HTI Organisasi Terlarang dan Tak Dukung Pancasila, Tapi Kenapa Masih Bebas Kampanye Sistem Khilafah?
HTI Organisasi Terlarang dan Tak Dukung Pancasila, Tapi Kenapa Masih Bebas Kampanye Sistem Khilafah?
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul HTI Organisasi Terlarang dan Tak Dukung Pancasila, Tapi Kenapa Masih Bebas Kampanye Sistem Khilafah? telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Trending, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : HTI Organisasi Terlarang dan Tak Dukung Pancasila, Tapi Kenapa Masih Bebas Kampanye Sistem Khilafah?
link : HTI Organisasi Terlarang dan Tak Dukung Pancasila, Tapi Kenapa Masih Bebas Kampanye Sistem Khilafah?
Judul : HTI Organisasi Terlarang dan Tak Dukung Pancasila, Tapi Kenapa Masih Bebas Kampanye Sistem Khilafah?
link : HTI Organisasi Terlarang dan Tak Dukung Pancasila, Tapi Kenapa Masih Bebas Kampanye Sistem Khilafah?
Motobalapan |
Walau Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) telah dinyatakan sebagai organisasi terlarang seperti PKI (Partai Komunis Indonesia), aktor-aktor HTI masih bebas berkeliaran melakukan aktivitas politik. Salah satunya ramai dibicarakan ikut terlibat dalam grakan tagar #2019GantiPresiden.
Selain itu, ada juga kegiatan kampanye dalam bentuk lain. Contoh terbaru adalah pemasangan spanduk Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di pagar kampus Universitas Negeri Bengkulu (UNIB).
Warganet dibuat heboh setelah dua foto spanduk Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di pagar kampus Universitas Negeri Bengkulu (UNIB) itu diunggah dalam akun twitter @edocik pada pukul 08.10 WIB, Rabu (29/8).
Dalam gambar itu terlihat spanduk berukuran sekitar 5x1,5 meter dengan dominasi warna hitam. Terdapat tulisan tagar 2019 Bersatu Dalam KHILAFAH ISLAMIYAH. Pada bagian bawah spanduk tertulis jelas dengan warna putih Hizbut Tahrir Indonesia.
Dalam akun @edocik juga meminta tolong polisi terkait adanya pemasangan spanduk HTI untuk di pagar kampus kampus UNIB. "Dapat info dari teman yg lewat pagi ini di depan kampus UNIB(universitas bengkulu).spanduk tersebut terpasang di pagar kampus universitas bengkulu,bukanny HTI ormas terlarang tolong @DivHumas_Polri @Dennysiregar7 @GunRomli," tulisnya.
Menurut kabar yang dilansir rmolbengkulu.com, spanduk tersebut telah diturunkan oleh pihak kampus. Namun masalah ini tidak cukup selesai dengan penurunan spanduk saja. Aktor pemasangnya juga harus ditangkap dan diusut motif pemasangan spanduk tersebut. Sebab, berdasar berbagai dokumen HTI jelas tidak memberikan dukungan terhadap Pancasila, tapi malah kampanye soal sistem Khilafah.
Spanduk HTI Heboh di Twitter
Dalam ceramah politik yang berkedok dakwah agama, HTI sendiri menunjukkan sikap yang anti demokrasi dan lebih mendukung Khilafah. Lucunya, para aktor HTI sering berlindung dengan tameng retorika demokrasi. Jangan-jangan sikap ambigu aktor HTI ini telah menginfiltrasi para penentu kebijakan di Indonesia hingga seperti mengidap penyakit skizofernia. Pertanyaannya, kalau para penentu kebijakan Indonesia tidak mengidap penyakit skizofernia, "Kenapa HTI Organisasi Terlarang dan Tak Dukung Pancasila, Masih Bebas Kampanye Sistem Khilafah?"
Kalau benar para penentu kebijakan di Indonesia mengidap penyakit skizofernia akibat virus khilafah HTI, maka hanya satu jalan yang harus ditempuh rakyat jelata, yakni Gemakan Genderang siap Perang untuk Melawan HTI yang anti Pancasila". Bagaimana?
Spanduk Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di pagar kampus Universitas Negeri Bengkulu (UNIB) |
Walau Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) telah dinyatakan sebagai organisasi terlarang seperti PKI (Partai Komunis Indonesia), aktor-aktor HTI masih bebas berkeliaran melakukan aktivitas politik. Salah satunya ramai dibicarakan ikut terlibat dalam grakan tagar #2019GantiPresiden.
Selain itu, ada juga kegiatan kampanye dalam bentuk lain. Contoh terbaru adalah pemasangan spanduk Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di pagar kampus Universitas Negeri Bengkulu (UNIB).
Warganet dibuat heboh setelah dua foto spanduk Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di pagar kampus Universitas Negeri Bengkulu (UNIB) itu diunggah dalam akun twitter @edocik pada pukul 08.10 WIB, Rabu (29/8).
Dalam gambar itu terlihat spanduk berukuran sekitar 5x1,5 meter dengan dominasi warna hitam. Terdapat tulisan tagar 2019 Bersatu Dalam KHILAFAH ISLAMIYAH. Pada bagian bawah spanduk tertulis jelas dengan warna putih Hizbut Tahrir Indonesia.
Dalam akun @edocik juga meminta tolong polisi terkait adanya pemasangan spanduk HTI untuk di pagar kampus kampus UNIB. "Dapat info dari teman yg lewat pagi ini di depan kampus UNIB(universitas bengkulu).spanduk tersebut terpasang di pagar kampus universitas bengkulu,bukanny HTI ormas terlarang tolong @DivHumas_Polri @Dennysiregar7 @GunRomli," tulisnya.
Menurut kabar yang dilansir rmolbengkulu.com, spanduk tersebut telah diturunkan oleh pihak kampus. Namun masalah ini tidak cukup selesai dengan penurunan spanduk saja. Aktor pemasangnya juga harus ditangkap dan diusut motif pemasangan spanduk tersebut. Sebab, berdasar berbagai dokumen HTI jelas tidak memberikan dukungan terhadap Pancasila, tapi malah kampanye soal sistem Khilafah.
Spanduk HTI Heboh di Twitter
Ada gejala ambigu yang ditunjukkan para politis, akademisi maupun penegak hukum. Padahal, berdasar berbagai dokumen HTI jelas tidak memberikan dukungan terhadap Pancasila, tapi malah kampanye soal sistem Khilafah. Kenapa ada sikap ambigu yang mengungkung para politis, akademisi maupun penegak hukum di Indonesia? Anehnya, malah ada partai politik yang terang-terangan mendukung HTI.Dapat info dari teman yg lewat pagi ini di depan kampus UNIB(universitas bengkulu).spanduk tersebut terpasang di pagar kampus universitas bengkulu,bukanny HTI ormas terlarang tolong @DivHumas_Polri @Dennysiregar7 @GunRomli pic.twitter.com/bsd9W2SkI6— encik prasajs idris (@edocik) 29 Agustus 2018
Dalam ceramah politik yang berkedok dakwah agama, HTI sendiri menunjukkan sikap yang anti demokrasi dan lebih mendukung Khilafah. Lucunya, para aktor HTI sering berlindung dengan tameng retorika demokrasi. Jangan-jangan sikap ambigu aktor HTI ini telah menginfiltrasi para penentu kebijakan di Indonesia hingga seperti mengidap penyakit skizofernia. Pertanyaannya, kalau para penentu kebijakan Indonesia tidak mengidap penyakit skizofernia, "Kenapa HTI Organisasi Terlarang dan Tak Dukung Pancasila, Masih Bebas Kampanye Sistem Khilafah?"
Kalau benar para penentu kebijakan di Indonesia mengidap penyakit skizofernia akibat virus khilafah HTI, maka hanya satu jalan yang harus ditempuh rakyat jelata, yakni Gemakan Genderang siap Perang untuk Melawan HTI yang anti Pancasila". Bagaimana?
Demikianlah Artikel HTI Organisasi Terlarang dan Tak Dukung Pancasila, Tapi Kenapa Masih Bebas Kampanye Sistem Khilafah?
Sekianlah artikel HTI Organisasi Terlarang dan Tak Dukung Pancasila, Tapi Kenapa Masih Bebas Kampanye Sistem Khilafah? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel HTI Organisasi Terlarang dan Tak Dukung Pancasila, Tapi Kenapa Masih Bebas Kampanye Sistem Khilafah? dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2018/09/hti-organisasi-terlarang-dan-tak-dukung.html