Dinsos Bali Tolak Permintaan P2TP2A Agar Bayi JD Dikembalikan ke Ibunya
Dinsos Bali Tolak Permintaan P2TP2A Agar Bayi JD Dikembalikan ke Ibunya
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Dinsos Bali Tolak Permintaan P2TP2A Agar Bayi JD Dikembalikan ke Ibunya telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Dinsos Bali Tolak Permintaan P2TP2A Agar Bayi JD Dikembalikan ke Ibunya
link : Dinsos Bali Tolak Permintaan P2TP2A Agar Bayi JD Dikembalikan ke Ibunya
Judul : Dinsos Bali Tolak Permintaan P2TP2A Agar Bayi JD Dikembalikan ke Ibunya
link : Dinsos Bali Tolak Permintaan P2TP2A Agar Bayi JD Dikembalikan ke Ibunya
Motobalapan | Berita Vlova - Metrotvnews.com, Denpasar: Dinas Sosial Bali menolak permintaan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) agar bayi JD dikembalikan ke ibunya. Mereka meminta Mariana Dangu, ibu bayi JD, menunjukkan lampiran kesehatan jiwa dari rumah sakit jika ingin mengambil anaknya.
Kepala Seksi Rehab Sosial Anak dan Lansia Dinas Sosial Bali Ida Ayu Ketut Anggraeni menjelaskan, ibu bayi JD telah dinyatakan sembuh dari gangguan kejiwaan yang dideritanya sejak 20 Juni 2017. Namun, pernyataan itu hanya sebatas surat sehat yang diterbitkan P2TP2A.
"Setelah kami kaji lebih lanjut, kami belum mendapatkan bukti bahwa kesehatan kejiwaan Mariana Dangu benar-benar telah pulih. Jadi, kami belum mengizinkan bayi JD diambil," kata Anggraeni di Yayasan Metta Mama & Maggha, Jalan Gunung Lawu, Pemecutan, Denpasar, Sabtu 29 Juli 2017.
Menurut Anggraeni, pihaknya khawatir jika bayi JD kembali mendapat siksaan dari ibu kandungnya itu. "Sesuai undang-undang, anak harus mendapatkan perlindungan dan keselamatan. Atas dasar itu, kami belum mengizinkan anak itu diambil dari yayasan," tambahnya.
(Baca: Orang Tua Bayi JD Diduga Menderita Gangguan Jiwa)
Kepala Seksi Rehab Sosial Anak dan Lansia Dinas Sosial Bali Ida Ayu Ketut Anggraeni menjelaskan, ibu bayi JD telah dinyatakan sembuh dari gangguan kejiwaan yang dideritanya sejak 20 Juni 2017. Namun, pernyataan itu hanya sebatas surat sehat yang diterbitkan P2TP2A.
"Setelah kami kaji lebih lanjut, kami belum mendapatkan bukti bahwa kesehatan kejiwaan Mariana Dangu benar-benar telah pulih. Jadi, kami belum mengizinkan bayi JD diambil," kata Anggraeni di Yayasan Metta Mama & Maggha, Jalan Gunung Lawu, Pemecutan, Denpasar, Sabtu 29 Juli 2017.
Menurut Anggraeni, pihaknya khawatir jika bayi JD kembali mendapat siksaan dari ibu kandungnya itu. "Sesuai undang-undang, anak harus mendapatkan perlindungan dan keselamatan. Atas dasar itu, kami belum mengizinkan anak itu diambil dari yayasan," tambahnya.
(Baca: Orang Tua Bayi JD Diduga Menderita Gangguan Jiwa)
Pada 12 Juli 2017, lanjut Anggraeni, P2TP2A kembali melayangkan surat permohonan kepada Dinas Sosial Bali agar bayi JD diserahkan kepada ibunya. Dinas Sosial kembali menolak tawaran tersebut dengan alasan keselamatan.
"Kami memang tidak memiliki kewenangan untuk menahan anak itu di sini. Tapi, kami memikirkan pilihan terbaik bagi anak. Memang benar anak itu lebih baik diasuh oleh orang tua atau keluarganya. Tapi, kalau orang tuanya tidak menjalankan fungsi sebagai orang tua, maka kami tidak mengizinkan anak ini diambil," tandasnya.
Kasus penyiksaan bayi JD ini bermulai dari beredarnya video di Facebook. Ada dua video yang diunggah akun bernama Eva Vega di Facebook.
(Baca: Bayi JD Mengalami Trauma Akibat Disiksa Ibu Kandungnya)
Video pertama berdurasi 34 detik itu menampilkan bayi JD menangis sambil meronta-ronta karena dicubit dan dipukul oleh Mariana yang tak lain ibu kandungnya sendiri. Pada video kedua, terlihat bayi JD diseret ke kamar mandi oleh ibunya.
Di dalam kamar mandi, Mariana kembali menyiksa anaknya dengan cara mengguyurnya dengan air berkali-kali. Sang ibu juga menyiramkan sabun cuci piring ke kepala dan tubuh bayi mungil itu.
Bayi JD tak henti-hentinya menangis. Dalam video itu juga terdengar suara Mariana mengatakan, "This is drama (ini drama)!"
Kedua video tersebut ternyata direkam sendiri oleh Mariana. Video kemudian dikirimkan kepada kenalan Mariana, hingga akhirnya beredar luas di dunia maya....
Sumber : http://ift.tt/2vSryfP
"Kami memang tidak memiliki kewenangan untuk menahan anak itu di sini. Tapi, kami memikirkan pilihan terbaik bagi anak. Memang benar anak itu lebih baik diasuh oleh orang tua atau keluarganya. Tapi, kalau orang tuanya tidak menjalankan fungsi sebagai orang tua, maka kami tidak mengizinkan anak ini diambil," tandasnya.
Kasus penyiksaan bayi JD ini bermulai dari beredarnya video di Facebook. Ada dua video yang diunggah akun bernama Eva Vega di Facebook.
(Baca: Bayi JD Mengalami Trauma Akibat Disiksa Ibu Kandungnya)
Video pertama berdurasi 34 detik itu menampilkan bayi JD menangis sambil meronta-ronta karena dicubit dan dipukul oleh Mariana yang tak lain ibu kandungnya sendiri. Pada video kedua, terlihat bayi JD diseret ke kamar mandi oleh ibunya.
Di dalam kamar mandi, Mariana kembali menyiksa anaknya dengan cara mengguyurnya dengan air berkali-kali. Sang ibu juga menyiramkan sabun cuci piring ke kepala dan tubuh bayi mungil itu.
Bayi JD tak henti-hentinya menangis. Dalam video itu juga terdengar suara Mariana mengatakan, "This is drama (ini drama)!"
Kedua video tersebut ternyata direkam sendiri oleh Mariana. Video kemudian dikirimkan kepada kenalan Mariana, hingga akhirnya beredar luas di dunia maya....
Sumber : http://ift.tt/2vSryfP
Demikianlah Artikel Dinsos Bali Tolak Permintaan P2TP2A Agar Bayi JD Dikembalikan ke Ibunya
Sekianlah artikel Dinsos Bali Tolak Permintaan P2TP2A Agar Bayi JD Dikembalikan ke Ibunya kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Dinsos Bali Tolak Permintaan P2TP2A Agar Bayi JD Dikembalikan ke Ibunya dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/07/dinsos-bali-tolak-permintaan-p2tp2a.html