Stres Meningkatkan Risiko Kematian pada Penderita Jantung Koroner
Stres Meningkatkan Risiko Kematian pada Penderita Jantung Koroner
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Stres Meningkatkan Risiko Kematian pada Penderita Jantung Koroner telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Stres Meningkatkan Risiko Kematian pada Penderita Jantung Koroner
link : Stres Meningkatkan Risiko Kematian pada Penderita Jantung Koroner
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 587 partisipan (62 persen) tak mengalami banyak tekanan dalam melakukan tugas, sementara satu dari empat orang (27 persen) mengaku mengalami stress sesekali dalam berbagai tingkat.
Penemuan tersebut menyimpulkan bahwa pasien dengan kondisi jantung koroner stabil memiliki risiko kematian jangka panjang yang berkaitan dengan tekanan psikologis kumulatif.
"Penelitian ini membantu mengungkapkan adanya hubungan rumit antara tekanan psikologis dan penyakit kardiovaskular," tukas Dr Gjin Ndrepepa dari Technical University, Munich, Jerman.
Meskipun demikian, tekanan mental mengaktifkan sistem saraf simpatik dan meningkatkan tingkat hormon stres, yang jika kuat, dapat menghasilkan perubahan fisiologis yang berpotensi berbahaya dan dapat bersifat permanen.
(ASA)
Notification ! Beberapa artikel di blog ini terkadang berisi informasi dari berbagai macam sumber. Hak cipta berupa gambar, teks, dan link sepenuhnya dimiliki oleh web tersebut.
Diolah dan ditulis oleh Berita Vlova, untuk disajikan kembali dengan gaya tulisan dan bahasa yang berbeda dari sumbernya sehingga bisa memberikan manfaat dan kenyamanan bagi anda dalam membacanya, setiap tulisan artikel di website ini akan kami perbarui disetiap waktu dan kesempatan yang ada, jika anda tidak keberatan silahkan berkomentar di bawah postingan ini ataupun jika anda berkeinginan silahkan share ulang artikel ini dan jangan lupa juga untuk ikuti (Follow) kami.
Judul : Stres Meningkatkan Risiko Kematian pada Penderita Jantung Koroner
link : Stres Meningkatkan Risiko Kematian pada Penderita Jantung Koroner
Motobalapan | Berita Vlova - Metrotvnews.com, Jakarta: Jangan biarkan diri Anda dirudung stres terus-menerus. Sebuah studi menemukan bahwa mereka yang mengalami gangguan mental sedang hingga berat secara berkelanjutan cenderung berisiko lebih besar untuk meninggal.
Penelitian tersebut menyebutkan bahwa orang yang mengalami tekanan mental terus-menerus, seperti depresi dan rasa cemas, cenderung empat kali lipat lebih besar mengalami kematian akibat penyakit kardiovaskular dan tiga kali lipat lebih besar meninggal akibat berbagai sebab.
Tim tersebut menganalisan hubungan antara gangguan mental sesekali dan terus-menerus dengan risiko kematian pada 950 orang berusia 31-74 tahun yang memiliki penyakit jantung koroner stabil.
Para partisipan tersebut telah mengalami serangan jantung dan telah dirawat di rumah sakit karena sakit parah yang tak stabil pada bagian dada pada tiga hingga 36 bulan sebelum penelitian.
Mereka diminta melengkapi kuesioner kesehatan keseluruhan (GHQ30) setiap enam bulan, satu hingga empat tahun kemudian.
Terdapat beberapa kategori terkait tingkat keparahan: tidak pernah tertekan, sesekali (dengan berbagai tingkat keparahan), tekanan ringan yang terus-menerus 3-4 kali; dan tekanan sedang yang terus-menerus 3-4 kali. Kesehatan para partisipan dilacak selama kira-kira 12 tahun.
Hasilnya, 398 orang meninggal karena berbagai penyebab dan 199 orang meninggal karena penyakit kardiovaskular.
Penelitian tersebut menyebutkan bahwa orang yang mengalami tekanan mental terus-menerus, seperti depresi dan rasa cemas, cenderung empat kali lipat lebih besar mengalami kematian akibat penyakit kardiovaskular dan tiga kali lipat lebih besar meninggal akibat berbagai sebab.
Tim tersebut menganalisan hubungan antara gangguan mental sesekali dan terus-menerus dengan risiko kematian pada 950 orang berusia 31-74 tahun yang memiliki penyakit jantung koroner stabil.
Para partisipan tersebut telah mengalami serangan jantung dan telah dirawat di rumah sakit karena sakit parah yang tak stabil pada bagian dada pada tiga hingga 36 bulan sebelum penelitian.
Mereka diminta melengkapi kuesioner kesehatan keseluruhan (GHQ30) setiap enam bulan, satu hingga empat tahun kemudian.
Terdapat beberapa kategori terkait tingkat keparahan: tidak pernah tertekan, sesekali (dengan berbagai tingkat keparahan), tekanan ringan yang terus-menerus 3-4 kali; dan tekanan sedang yang terus-menerus 3-4 kali. Kesehatan para partisipan dilacak selama kira-kira 12 tahun.
Hasilnya, 398 orang meninggal karena berbagai penyebab dan 199 orang meninggal karena penyakit kardiovaskular.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 587 partisipan (62 persen) tak mengalami banyak tekanan dalam melakukan tugas, sementara satu dari empat orang (27 persen) mengaku mengalami stress sesekali dalam berbagai tingkat.
Penemuan tersebut menyimpulkan bahwa pasien dengan kondisi jantung koroner stabil memiliki risiko kematian jangka panjang yang berkaitan dengan tekanan psikologis kumulatif.
"Penelitian ini membantu mengungkapkan adanya hubungan rumit antara tekanan psikologis dan penyakit kardiovaskular," tukas Dr Gjin Ndrepepa dari Technical University, Munich, Jerman.
Meskipun demikian, tekanan mental mengaktifkan sistem saraf simpatik dan meningkatkan tingkat hormon stres, yang jika kuat, dapat menghasilkan perubahan fisiologis yang berpotensi berbahaya dan dapat bersifat permanen.
(ASA)
Notification ! Beberapa artikel di blog ini terkadang berisi informasi dari berbagai macam sumber. Hak cipta berupa gambar, teks, dan link sepenuhnya dimiliki oleh web tersebut.
Diolah dan ditulis oleh Berita Vlova, untuk disajikan kembali dengan gaya tulisan dan bahasa yang berbeda dari sumbernya sehingga bisa memberikan manfaat dan kenyamanan bagi anda dalam membacanya, setiap tulisan artikel di website ini akan kami perbarui disetiap waktu dan kesempatan yang ada, jika anda tidak keberatan silahkan berkomentar di bawah postingan ini ataupun jika anda berkeinginan silahkan share ulang artikel ini dan jangan lupa juga untuk ikuti (Follow) kami.
Demikianlah Artikel Stres Meningkatkan Risiko Kematian pada Penderita Jantung Koroner
Sekianlah artikel Stres Meningkatkan Risiko Kematian pada Penderita Jantung Koroner kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Stres Meningkatkan Risiko Kematian pada Penderita Jantung Koroner dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/06/stres-meningkatkan-risiko-kematian-pada.html