Gubernur Djarot tak Ingin Ada yang Luntang-lantung di Jakarta

Gubernur Djarot tak Ingin Ada yang Luntang-lantung di Jakarta - Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Gubernur Djarot tak Ingin Ada yang Luntang-lantung di Jakarta telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya. Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.

Judul : Gubernur Djarot tak Ingin Ada yang Luntang-lantung di Jakarta

link : Gubernur Djarot tak Ingin Ada yang Luntang-lantung di Jakarta

Motobalapan | Berita Vlova - Metrotvnews.com, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat membeberkan asal pendatang baru ke Ibu Kota, terutama pascalebaran. Mayoritas pendatang baru itu dari Jawa.

"Dari data yang masuk ke kami, sebagian besar datang dari Jabar, Jateng, DIY, Jatim dan Banten," kata Djarot dalam Program Metro Pagi Primetime Metro TV, Selasa 4 Juli 2017.

Menurut Djarot, tak ada yang melarang siapapun datang ke Jakarta atau melakukan urbanisasi. Namun Djarot berharap pendatang itu memiliki keterampilan khusus sehingga dapat bertahan hidup di Ibu Kota.

"Kita mengantisipasi bukan hanya setelah lebaran, tapi setiap hari. Apakah boleh (datang ke Jakarta)? Boleh. Tetapi ada beberapa persyaratannya yang harus dipenuhi. Pertama harus punya keterampilan. Jangan ke Jakarta pengangguran, luntang-lantung dan enggak punya tempat tinggal," ujar dia.

Kemudian, dia harus memiliki surat pengantar dari RT/RW asal dan jaminan tempat tinggal. Kemudian tujuan datang ke Jakarta harus jelas.
Djarot menegaskan urbanisasi harus dapat dikendalikan. Sejauh ini, kata Djarot, pihaknya melakukan pemantauan khusus di sejumlah tempat tertentu.

Dari rusunawa, apartemen, perumahan, daerah dekat pasar, terminal, stasiun, hingga bantaran sungai. "Tetap kita akan pantau," tegas dia.

Djarot berharap daerah di luar Jakarta dapat memastikan lapangan pekerjaan bagi warganya. Hal itu diyakini menjadi solusi agar warga tidak memilih urbanisasi, termasuk ke Ibu Kota.

"Migrasi suatu hal yang normal di manapun. Di Jakarta ada tiga jenis migrasi. Satu migrasi commuter. Jadi daerah penyangga itu setiap hari datang ke Jakarta pulang pergi itu ada 2,5 juta (jiwa). Kemudian ada juga migrasi sementara. Misalnya sekolah. Setelah itu dia balik lagi ke daerahnya. Dan yang ketiga migrasi permanen. Inilah urbanisasi," ucap dia.

Djarot membuka kemungkinan upaya pengendalian urbanisasi ala Gubernur DKI Jakarta dulu, Ali Sadikin. Yaitu memberikan batas waktu untuk mencari kepastian hidup di Jakarta dan jika tidak, dengan terpaksa warga itu dikembalikan ke daerah asalnya.

Berdasarkan data yang dihimpun Metro TV, terdapat 68 ribu-100 ribu pendatang baru yang datang ke Jakarta pascalebaran 2017. Bahkan fenomena urbanisasi ke Ibu Kota ini menyenteuh level horror.






Demikianlah Artikel Gubernur Djarot tak Ingin Ada yang Luntang-lantung di Jakarta

Sekianlah artikel Gubernur Djarot tak Ingin Ada yang Luntang-lantung di Jakarta kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Gubernur Djarot tak Ingin Ada yang Luntang-lantung di Jakarta dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/07/gubernur-djarot-tak-ingin-ada-yang.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :