Leaderless Jihad, Tren Baru Dunia Terorisme
Motobalapan | Berita Vlova - Metrotvnews.com, Jakarta: Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkap ada tren baru dalam dunia terorisme selain lone wolf. Lone wolf merupakan istilah mengenai penyerangan seorang diri.
"Sekarang ada fenomena yang namanya leaderless jihad atau jihad tanpa pemimpin. Dia tidak terkait dengan network (jaringan)," kata Tito seperti dilansir Media Indonesia, Rabu 5 Juli 2017.
Pelaku leaderless jihad diduga membuka website radikal lalu terinspirasi konten di dalamnya. Ia kemudian bergabung dalam percakapan dengan kelompok radikal itu. Setelah itu, pelaku bergerak sendiri, mulai belajar merakit bom, menentukan target, hingga membuat metode penyerangan.
"Ikut internet chatting kelompok radikal, terpengaruh, belajar sendiri cara mengatur serangan, survei sendiri, dan kemudian melakukan serangan sendiri," papar Tito.
Sementara itu, Menko Polhukam Wiranto memaparkan ciri-ciri teroris yang beraksi seorang diri atau lone wolf agar masyarakat lebih waspada terhadap gerak-gerik mereka. Perilaku teroris itu tak seperti rakyat biasa.
Mantan Panglima ABRI (kini disebut Panglima TNI) itu menerangkan lone wolf biasanya lebih sering melakukan kegiatan pada malam hari. Gerakan pun dilakukan diam-diam karena pelaku tak suka terekspos.
"Sekarang ada fenomena yang namanya leaderless jihad atau jihad tanpa pemimpin. Dia tidak terkait dengan network (jaringan)," kata Tito seperti dilansir Media Indonesia, Rabu 5 Juli 2017.
Pelaku leaderless jihad diduga membuka website radikal lalu terinspirasi konten di dalamnya. Ia kemudian bergabung dalam percakapan dengan kelompok radikal itu. Setelah itu, pelaku bergerak sendiri, mulai belajar merakit bom, menentukan target, hingga membuat metode penyerangan.
"Ikut internet chatting kelompok radikal, terpengaruh, belajar sendiri cara mengatur serangan, survei sendiri, dan kemudian melakukan serangan sendiri," papar Tito.
Sementara itu, Menko Polhukam Wiranto memaparkan ciri-ciri teroris yang beraksi seorang diri atau lone wolf agar masyarakat lebih waspada terhadap gerak-gerik mereka. Perilaku teroris itu tak seperti rakyat biasa.
Mantan Panglima ABRI (kini disebut Panglima TNI) itu menerangkan lone wolf biasanya lebih sering melakukan kegiatan pada malam hari. Gerakan pun dilakukan diam-diam karena pelaku tak suka terekspos.
Teroris yang dikenal suka beraksi sendiri itu, terang dia, juga gemar merakit bom dan kerap mengadakan pertemuan-pertemuan mencurigakan. "Mereka berada di lingkungan masyarakat. Tentunya masyarakat yang paling tahu kalau ada perilaku orang-orang yang diduga teroris," ucap dia.
Kemunculan lone wolf yang semakin marak perlu ditanggulangi dengan menggalakkan kembali sistem keamanan lingkungan (siskamling) di tempat tinggal masing-masing. Siskamling yang diorganisasi masyarakat nantinya memiliki link dengan aparat keamanan.
Wiranto telah menggelar rapat koordinasi soal revisi UU Pemberantasan Tindak Pidana Teorisme, kemarin. Rapat itu dihadiri Kapolri, Kepala BIN Budi Gunawan, dan Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius. Hadir pula Mensesneg Pratikno dan Mendagri Tjahjo Kumolo.
Belakangan, serangan teror kerap terjadi kepada polisi. Baru-baru ini, sebuah bom bunuh diri meledak di sekitar Terminal Kampung Melayu. Insiden itu memakan 15 korban. Sebanyak tiga anggota Polri gugur dalam persitiwa itu.
Tak hanya itu, penyerangan terhadap Polri juga terjadi di Polda Sumut. Peristiwa itu menewaskan Aiptu Martua Singalinging akibat luka tusuk di leher, dada, dan tangan.
Beberapa hari lalu, dua anggota Brimob kembali diserang saat beribadah di Masjid Falatehan, Blok M, Jakarta. Mulyadi, pelaku penusukan, ditembak mati karena mencoba melarikan diri.
Kemunculan lone wolf yang semakin marak perlu ditanggulangi dengan menggalakkan kembali sistem keamanan lingkungan (siskamling) di tempat tinggal masing-masing. Siskamling yang diorganisasi masyarakat nantinya memiliki link dengan aparat keamanan.
Wiranto telah menggelar rapat koordinasi soal revisi UU Pemberantasan Tindak Pidana Teorisme, kemarin. Rapat itu dihadiri Kapolri, Kepala BIN Budi Gunawan, dan Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius. Hadir pula Mensesneg Pratikno dan Mendagri Tjahjo Kumolo.
Belakangan, serangan teror kerap terjadi kepada polisi. Baru-baru ini, sebuah bom bunuh diri meledak di sekitar Terminal Kampung Melayu. Insiden itu memakan 15 korban. Sebanyak tiga anggota Polri gugur dalam persitiwa itu.
Tak hanya itu, penyerangan terhadap Polri juga terjadi di Polda Sumut. Peristiwa itu menewaskan Aiptu Martua Singalinging akibat luka tusuk di leher, dada, dan tangan.
Beberapa hari lalu, dua anggota Brimob kembali diserang saat beribadah di Masjid Falatehan, Blok M, Jakarta. Mulyadi, pelaku penusukan, ditembak mati karena mencoba melarikan diri.
Demikianlah Artikel Leaderless Jihad, Tren Baru Dunia Terorisme
Sekianlah artikel Leaderless Jihad, Tren Baru Dunia Terorisme kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Leaderless Jihad, Tren Baru Dunia Terorisme dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/07/leaderless-jihad-tren-baru-dunia.html
