Kasus Mahar Rp 500 M Sandiaga Uno Dibawa ke Polisi, Andi Arief Minta Pengurus PAN dan PKS Lihat Cermin
Kasus Mahar Rp 500 M Sandiaga Uno Dibawa ke Polisi, Andi Arief Minta Pengurus PAN dan PKS Lihat Cermin
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Kasus Mahar Rp 500 M Sandiaga Uno Dibawa ke Polisi, Andi Arief Minta Pengurus PAN dan PKS Lihat Cermin telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Trending, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Kasus Mahar Rp 500 M Sandiaga Uno Dibawa ke Polisi, Andi Arief Minta Pengurus PAN dan PKS Lihat Cermin
link : Kasus Mahar Rp 500 M Sandiaga Uno Dibawa ke Polisi, Andi Arief Minta Pengurus PAN dan PKS Lihat Cermin
Judul : Kasus Mahar Rp 500 M Sandiaga Uno Dibawa ke Polisi, Andi Arief Minta Pengurus PAN dan PKS Lihat Cermin
link : Kasus Mahar Rp 500 M Sandiaga Uno Dibawa ke Polisi, Andi Arief Minta Pengurus PAN dan PKS Lihat Cermin
Motobalapan |
Kasus dugaan pemberian uang mahar Sandiaga Uno kepada PKS dan PAN masing-masing sebesar Rp 500 M, tampaknya bakal berbuntut panjang. Senin ini masalahnya akan dilaporkan polisi oleh masyarakat yang tergabung dalam Masarakat Peduli Pemilu Bersih dan Pemuda Indonesia Bersih.
"Kami akan lapor ke polisi terkait transaksional politik yang menyalahi undang-undang," kata Lisman, selaku Koordinator Masarakat Peduli Pemilu Bersih dan Pemuda Indonesia Bersih.
Menurut Lisman, pihaknya melakukan pelopran ini untuk menyelamatkan demokrasi di Indonesia.
"Seharusnya pondasi dasar dari partai politik adalah pembelajaran politik kepada masyarakat, bukan politik transaksional," ujarnya.
Seperti diketahui, kasus uang mahar Sandiaga Uno kepada PAN dan PKS masing-masing Rp 500 milliar ini awalnya diungkap oleh Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief melalui twitter.
Andi Arief mendapat informasi soal mahar Rp 500 M yang diberikan Sandiaga Uno itu dari politisi Gerindra, Fadli Zon, Dasco Ahmad, Prasetyo, dan Fuad Bawazier. Dalam cuitannya di laman Twitter @AndiArief_ pada Sabtu (11/8/2018) disebutkan, usia mendapat informasi tersebut, Andi Arief langsung mengunggah postingan mengenai 'Jenderal Kardus' yang kemudian menjadi polemik.
Andi Arief menjelaskan bahwa tujuan mengunggah informasi tersebut adalah agar Prabowo mengetahuinya dan bisa dijadikan pertimbangan dalam memilih cawapres. "Soal Mahar ke PKS dan PAN maaing2 500 M ini penjelasan Saya: Sekjen Hinca, Waketum Syarief Hasan dan sekrt Majelis tinggi partai Amir Syamaudin mendapat penjelasan itu langsung dari tim kecil Gerindra Fadli zon, Dasco, Prasetyo dan Fuad Bawazier 8 Agustus 2018 pk 16.00."
Gara-gara mengungkap masalah mahar Rp 500 M ini Andi Arief sempat mendapat ancaman dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), partai yang mengusung pasangan capres dan cawapres Prabowo dan Sandiaga Uno.
Namun karena ada ancaman itulah, Andi Arief justru berani bersuara kepada publik soal mahar. "Saya terpaksa mentuit soal mahar ini karena PAN dan PKS memberi ancaman untuk membawa ke ranah hukum. saya siap dan kesempatan ini menjelaskan pada publik," tulis Andi Arief di akun Twitternya @AndiArief__, Sabtu (11/8/2018).
Yang mengejutkan, kabar adanya mahar itu memang dibenarkan oleh Sandiaga Uno. Menurut Sandi, uang yang ia berikan itu akan digunakan untuk kegiatan kampanye Pilpres 2019.
Karena itu, Andi Arief kembali berkicau dalam akun Twitter pribadinya pada, Minggu (12/8/2018). Andi Arief menanggapi postingan salah satu portal berita online nasional yang mengabarkan bahwa Sandiaga Uno ini menberikan uang mahar sebanyak Rp 1 Triliun itu untuk dana kampanye.
"Apa yang saya sampaikan itulah yang sebenernya, bukan mengada- ada," tulis akun twitter @AndiArief_ .
Setelah adanya pengakuan dari Sandiaga Uno sendiri, Andi Arief meminta para pimpinan PAN dan PKS untuk bercermin. Yang perlu dilakukan pimpinan PAN dan PKS ini menurut Andi Arief, sangat sederhana, yakni hanya melihat wajah mereka di cermin.
"Soal Mahar entah dalam bentuk penaklukan atau kampanye sudah diakui Sandi Uno, Pimpinan PAN dan PKS yang telah menghujat saya tak perlu minta maaf pada saya, tapi saya anjurkan lihat muka di cermin," cuit Andi Arief.
Meskipun begitu, Andi Arief juga menjelaskan bahwa apa yang dilakukannya dengan membongkar ini ke publik adalah demi kebaikan Prabowo sendiri, yang kini kembali mencalonkan diri jadi presiden untuk Pilpres 2019. "Saya berniat baik, mencegah Pak Prabowo mengambil langkah salah.
Jika ini saya teruskan ke ranah hukum, Sandu Uno bisa terindikasi suap karena masih menjabat wagub dan Pimpinan PAN-PKS bisa terlibat.
Kasus dugaan pemberian uang mahar Sandiaga Uno kepada PKS dan PAN masing-masing sebesar Rp 500 M, tampaknya bakal berbuntut panjang. Senin ini masalahnya akan dilaporkan polisi oleh masyarakat yang tergabung dalam Masarakat Peduli Pemilu Bersih dan Pemuda Indonesia Bersih.
"Kami akan lapor ke polisi terkait transaksional politik yang menyalahi undang-undang," kata Lisman, selaku Koordinator Masarakat Peduli Pemilu Bersih dan Pemuda Indonesia Bersih.
Menurut Lisman, pihaknya melakukan pelopran ini untuk menyelamatkan demokrasi di Indonesia.
"Seharusnya pondasi dasar dari partai politik adalah pembelajaran politik kepada masyarakat, bukan politik transaksional," ujarnya.
Seperti diketahui, kasus uang mahar Sandiaga Uno kepada PAN dan PKS masing-masing Rp 500 milliar ini awalnya diungkap oleh Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief melalui twitter.
Andi Arief mendapat informasi soal mahar Rp 500 M yang diberikan Sandiaga Uno itu dari politisi Gerindra, Fadli Zon, Dasco Ahmad, Prasetyo, dan Fuad Bawazier. Dalam cuitannya di laman Twitter @AndiArief_ pada Sabtu (11/8/2018) disebutkan, usia mendapat informasi tersebut, Andi Arief langsung mengunggah postingan mengenai 'Jenderal Kardus' yang kemudian menjadi polemik.
Andi Arief menjelaskan bahwa tujuan mengunggah informasi tersebut adalah agar Prabowo mengetahuinya dan bisa dijadikan pertimbangan dalam memilih cawapres. "Soal Mahar ke PKS dan PAN maaing2 500 M ini penjelasan Saya: Sekjen Hinca, Waketum Syarief Hasan dan sekrt Majelis tinggi partai Amir Syamaudin mendapat penjelasan itu langsung dari tim kecil Gerindra Fadli zon, Dasco, Prasetyo dan Fuad Bawazier 8 Agustus 2018 pk 16.00."
Gara-gara mengungkap masalah mahar Rp 500 M ini Andi Arief sempat mendapat ancaman dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), partai yang mengusung pasangan capres dan cawapres Prabowo dan Sandiaga Uno.
Namun karena ada ancaman itulah, Andi Arief justru berani bersuara kepada publik soal mahar. "Saya terpaksa mentuit soal mahar ini karena PAN dan PKS memberi ancaman untuk membawa ke ranah hukum. saya siap dan kesempatan ini menjelaskan pada publik," tulis Andi Arief di akun Twitternya @AndiArief__, Sabtu (11/8/2018).
Yang mengejutkan, kabar adanya mahar itu memang dibenarkan oleh Sandiaga Uno. Menurut Sandi, uang yang ia berikan itu akan digunakan untuk kegiatan kampanye Pilpres 2019.
Karena itu, Andi Arief kembali berkicau dalam akun Twitter pribadinya pada, Minggu (12/8/2018). Andi Arief menanggapi postingan salah satu portal berita online nasional yang mengabarkan bahwa Sandiaga Uno ini menberikan uang mahar sebanyak Rp 1 Triliun itu untuk dana kampanye.
"Apa yang saya sampaikan itulah yang sebenernya, bukan mengada- ada," tulis akun twitter @AndiArief_ .
Setelah adanya pengakuan dari Sandiaga Uno sendiri, Andi Arief meminta para pimpinan PAN dan PKS untuk bercermin. Yang perlu dilakukan pimpinan PAN dan PKS ini menurut Andi Arief, sangat sederhana, yakni hanya melihat wajah mereka di cermin.
"Soal Mahar entah dalam bentuk penaklukan atau kampanye sudah diakui Sandi Uno, Pimpinan PAN dan PKS yang telah menghujat saya tak perlu minta maaf pada saya, tapi saya anjurkan lihat muka di cermin," cuit Andi Arief.
Meskipun begitu, Andi Arief juga menjelaskan bahwa apa yang dilakukannya dengan membongkar ini ke publik adalah demi kebaikan Prabowo sendiri, yang kini kembali mencalonkan diri jadi presiden untuk Pilpres 2019. "Saya berniat baik, mencegah Pak Prabowo mengambil langkah salah.
Jika ini saya teruskan ke ranah hukum, Sandu Uno bisa terindikasi suap karena masih menjabat wagub dan Pimpinan PAN-PKS bisa terlibat.
Malam ini malam berharga buat Gerindra dan Demokrat.— andi arief (@AndiArief__) 4 Juli 2018
Saya berniat baik, mencegah Pak Prabowo mengambil langkah salah. Jika ini saya teruskan ke ranah hukum, Sandu Uno bisa terindikasi suap karena masih menjabat wagub dan Pimpinan PAN-PKS bisa terlibat. Ini sudah jadi pengetahuan publik.— andi arief (@AndiArief__) 12 Agustus 2018
Soal Mahar entah dalam bentuk penaklukan atau kampanye sudah diakui Sandi Uno, Pimpinan PAN dan PKS yang telah menghujat saya tak perlu minta maaf pada saya, tapi saya anjurkan lihat muka di cermin.— andi arief (@AndiArief__) 12 Agustus 2018
Apa yang saya sampaikan itulah yang sebenernya, bukan mengada- ada https://t.co/tCpxB3UwQu— andi arief (@AndiArief__) 12 Agustus 2018
Saya terpaksa mentuit soal mahar ini karena PAN dan PKS memberi ancaman untuk membawa ke ranah hukum. saya siap dan kesempatan ini menjelaskan pada publik.— andi arief (@AndiArief__) 11 Agustus 2018
Efek ekor Jas dalam Pilpres 2019 aecara teori hanya akan dinikmati oleh Gerindra karena kedua kandidat berasal dari Gerindra. Untuk itulah bagi demokrat prioritas memenangkan Prabowo-Sandi levelnya sama dengan upaya partai bekerja menaikkan suara partai.— andi arief (@AndiArief__) 11 Agustus 2018
Demikianlah Artikel Kasus Mahar Rp 500 M Sandiaga Uno Dibawa ke Polisi, Andi Arief Minta Pengurus PAN dan PKS Lihat Cermin
Sekianlah artikel Kasus Mahar Rp 500 M Sandiaga Uno Dibawa ke Polisi, Andi Arief Minta Pengurus PAN dan PKS Lihat Cermin kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Kasus Mahar Rp 500 M Sandiaga Uno Dibawa ke Polisi, Andi Arief Minta Pengurus PAN dan PKS Lihat Cermin dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2018/08/kasus-mahar-rp-500-m-sandiaga-uno.html