Kenapa Ular Phyton di Sulawesi Tenggara Memangsa Manusia?

Kenapa Ular Phyton di Sulawesi Tenggara Memangsa Manusia? - Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Kenapa Ular Phyton di Sulawesi Tenggara Memangsa Manusia? telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya. Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru Artikel Trending, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.

Judul : Kenapa Ular Phyton di Sulawesi Tenggara Memangsa Manusia?

link : Kenapa Ular Phyton di Sulawesi Tenggara Memangsa Manusia?

Motobalapan | Tragedi yang mengenaskan dialami oleh Wa Tiba (54), warga Desa Persiapan Lawela, Kecamatan Lohia Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Perempuan yang berprofesi sebagai petani musiman jagung itu tewas dimakan seekor ular piton.

Tubuh Wa ditemukan pada Jumat (15/6) setelah pada malam hari sebelumnya yang juga merupakan malam takbiran, Kamis (14/6), ia pamit untuk memeriksa kebun jagung yang berjarak kurang dari 1 kilometer di belakang rumahnya. Wa tidak kunjung kembali hingga waktu Sholat Ied dan kepanikan pun terjadi.

Setelah dilakukan pencarian selama 5 jam, kecurigaan warga akhirnya jatuh pada seekor ular piton bertubuh besar yang kesulitan bergerak. Benar saja, Wa ditemukan dalam tubuh ular piton yang sudah dibelah tersebut.

Meski peristiwa ini sangat mengejutkan, kejadian ular piton memakan manusia di Sulawesi bukanlah pertama kalinya terjadi. Sebelumnya pada 2017, seorang pria dari Sulawesi Barat bernama Akbar Salubiro ditemukan tewas di dalam perut ular yang biasa disebut juga sebagai sanca kembang ini.
"Konflik ini bukan yang pertama kali. Tahun lalu juga ada di Sulawesi Barat. Kita harus tahu bahwa piton bukan hewan domestik, tapi satwa liar. Bagaimanapun jinaknya piton, mereka punya insting untuk makan," kata peneliti herpetologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy, seperti dilansir kumparan.com.

Ia juga mengatakan peristiwa seperti ini kerap kali terjadi karena tingginya konflik antara manusia dan ular akibat perubahan fungsi lahan yang juga menjadi habitat ular yang bernama ilmiah Python reticulatus ini.
"Habitatnya sudah banyak berubah menjadi kebun kemudian hewan-hewan mangsanya seperti babi hutan, anoa, dan babi rusa banyak diburu orang."
Baca Juga :

Cerita Berburu 5 Jam, Mencari Ular Piton yang Menerkam Warga di Sultra
Penjelasan Peneliti Reptil LIPI soal Kemunculan Buaya di Ancol
Mencari Tahu soal King Cobra Raksasa di Kalimantan yang Bikin Heboh
Manusia Disarankan Membawa Anjing

Amir mengatakan, piton memiliki kemampuan untuk mendeteksi makhluk berdarah panas sebagai mangsanya, termasuk juga manusia. Karena itu, manusia pun tidak luput dari incaran piton apabila tidak ada mangsa lain di sekitarnya.
"Piton ini tidak mencari mangsa, ia hanya menunggu. Ketika ada di depannya yang ia anggap mangsa, maka ia akan langsung membelit untuk melumpuhkan mangsanya. Ukuran segitu pasti kuat sekali. Apalagi ini malam, korban mungkin tidak melihat adanya piton," jelas Amir.
Karena itu, Amir menyarankan, agar warga berhati-hati bila mengunjungi kebun di malam hari, terutama bila kebunnya berada di pinggir hutan.
"Kalau bisa sebaiknya membawa anjing. Anjing itu bisa mendeteksi lebih dulu kalau ada serangan dari hewan liar," saran Amir.



Demikianlah Artikel Kenapa Ular Phyton di Sulawesi Tenggara Memangsa Manusia?

Sekianlah artikel Kenapa Ular Phyton di Sulawesi Tenggara Memangsa Manusia? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Kenapa Ular Phyton di Sulawesi Tenggara Memangsa Manusia? dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2018/06/kenapa-ular-phyton-di-sulawesi-tenggara.html

Subscribe to receive free email updates: