Cara Mengatasi Keputihan Berlebihan, Gatal & Bau (Secara Medis & Alami)
Cara Mengatasi Keputihan Berlebihan, Gatal & Bau (Secara Medis & Alami)
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Cara Mengatasi Keputihan Berlebihan, Gatal & Bau (Secara Medis & Alami) telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Tips Sehat, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Cara Mengatasi Keputihan Berlebihan, Gatal & Bau (Secara Medis & Alami)
link : Cara Mengatasi Keputihan Berlebihan, Gatal & Bau (Secara Medis & Alami)
Judul : Cara Mengatasi Keputihan Berlebihan, Gatal & Bau (Secara Medis & Alami)
link : Cara Mengatasi Keputihan Berlebihan, Gatal & Bau (Secara Medis & Alami)
Motobalapan |
Keputihan sebenarnya adalah hal yang normal dan biasa terjadi. Bahkan adanya keputihan menandakan keadaan yang sehat, dimana kelenjar masih berfungsi dengan baik dalam memproduksi cairan yang bermanfaat dalam menjaga kesehatan organ intim.
Kelenjar yang memproduksi cairan tersebut berada pada dinding vagina dan leher rahim.
Ilustrasi Keputihan | Photo credit: Istockphoto.com by Rocter
Jika keputihan berwarna putih susu atau jernih dan juga tidak berbau, berarti Anda dalam kondisi baik atau keputihan yang Anda alami adalah normal.
Kadar cairan bisa meningkat apabila seorang wanita dalam masa menyusui, masa menstruasi (dan sekitarnya masa menstruasi), dan saat berhubungan intim.
Keputihan memang tidak jarang menimbulkan rasa kurang nyaman. Keputihan yang normal pada dasarnya tidak membutuhkan perlakuan khusus.
Adapun hal yang perlu diwaspadai adalah munculnya masalah pada keputihan yang sedang dialami. Munculnya masalah karena beberapa sebab yaitu serangan infeksi vaginosis bakterial, ataupun juga infeksi penyakit menular seksual (seperti klamidia, infeksi parasit trikomoniasis, dll.
Ciri-ciri keputihan yang tidak normal yaitu munculnya bau tidak sedap, perubahan pada warna keputihan, dan munculnya rasa gatal ataupun nyeri.
Keputihan Normal dan Tidak Normal
Keputihan yang dialami oleh para wanita bisa saja normal ataupun abnormal (tidak normal), yang tentu ada penyebabnya.
Keputihan yang normal kemunculannya secara umum pada waktu-waktu tertentu, seperti sebelum menstruasi dan ketika masa subur, serta ciri-cirinya yaitu cairan yang muncul berwarna bening, bentuknya cukup encer, dan tidak lengket.
Selain itu, cairan juga tidak mengeluarkan bau tajam atau menyengat.
Adapun terjadinya keputihan yang tidak normal seringnya akibat masalah kelainan pada vagina atau serviks, dimana dampaknya menimbulkan rasa tidak nyaman, dan bahkan bisa berbahaya.
Ciri-ciri keputihan tidak normal yaitu:
Sehingga jika muncul perubahan warna dan terlalu banyaknya jumlah cairan keputihan, ada kemungkinan itu tanda dari infeksi jamur/bakteri/parasit di dalam vagina.
Apalagi jika keputihan disertai gatal-gatal ataupun nyeri, bau menyengat (asam ataupun amis), dan muncul rasa perih saat BAK.
Sebuah kesalahan jika Anda terlalu sering membersihkan vagina memakai produk pembersih dengan kandungan pewangi dan antiseptik. Hal itu karena dampaknya bisa memicu terjadinya keputihan tidak normal. Hal lainnya yang juga perlu Anda HINDARI, yaitu:
Anda perlu waspada jika mengalami keputihan tidak normal. Hal itu karena ada kemungkinan keputihan tidak normal yang Anda alami merupakan gejala penyakit tertentu yang berbahaya, seperti:
Jika Anda mengalami masalah keputihan berlebihan, membuat tidak nyaman, atau muncul rasa gatal dan perih yang terasa parah (ataupun gejala lainnya yang serius) sehingga menyebabkan Anda tidak bisa beraktivitas, maka hendaknya Anda pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dengan segera.
Cara Membersihkan Vagina dengan Benar
Keputihan adalah cara alami tubuh untuk melindungi kebersihan vagina dan sekitarnya.
Dengan begitu keputihan adalah hal yang normal, sehingga tampaknya para wanita tidak perlu membersihkan vagina dengan produk antiseptik atau pewangi (douching).
Dimana membersihkan vagina cukup dengan air hangat dan sabun, ingat pilihlah sabun yang tidak terkandung bahan-bahan keras di dalamnya, karena bahan-bahan kimia yang keras bisa memicu peradangan atau iritasi kulit.
Jika Anda ingin menggunakan produk antiseptik atau pewangi, maka perlu diketahui bahwa jika terlalu sering memakai antiseptik atau pewangi justru bisa merusak keseimbangan bakteri dan jamur alami pada vagina, termasuk membunuh bakteri baik.
Hal tersebut bisa menimbulkan masalah keputihan, karena bakteri baik telah banyak mati sehingga pertahanan tubuh melemah untuk melawan infeksi.
Penggunaan produk kimia juga bisa menyebabkan munculnya ruam pada kulit.
Untuk cara membersihkan vagina, maka dimulai dari depan ke belakang, hal ini untuk mencegah bakteri dari area anus menyebar atau berpindah ke area vagina.
Berikut Penanganan Awal Jika Muncul Masalah Keputihan:
Mencegah Keputihan Tidak Normal
Atasi Keputihan dengan Konsumsi Yogurt
Pada artikel berjudul Betulkah Yogurt Dapat Atasi Keputihan? (Vemale.com) menyebutkan bahwa mengkonsumsi yogurt dapat mengatasi keputihan, bahkan mencegah datangnya keputihan.
Yogurt | Photo credit: Pexels.com
Beberapa penelitian menemukan bahwa yogurt mengandung bakteri baik L. acidophilus yang bermanfaat untuk kesehatan vagina. Keberadaan bakteri ini merangsang kemampuan tubuh dalam memproduksi lactic acid, yang bisa menjaga kseimbangan tingkat pH daerah kewanitaan.
Bakteri baik ini juga berperan dalam memperbaiki area tubuh yang sebelumnya pernah terinfeksi saat keputihan, menjadi pulih sepenuhnya.
Hanya saja, mengenai rumor manfaat mengoleskan yogurt secara langsung pada area kewanitaan, maka tidak disarankan untuk melakukannya.
Sebagian ahli menyebutkan bahwa tindakan mengoleskan langsung yogurt ke daerah kewanitaan adalah tindakan bodoh, karena justru menyebabkan infeksi semakin parah.
Oleh karena itu, manfaatkan yogurt dengan cara dikonsumsi sebagai snack saja dalam sehari-hari. Konsumsi yogurt tidak ada efek sampingnya, selain itu yogurt sangat nikmat dikonsumsi.
Dengan mengonsumsi yogurt diharapkan Anda terhindar dari berbagai masalah saat keputihan.
Air Rebusan Daun Sirih
Pada artikel berjudul Mengatasi Masalah Keputihan Pakai Daun Sirih, Begini Caranya! (Vemale.com) menyebutkan bahwa Anda bisa memanfaatkan daun sirih untuk mengatasi masalah-masalah saat keputihan.
Daun Sirih | Photo credit: Shutterstock By Ohmega1982
Kandungan-kandungan di dalam daun sirih seperti zat antioksidan berfungsi untuk membantu membasmi bakteri dan jamur.
Untuk menggunakan daun sirih, caranya:
Minumlah ramuan ini sekali dalam dua hari.
Selain itu, Anda bisa menggunakan air rebusan daun sirih untuk mencuci organ intim, tapi penggunaannya tidak boleh berlebihan, dimana penggunaannya hanya boleh maksimal 2 kali dalam seminggu.
Jika Anda terlalu sering mencuci organ intim menggunakan daun sirih (lebih dari 2 kali dalam seminggu), maka dampaknya bisa merusak keseimbangan PH organ intim.
Lidah Buaya
Dari laman Vemale.com, umumnya sudah diketahui bahwa lidah buaya sering digunakan sebagai bahan alami untuk produk-produk kosmetik, selain itu lidah buaya dapat digunakan untuk mengatasi masalah keputihan.
Lidah Buaya | Photo credit: Shutterstock.com / By Fishman64
Hal itu karena lidah buaya mengandung sedikitnya enam antiseptik alami yang berfungsi untuk membunuh bakteri, jamur, dan virus.
Hal inilah yang membuat lidah buaya sering dimanfaatkan sebagai bahan atau obat tertentu. Untuk penggunaan lidah buaya dalam mengatasi masalah keputihan, pertama-tama ambil daging lidah buaya, lalu dihancurkan dan dibalurkan ke area miss V.
Lalu diamkan sekitar 10 menit, dan bilas dengan air bersih atau usap dengan handuk basah yang bersih.
Lakukan perawatan ini satu kali dalam sehari.
Mengatasi Keputihan dengan Ramuan Kunyit
Pada tulisan berjudul Mengatasi Masalah Keputihan dengan Ramuan Kunyit Madu, Coba Yuk (Vemale.com) menyebutkan bahwa kunyit bisa dijadikan obat alami untuk mengatasi masalah keputihan.
Kunyit | Photo credit: Wikimedia.org
Cara memanfaatkan kunyit untuk mengatasi masalah keputihan, pertama-tama siapkan bahan:
Langkah-langkahnya:
Lakukanlah secara rutin setiap malam sebelum tidur. Manfaat ramuan kunyit ini selain mengatasi masalah keputihan, juga dapat melancarkan haid, mencegah nyeri haid, dan menyehatkan sistem pencernaan.
Disebutkan bahwa nutrisi yang terkandung di dalam kunyit bermanfaat untuk kesehatan jantung, hati, paru-paru, ginjal, empedu, dan usus.
Apakah Penggunaan Bawang Putih Efektif Atasi Keputihan?
Dari laman Alodokter.com, dr. Jati Satriyo pernah menjelaskan bahwa bawang putih sampai saat ini belum pernah dibuktikan secara ilmiah bisa mengatasi keputihan yang tidak normal. Keputihan yang tidak normal harus diatasi sesuai dengan penyebab yang mendasarinya.
Pengobatan Keputihan oleh Dokter
Pada laman tanya-jawab Klikdokter.com, dr. Rio Aditya menjelaskan bahwa jika keputihan yang dialami normal, maka Anda hanya perlu menjaga kebersihan area vagina dengan baik, caranya:
Namun ingat, pengobatan yang tidak tepat (seperti penggunaan dosis pengobatan yang tidak tepat, dll), alih-alih mengobati justru dapat menimbulkan kekebalan pada kuman penyebabnya.
Sehingga jika keputihan tidak normal yang dialami terasa parah, membuat tidak nyaman, bahkan membuat tidak bisa beraktivitas, maka disarankan memeriksakan diri ke dokter spesialis kulit dan kelamin untuk mengetahui penyebab pastinya.
Dari laman tanya-jawab Klikdokter.com, seorang Wanita berusia 19 tahun bertanya: “Saya mengalami keputihan kuning yang berbau, beberapa hari yang lalu saya diperiksa ke dokter dan diberi obat mezatrin 250mg dan levocin 500mg. Kemudian saya membaik, tapi hari ini keluar lagi keputihan kuning berbau itu. Apa yang baiknya saya lakukan? “
Maka dr. Fiona Amelia MPH menjawab bahwa dua obat yang dikonsumsi tersebut merupakan obat jenis antibiotik yaitu azithromycin dan levofloxacin. Antibiotik ini untuk mengatasi keputihan yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Jika saat ini keputihan kuning berbau masih ada, maka tampaknya infeksi bakterinya belum tuntas diatasi. Anda memerlukan pengobatan ulang dengan antibiotik (kemungkinan akan diganti dengan jenis antibiotik lain), dan pastikan Anda menjaga kebersihan vagina dengan cairan pembersih yang memiliki pH yang sama dengan vagina, yaitu sekitar 3.5.
Jika kondisi keputihan cukup parah, maka pencucian vagina dengan bahan-bahan seperti daun sirih dan lainnya tidak dianjurkan.
Kami sarankan agar Anda memeriksakan diri kembali ke dokter kulit untuk memastikan penyebabnya, sehingga akan mendapatkan obat antibiotik yang tepat.
Referensi Lainnya:
Kelenjar yang memproduksi cairan tersebut berada pada dinding vagina dan leher rahim.
Ilustrasi Keputihan | Photo credit: Istockphoto.com by Rocter
Jika keputihan berwarna putih susu atau jernih dan juga tidak berbau, berarti Anda dalam kondisi baik atau keputihan yang Anda alami adalah normal.
Kadar cairan bisa meningkat apabila seorang wanita dalam masa menyusui, masa menstruasi (dan sekitarnya masa menstruasi), dan saat berhubungan intim.
Keputihan memang tidak jarang menimbulkan rasa kurang nyaman. Keputihan yang normal pada dasarnya tidak membutuhkan perlakuan khusus.
Adapun hal yang perlu diwaspadai adalah munculnya masalah pada keputihan yang sedang dialami. Munculnya masalah karena beberapa sebab yaitu serangan infeksi vaginosis bakterial, ataupun juga infeksi penyakit menular seksual (seperti klamidia, infeksi parasit trikomoniasis, dll.
Ciri-ciri keputihan yang tidak normal yaitu munculnya bau tidak sedap, perubahan pada warna keputihan, dan munculnya rasa gatal ataupun nyeri.
Cairan keputihan pada dasarnya bermanfaat baik bagi kesehatan, dimana keputihan berfungsi untuk membasmi dan membawa keluar sel-sel mati dan bakteri yang ada di area tersebut.
Hal ini sangat penting untuk mencegah terjadinya infeksi pada vagina, dan juga menjaga vagina agar dalam kondisi bersih.
Sehingga munculnya keputihan adalah wajar, apalagi jika seorang wanita sedang dalam masa subur. Keputihan baru perlu diwaspadai jika muncul gejala-gejala yang tidak baik darinya.
Hal ini sangat penting untuk mencegah terjadinya infeksi pada vagina, dan juga menjaga vagina agar dalam kondisi bersih.
Sehingga munculnya keputihan adalah wajar, apalagi jika seorang wanita sedang dalam masa subur. Keputihan baru perlu diwaspadai jika muncul gejala-gejala yang tidak baik darinya.
Keputihan Normal dan Tidak Normal
Keputihan yang dialami oleh para wanita bisa saja normal ataupun abnormal (tidak normal), yang tentu ada penyebabnya.
Keputihan yang normal kemunculannya secara umum pada waktu-waktu tertentu, seperti sebelum menstruasi dan ketika masa subur, serta ciri-cirinya yaitu cairan yang muncul berwarna bening, bentuknya cukup encer, dan tidak lengket.
Selain itu, cairan juga tidak mengeluarkan bau tajam atau menyengat.
Merupakan hal yang normal, pada wanita yang belum memasuki masa menopause mengalami keputihan dengan cairan berwarna bening dan tidak berbau, jumlahnya dalam sehari antara setengah hingga satu sendok teh (2-5 ml).
