Kenangan Barack Obama di Prambanan dan Indahnya Budaya Multikultural Indonesia
Kenangan Barack Obama di Prambanan dan Indahnya Budaya Multikultural Indonesia
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Kenangan Barack Obama di Prambanan dan Indahnya Budaya Multikultural Indonesia telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Trending, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Kenangan Barack Obama di Prambanan dan Indahnya Budaya Multikultural Indonesia
link : Kenangan Barack Obama di Prambanan dan Indahnya Budaya Multikultural Indonesia
Judul : Kenangan Barack Obama di Prambanan dan Indahnya Budaya Multikultural Indonesia
link : Kenangan Barack Obama di Prambanan dan Indahnya Budaya Multikultural Indonesia
Motobalapan | Kedatangan Presiden Amerika Serikat ke-44 Barack Obama dan keluarganya ke Candi Prambanan Yogyakarta pada 29 Juni 2017, rupanya untuk napak tilas masa kecilnya ketika tinggal di Indonesia. Sebab, selama tinggal di Indonesia pada 1967-1971, Obama juga pernah berkunjung ke Candi Prambanan.
Kenangan masa kecil Obama di Prambanan ini diungkapkan kepada Ketua Unit Candi Prambanan Manggar Sari Ayuwati, saat mendampingi Obama berkeliling Candi Prambanan. Saat masuk ke kompleks candi, Obama melihat ada anak kecil yang sedang berfoto. Saat itulah Obama bercerita bahwa ia juga pernah di tempat tersebut dan berfoto. "Pas di Candi Nandi, dia ingat. Dia cerita pernah ke sini waktu kecil. Dia lihat ada anak kecil di situ, kemudian dia bilang dia pernah ke sini dan foto," kata Manggar Sari seperti dilansir detik.com, Kamis (29/6/2017).
Sekedar tahu, selama tinggal di Indonesia antara 1967-1971, Obama kadang berkunjung ke rumah ayah tirinya, Lolo Soetoro, di Yogyakarta. Saat liburan ke Yogyakarta itulah, rupanya Obama pernah berkunjung ke Prambanan. Hanya saja, ketika pertama kali datang ke Prambanan, Barack Obama mendapati banyak reruntuhan. Pada kunjungan kedua kali ini, Obama dan rombongan berjalan-jalan di Prambanan selama sekitar 1 jam.
Obama menyempatkan diri untuk melihat semua candi; dari Candi Brahma, Siwa, Wisnu, hingga Nandi. Kemudian Obama juga memperhatikan relief-relief dengan teliti dan memfotonya. Boleh jadi Obama sangat terkesima oleh keindahan karya seni budaya warisan nenek moyang orang Indonesia.
Sejarah Pembangunan dan Keruntuhan Candi Prambanan
Menurut catatan sejarah, Candi Prambanan dibangun sekitar pertengahan abad ke-9 pada masa raja dari Wangsa Sanjaya, yaitu Raja Balitung Maha Sambu. Dugaan tersebut didasarkan pada isi Prasasti Syiwagrha berangka tahun 778 Saka (856 M) yang ditulis pada masa pemerintahan Rakai Pikatan. Namun, candi itu pernah rusak parah hingga runtuh. Penyebab keruntuhannya bermacam-macam. Dahsyatnya letusan hebat Gunung Merapi juga diduga menjadi salah satu penyebab. Kemungkinan penyebab lainnya adalah peperangan dan perebutan kekuasaan. Setelah perpindahan ibu kota kerajaan, Candi Prambanan mulai telantar dan tidak terawat, sehingga pelan-pelan candi ini mulai rusak dan runtuh.
