Mahfud MD: Kemenangan Jokowi Sulit Dibantah dengan Cara Apapun
Mahfud MD: Kemenangan Jokowi Sulit Dibantah dengan Cara Apapun
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Mahfud MD: Kemenangan Jokowi Sulit Dibantah dengan Cara Apapun telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Trending, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Mahfud MD: Kemenangan Jokowi Sulit Dibantah dengan Cara Apapun
link : Mahfud MD: Kemenangan Jokowi Sulit Dibantah dengan Cara Apapun
Judul : Mahfud MD: Kemenangan Jokowi Sulit Dibantah dengan Cara Apapun
link : Mahfud MD: Kemenangan Jokowi Sulit Dibantah dengan Cara Apapun
Motobalapan | Mantan Ketua MK, Mahfud MD mengatakan bahwa kemenangan Jokowi sulit dibantah. Hal itu dipaparkan Mahfud MD dalam wawancara dengan MetroTV.
Awalnya, Mahfud menyoroti soal sebaran kemenangan. "Kalau melihat sebaran kemenangan, mengingatkan kita untuk lebih sadar, segera rekonsiliasi," ujar Mahfud MD.
"Karena saat ini kemenangan Pak Jokowi ya menang, dan mungkin sulit dibalik kemenangan itu dengan cara apapun."
"Tetapi kalau lihat sebarannya, di provinsi-provinsi yang agak panas, Pak Jokowi kalah," sambungnya. "Dan itu, diidentifikasi tempat-tempat kemenangan Pak Prabowo, itu diidentifikasi dulunya dianggap dulunya sebagai provinsi garis keras."
"Dalam hal agama, misalnya Jawa Barat, Aceh, Sulawesi Selatan juga," ungkap Mahfud. Oleh karena itu, menurut Mantan Ketua MK, saat ini sangat penting untuk membuat bangsa sadar akan keberagaman. "Bangsa ini hanya akan maju kalau bersatu, karena buktinya kemajuan dari tahap ke tahap kita raih karena kebersatuan kita," kata Mahfud MD.
Terkait kecurangan-kecurangan yang ada, Mahfud MD juga turut memberikan komentar. "Masyarakat perlu mengawasi, dan saat ini saya kira sudah mengawasi, sehingga KPU misalnya, menurut saya ya dalam pengamatan saya ini KPU sudah cukup berjalan dalam track yang benar," ungkap Mahfud MD.
"Misalnya isu-isu bahwa terjadi kecurangan dalam entry data, ke situng, itu kan dengan mudah bisa dikontrol," sambungnya.
Menurutnya, kesalahan entry data ini masih sedikit, dibanding entry data yang benar. "Ini sampai dengan semalam [Senin (22/4/2019)], kesalahan entry data ini hanya 87 dari 179 ribu TPS yang sudah dientry," kata Mahfud MD.
"Itu kan hanya 1/2.000, tapi kalau dihitung sekarang yang sudah diperbaiki, sekarang misalnya jadi seper empat ribu, artinya dari 4.000 TPS, hanya 1 yang keliru."
Mahfud MD Yakin KPU Tak Mungkin Curang dan Diintervensi saat Pilpres 2019
Mahfud MD meyakini bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak melakukan kecurangan dan juga tidak diintervensi oleh pihak manapun. Diberitakan TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Mahfud MD dalam program 'Catatan Demokrasi Kita' tvOne, Selasa (24/4/2019) malam.
"KPU itu tidak curang dan tidak diintervensi. Kesalahan itu dilaporkan dua pihak, dan saya juga dapat laporan bahwa ada (catatan real count di situng KPU) yang diuntungkan itu 02," papar Mahfud MD.
Mahfud MD lantas memberikan contoh dari rekap C1 di situng KPU yang menguntungkan kubu 02. "Di Jawa Barat itu angka 80 ditulis 800, sementara ini 30 ditulis 130. Di Sumatera itu diduga yang diuntungkan juga 02. Kalau sengaja (curang) pasti yang diuntungkan nomor 01 saja," jelas Mahfud.
Mahfud juga menyebutkan alasan lain dirinya meyakini bahwa KPU tidak berbuat curang. Ia yakin bahwa KPU memang hanya secara tidak sengaja melakukan kesalahan saat menginput data. "Ternyata kekeliruan itu tidak sampai sepertiga ribu. Enggak mungkin mau curang kok sepertiga ribu," jelas dia.
"Dari 179 TPS itu yang keliru 89. Itu pun silang, dan itu terkonfirmasi," sambung dia.
Meski demikian, Mahfud berharap agar tidak perlu ada suara yang hilang. Pasalnya, menurut Mahfud, suara dalam pemilu itu adalah mandat dari masyarakat. "Tetapi yang terjadi (kasalahan input) ini kan di bawah, horizontal. Dan banyak hoaksnya juga," ujar dia.
"Oleh karena itu, ke depan mari kita tutup lubang-lubangnya. Undang-Undangnya diperbaiki," tegas Mahfud.
Awalnya, Mahfud menyoroti soal sebaran kemenangan. "Kalau melihat sebaran kemenangan, mengingatkan kita untuk lebih sadar, segera rekonsiliasi," ujar Mahfud MD.
"Karena saat ini kemenangan Pak Jokowi ya menang, dan mungkin sulit dibalik kemenangan itu dengan cara apapun."
"Tetapi kalau lihat sebarannya, di provinsi-provinsi yang agak panas, Pak Jokowi kalah," sambungnya. "Dan itu, diidentifikasi tempat-tempat kemenangan Pak Prabowo, itu diidentifikasi dulunya dianggap dulunya sebagai provinsi garis keras."
"Dalam hal agama, misalnya Jawa Barat, Aceh, Sulawesi Selatan juga," ungkap Mahfud. Oleh karena itu, menurut Mantan Ketua MK, saat ini sangat penting untuk membuat bangsa sadar akan keberagaman. "Bangsa ini hanya akan maju kalau bersatu, karena buktinya kemajuan dari tahap ke tahap kita raih karena kebersatuan kita," kata Mahfud MD.
Terkait kecurangan-kecurangan yang ada, Mahfud MD juga turut memberikan komentar. "Masyarakat perlu mengawasi, dan saat ini saya kira sudah mengawasi, sehingga KPU misalnya, menurut saya ya dalam pengamatan saya ini KPU sudah cukup berjalan dalam track yang benar," ungkap Mahfud MD.
"Misalnya isu-isu bahwa terjadi kecurangan dalam entry data, ke situng, itu kan dengan mudah bisa dikontrol," sambungnya.
Menurutnya, kesalahan entry data ini masih sedikit, dibanding entry data yang benar. "Ini sampai dengan semalam [Senin (22/4/2019)], kesalahan entry data ini hanya 87 dari 179 ribu TPS yang sudah dientry," kata Mahfud MD.
"Itu kan hanya 1/2.000, tapi kalau dihitung sekarang yang sudah diperbaiki, sekarang misalnya jadi seper empat ribu, artinya dari 4.000 TPS, hanya 1 yang keliru."
Mahfud MD Yakin KPU Tak Mungkin Curang dan Diintervensi saat Pilpres 2019
Mahfud MD meyakini bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak melakukan kecurangan dan juga tidak diintervensi oleh pihak manapun. Diberitakan TribunWow.com, hal tersebut disampaikan Mahfud MD dalam program 'Catatan Demokrasi Kita' tvOne, Selasa (24/4/2019) malam.
"KPU itu tidak curang dan tidak diintervensi. Kesalahan itu dilaporkan dua pihak, dan saya juga dapat laporan bahwa ada (catatan real count di situng KPU) yang diuntungkan itu 02," papar Mahfud MD.
Mahfud MD lantas memberikan contoh dari rekap C1 di situng KPU yang menguntungkan kubu 02. "Di Jawa Barat itu angka 80 ditulis 800, sementara ini 30 ditulis 130. Di Sumatera itu diduga yang diuntungkan juga 02. Kalau sengaja (curang) pasti yang diuntungkan nomor 01 saja," jelas Mahfud.
Mahfud juga menyebutkan alasan lain dirinya meyakini bahwa KPU tidak berbuat curang. Ia yakin bahwa KPU memang hanya secara tidak sengaja melakukan kesalahan saat menginput data. "Ternyata kekeliruan itu tidak sampai sepertiga ribu. Enggak mungkin mau curang kok sepertiga ribu," jelas dia.
"Dari 179 TPS itu yang keliru 89. Itu pun silang, dan itu terkonfirmasi," sambung dia.
Meski demikian, Mahfud berharap agar tidak perlu ada suara yang hilang. Pasalnya, menurut Mahfud, suara dalam pemilu itu adalah mandat dari masyarakat. "Tetapi yang terjadi (kasalahan input) ini kan di bawah, horizontal. Dan banyak hoaksnya juga," ujar dia.
"Oleh karena itu, ke depan mari kita tutup lubang-lubangnya. Undang-Undangnya diperbaiki," tegas Mahfud.
Demikianlah Artikel Mahfud MD: Kemenangan Jokowi Sulit Dibantah dengan Cara Apapun
Sekianlah artikel Mahfud MD: Kemenangan Jokowi Sulit Dibantah dengan Cara Apapun kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Mahfud MD: Kemenangan Jokowi Sulit Dibantah dengan Cara Apapun dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2019/04/mahfud-md-kemenangan-jokowi-sulit.html