Beruntung, pada tahun 1733 reruntuhan candi ditemukan C.A. Lons dan dibangun kembali hingga berwujud candi seperti yang berdiri megah saat ini. Namun proses pembangunan kembali candi ini tidak dapat berlangsung dengan mudah hingga memakan waktu ratusan tahun. Proses penggalian dan pencatatan baru dilaksanakan pertama kali di bawah pengawasan Groneman. Penggalian diselesaikan pada tahun 1885, meliputi pembersihan semak belukar dan pengelompokan batu-batu reruntuhan candi.
Saksi Bisu Jatuh Bangunnya Para Pemimpin Negara
Pada tahun 1902, upaya pembangunan kembali Candi Prambanan dilanjutkan kembali oleh van Erp. Pengelompokan dan identifikasi batu-batu reruntuhan dilaksanakan secara lebih rinci. Pada tahun 1918, pemugaran terhadap Candi Prambanan dilanjutkan kembali di bawah pengawasan Dinas Purbakala (Oudheidkundige Dienst) yang dipimpin oleh P.J. Perquin. Melalui upaya ini, sebagian dari reruntuhan Candi Syiwa dapat direkonstruksi kembali.
Pada tahun 1926, dibentuk sebuah panitia pemugaran di bawah pimpinan De Haan untuk melanjutkan upaya yang telah dilaksanakan Perquin. Di bawah pengawasan panitia ini, selain pembangunan kembali Candi Syiwa semakin disempurnakan hasilnya, dimulai juga persiapan pembangunan Candi Apit. Pada tahun 1931, De Haan meninggal dan digantikan oleh V.R. van Romondt. Pada tahun 1932, pemugaran kedua Candi Apit berhasil dirampungkan. Pemugaran terpaksa dihentikan pada tahun 1942, ketika Jepang mengambil alih pemerintahan di Indonesia. Setelah melalui proses panjang dan tersendat-sendat akibat perang dan peralihan pemerintahan, pada tahun 1953 pemugaran Candi Syiwa dan dua Candi Apit dinyatakan selesai. Pemugaran Candi Prambanan masih terus dilaksanakan secara bertahap.
Pndek kata, batu-batu kuno Candi Prambanan ini telah menjadi saksi bisu jatuh-bangunnya para pemimpin negara yang pernah berkuasa di Indonesia, baik pemimpin pada masa kerajaan, masa kolonial Belanda, hingga masa kemerdekaan Indonesia. Betapa, tidak, proses penyelamatannya sendiri membutuhkan waktu ratusan tahun, sejak tahun 1733 hingga masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Yang membanggakan, walau sebagai candi Hindu, Candi Prambanan tetap dihormati oleh masyarakat muslim Indonesia. Di balik kemegahan Candi Prambanan inilah, kita juga dapat melihat betapa indahnya multikulturisme di Indonesia.(***)
Obama saat berkeliling Candi Prambanan (Foto: @candiprambanan) |
Sekedar tahu, selama tinggal di Indonesia antara 1967-1971, Obama kadang berkunjung ke rumah ayah tirinya, Lolo Soetoro, di Yogyakarta. Saat liburan ke Yogyakarta itulah, rupanya Obama pernah berkunjung ke Prambanan. Hanya saja, ketika pertama kali datang ke Prambanan, Barack Obama mendapati banyak reruntuhan. Pada kunjungan kedua kali ini, Obama dan rombongan berjalan-jalan di Prambanan selama sekitar 1 jam.
Obama menyempatkan diri untuk melihat semua candi; dari Candi Brahma, Siwa, Wisnu, hingga Nandi. Kemudian Obama juga memperhatikan relief-relief dengan teliti dan memfotonya. Boleh jadi Obama sangat terkesima oleh keindahan karya seni budaya warisan nenek moyang orang Indonesia.
Sejarah Pembangunan dan Keruntuhan Candi Prambanan
Menurut catatan sejarah, Candi Prambanan dibangun sekitar pertengahan abad ke-9 pada masa raja dari Wangsa Sanjaya, yaitu Raja Balitung Maha Sambu. Dugaan tersebut didasarkan pada isi Prasasti Syiwagrha berangka tahun 778 Saka (856 M) yang ditulis pada masa pemerintahan Rakai Pikatan. Namun, candi itu pernah rusak parah hingga runtuh. Penyebab keruntuhannya bermacam-macam. Dahsyatnya letusan hebat Gunung Merapi juga diduga menjadi salah satu penyebab. Kemungkinan penyebab lainnya adalah peperangan dan perebutan kekuasaan. Setelah perpindahan ibu kota kerajaan, Candi Prambanan mulai telantar dan tidak terawat, sehingga pelan-pelan candi ini mulai rusak dan runtuh.
Beruntung, pada tahun 1733 reruntuhan candi ditemukan C.A. Lons dan dibangun kembali hingga berwujud candi seperti yang berdiri megah saat ini. Namun proses pembangunan kembali candi ini tidak dapat berlangsung dengan mudah hingga memakan waktu ratusan tahun. Proses penggalian dan pencatatan baru dilaksanakan pertama kali di bawah pengawasan Groneman. Penggalian diselesaikan pada tahun 1885, meliputi pembersihan semak belukar dan pengelompokan batu-batu reruntuhan candi.
Saksi Bisu Jatuh Bangunnya Para Pemimpin Negara
Pada tahun 1902, upaya pembangunan kembali Candi Prambanan dilanjutkan kembali oleh van Erp. Pengelompokan dan identifikasi batu-batu reruntuhan dilaksanakan secara lebih rinci. Pada tahun 1918, pemugaran terhadap Candi Prambanan dilanjutkan kembali di bawah pengawasan Dinas Purbakala (Oudheidkundige Dienst) yang dipimpin oleh P.J. Perquin. Melalui upaya ini, sebagian dari reruntuhan Candi Syiwa dapat direkonstruksi kembali.
Pada tahun 1926, dibentuk sebuah panitia pemugaran di bawah pimpinan De Haan untuk melanjutkan upaya yang telah dilaksanakan Perquin. Di bawah pengawasan panitia ini, selain pembangunan kembali Candi Syiwa semakin disempurnakan hasilnya, dimulai juga persiapan pembangunan Candi Apit. Pada tahun 1931, De Haan meninggal dan digantikan oleh V.R. van Romondt. Pada tahun 1932, pemugaran kedua Candi Apit berhasil dirampungkan. Pemugaran terpaksa dihentikan pada tahun 1942, ketika Jepang mengambil alih pemerintahan di Indonesia. Setelah melalui proses panjang dan tersendat-sendat akibat perang dan peralihan pemerintahan, pada tahun 1953 pemugaran Candi Syiwa dan dua Candi Apit dinyatakan selesai. Pemugaran Candi Prambanan masih terus dilaksanakan secara bertahap.
Pndek kata, batu-batu kuno Candi Prambanan ini telah menjadi saksi bisu jatuh-bangunnya para pemimpin negara yang pernah berkuasa di Indonesia, baik pemimpin pada masa kerajaan, masa kolonial Belanda, hingga masa kemerdekaan Indonesia. Betapa, tidak, proses penyelamatannya sendiri membutuhkan waktu ratusan tahun, sejak tahun 1733 hingga masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Yang membanggakan, walau sebagai candi Hindu, Candi Prambanan tetap dihormati oleh masyarakat muslim Indonesia. Di balik kemegahan Candi Prambanan inilah, kita juga dapat melihat betapa indahnya multikulturisme di Indonesia.(***)
Demikianlah Artikel Kenangan Barack Obama di Prambanan dan Indahnya Budaya Multikultural Indonesia
Sekianlah artikel Kenangan Barack Obama di Prambanan dan Indahnya Budaya Multikultural Indonesia kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Kenangan Barack Obama di Prambanan dan Indahnya Budaya Multikultural Indonesia dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/06/kenangan-barack-obama-di-prambanan-dan.html