Keputihan bisa menjadi lebih kental (masih dalam batas normal) pada saat-saat tertentu, seperti:
Keputihan bisa menjadi lebih kental (masih dalam batas normal) pada saat-saat tertentu, seperti:
- Saat masa menyusui
- Saat ovulasi
- Masa hamil
- Saat munculnya gairah seksual
- Sepekan sebelum menstruasi
- Setelah penggunaan alat kontrasepsi
Adapun terjadinya keputihan yang tidak normal seringnya akibat masalah kelainan pada vagina atau serviks, dimana dampaknya menimbulkan rasa tidak nyaman, dan bahkan bisa berbahaya.
Ciri-ciri keputihan tidak normal yaitu:
- Cairan berwarna putih pekat, putih kehijauan, ataupun putih kekuningan.
- Bentuk cairan cenderung lengket (dan mungkin berbusa). Cairan bisa saja encer ataupun kental.
- Tercium bau tajam atau menyengat dari cairan keputihan yang keluar.
- Pada kondisi tertentu, timbul rasa gatal ataupun iritasi pada vagina.
- Jumlah cairan lebih banyak (dibandingkan keputihan normal), yang bisa menimbukan banyak bekas atau bercak pada pakaian dalam.
Sehingga jika muncul perubahan warna dan terlalu banyaknya jumlah cairan keputihan, ada kemungkinan itu tanda dari infeksi jamur/bakteri/parasit di dalam vagina.
Apalagi jika keputihan disertai gatal-gatal ataupun nyeri, bau menyengat (asam ataupun amis), dan muncul rasa perih saat BAK.
Sebuah kesalahan jika Anda terlalu sering membersihkan vagina memakai produk pembersih dengan kandungan pewangi dan antiseptik. Hal itu karena dampaknya bisa memicu terjadinya keputihan tidak normal. Hal lainnya yang juga perlu Anda HINDARI, yaitu:
- Penggunaan pantyliners setiap hari
- Penggunaan produk mandi yang beraroma tajam.
- Memakai pakaian yang terlalu ketat.
Anda perlu waspada jika mengalami keputihan tidak normal. Hal itu karena ada kemungkinan keputihan tidak normal yang Anda alami merupakan gejala penyakit tertentu yang berbahaya, seperti:
- Vaginosis bakteri, yaitu infeksi pada vagina yang disebabkan bakteri jahat (patogen). Penyakit ini menyebabkan keputihan menjadi berbau tidak sedap, dan berubah warna menjadi abu-abu ataupun kuning, lalu timbul rasa gatal, perih, dan pembengkakan pada vagina.
- Infeksi jamur, menyebabkan keputihan menjadi kental berwarna putih serta timbul rasa gatal dan bengkak.
- Trikomoniasis, yaitu penyakit menular seksual yang menyebabkan keputihan menjadi berwarna kuning atau kehijauan, berbau tidak enak, dan berbusa, selain itu menimbulkan gatal dan nyeri ketika buang air kecil.
- Penumpahan lapisan rahim pasca melahirkan (lokia). Kondisi ini menyebabkan keputihan berubah warna menjadi merah muda.
- Kanker serviks dan kanker endometrium. Kondisi ini menyebabkan keputihan menjadi berwarna cokelat atau merah, selain itu muncul rasa nyeri panggul dan potensi perdarahan pada vagina.
Jika Anda mengalami masalah keputihan berlebihan, membuat tidak nyaman, atau muncul rasa gatal dan perih yang terasa parah (ataupun gejala lainnya yang serius) sehingga menyebabkan Anda tidak bisa beraktivitas, maka hendaknya Anda pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dengan segera.
Cara Membersihkan Vagina dengan Benar
Keputihan adalah cara alami tubuh untuk melindungi kebersihan vagina dan sekitarnya.
Dengan begitu keputihan adalah hal yang normal, sehingga tampaknya para wanita tidak perlu membersihkan vagina dengan produk antiseptik atau pewangi (douching).
Dimana membersihkan vagina cukup dengan air hangat dan sabun, ingat pilihlah sabun yang tidak terkandung bahan-bahan keras di dalamnya, karena bahan-bahan kimia yang keras bisa memicu peradangan atau iritasi kulit.
Jika Anda ingin menggunakan produk antiseptik atau pewangi, maka perlu diketahui bahwa jika terlalu sering memakai antiseptik atau pewangi justru bisa merusak keseimbangan bakteri dan jamur alami pada vagina, termasuk membunuh bakteri baik.
Hal tersebut bisa menimbulkan masalah keputihan, karena bakteri baik telah banyak mati sehingga pertahanan tubuh melemah untuk melawan infeksi.
Penggunaan produk kimia juga bisa menyebabkan munculnya ruam pada kulit.
Untuk cara membersihkan vagina, maka dimulai dari depan ke belakang, hal ini untuk mencegah bakteri dari area anus menyebar atau berpindah ke area vagina.
Berikut Penanganan Awal Jika Muncul Masalah Keputihan:
- Anda bisa melakukan kompres dingin, tujuannya agar mengurangi rasa gatal dan pembengkakan.
- Gunakan krim atau gel anti-jamur, apabila masalah saat keputihan yang Anda alami disebabkan dari serangan infeksi jamur.
- Disarankan mengonsumsi yoghurt jika Anda sedang dalam masa pengobatan antibiotik, hal ini untuk menurunkan risiko terkena infeksi jamur.
- Jika muncul masalah, hendaknya Anda menunda hubungan intim selama sepekan. Jika Anda tidak mampu, maka disarankan menggunakan kondom saat melakukan hubungan intim.
- Apabila keputihan tidak normal yang dialami berlangsung lama (lebih dari seminggu), maka hendaknya meminta bantuan medis.
- Apabila muncul tanda-tanda bahaya atau adanya komplikasi penyakit berbahaya, maka jangan ragu untuk segera meminta bantuan medis (pergi ke dokter).
loading...
Mencegah Keputihan Tidak Normal
- Usahakan agar vagina selalu dalam keadaan kering dan tidak lembap. Oleh karena itu, pastikan Anda setelah buang air kecil selalu mengeringkannya.
- Hal lainnya agar vagina tetap kering sehingga mencegah resiko infeksi bakteri yaitu jangan memakai celana ketat, dan jangan menggunakan stoking.
- Hendaknya Anda menggunakan celana dalam berbahan katun, bukan sintetis. Hal ini untuk mencegah lembap pada vagina.
- Ingat, vagina pada dasarnya dapat secara alami membersihkan diri sendiri. Sehingga pemakaikan cairan pembersih vagina malah akan mengganggu keseimbangan alami bakteri dan jamur. Ketidakseimbangan ini menyebabkan resiko vaginosis bakterial.
- Jika Anda ingin membersihkan vagina, maka cukup dengan air hangat dan sabun yang tidak beraroma tajam. Pada dasarnya menggunakan air bersih saja sudah bagus.
- Usahakan untuk menghindari penggunaan bedak dan parfum pada vagina, karena dampaknya bisa menimbulkan rasa nyeri pada vagina.
- Saat mencuci celana dalam, hindari penggunaan produk detergen beraroma kuat.
- Jangan menggunakan pembalut dan tisu toilet beraroma tajam.
- Cara membasuh kemaluan yang benar setelah buang air kecil adalah dimulai dari depan lalu ke belakang.
- Jangan terlalu sering berendam dalam air panas.
- Ganti pembalut secara teratur. Jangan menunda pergantiaan pembalut jika sudah waktunya.
Atasi Keputihan dengan Konsumsi Yogurt
Pada artikel berjudul Betulkah Yogurt Dapat Atasi Keputihan? (Vemale.com) menyebutkan bahwa mengkonsumsi yogurt dapat mengatasi keputihan, bahkan mencegah datangnya keputihan.
Yogurt | Photo credit: Pexels.com
Beberapa penelitian menemukan bahwa yogurt mengandung bakteri baik L. acidophilus yang bermanfaat untuk kesehatan vagina. Keberadaan bakteri ini merangsang kemampuan tubuh dalam memproduksi lactic acid, yang bisa menjaga kseimbangan tingkat pH daerah kewanitaan.
Bakteri baik ini juga berperan dalam memperbaiki area tubuh yang sebelumnya pernah terinfeksi saat keputihan, menjadi pulih sepenuhnya.
Hanya saja, mengenai rumor manfaat mengoleskan yogurt secara langsung pada area kewanitaan, maka tidak disarankan untuk melakukannya.
Sebagian ahli menyebutkan bahwa tindakan mengoleskan langsung yogurt ke daerah kewanitaan adalah tindakan bodoh, karena justru menyebabkan infeksi semakin parah.
Oleh karena itu, manfaatkan yogurt dengan cara dikonsumsi sebagai snack saja dalam sehari-hari. Konsumsi yogurt tidak ada efek sampingnya, selain itu yogurt sangat nikmat dikonsumsi.
Dengan mengonsumsi yogurt diharapkan Anda terhindar dari berbagai masalah saat keputihan.
Air Rebusan Daun Sirih
Pada artikel berjudul Mengatasi Masalah Keputihan Pakai Daun Sirih, Begini Caranya! (Vemale.com) menyebutkan bahwa Anda bisa memanfaatkan daun sirih untuk mengatasi masalah-masalah saat keputihan.
Daun Sirih | Photo credit: Shutterstock By Ohmega1982
Kandungan-kandungan di dalam daun sirih seperti zat antioksidan berfungsi untuk membantu membasmi bakteri dan jamur.
Untuk menggunakan daun sirih, caranya:
- Pertama-tama rebuslah tiga lembar daun sirih bersama dengan 2 gelas air.
- Rebuslah dengan api yang kecil.
- Rebus hingga mendidih dan airnya tinggal 1 gelas.
- Setelah itu saring dan tunggu agak mendingin.
- Lalu minumlah air rebusan tersebut.
- Jika Anda tidak suka rasanya, maka Anda bisa menambahkan perasan air lemon ataupun 2 sdm madu.
Selain itu, Anda bisa menggunakan air rebusan daun sirih untuk mencuci organ intim, tapi penggunaannya tidak boleh berlebihan, dimana penggunaannya hanya boleh maksimal 2 kali dalam seminggu.
Jika Anda terlalu sering mencuci organ intim menggunakan daun sirih (lebih dari 2 kali dalam seminggu), maka dampaknya bisa merusak keseimbangan PH organ intim.
Mengenai Keamanan Daun Sirih yang Diterapkan pada Organ Intim
Dari laman Detik.com, seorang spesialis kebidanan dan penyakit kandungan bernama Dr. M. Rezha Faisal, SpOG, menjelaskan bahwa air rebusan daun sirih memiliki sifat anti bakteri.
Jika digunakan dengan benar maka dapat membantu membunuh kuman-kuman penyebab masalah keputihan, seperti bakteri, parasit, jamur dan virus.
Hanya saja, tidak jarang penggunaan daun sirih tidak tepat sehingga bisa menimbulkan masalah (termasuk juga penggunaannya dalam bentuk produk yang dijual di pasaran).
Penting diketahui bahwa di dalam vagina terdapat bakteri bernama lactobacillus. Bakteri ini umumnya tidak berbahaya. Bakteri lactobacillus ini berperan untuk mengatur keseimbangan keasaman/pH pada vagina.
''Apabila ada bakteri dari luar yang sifatnya negatif (berbahaya), kuman ini akan mati terkena asam vagina," kata Rezha Faisal.
Oleh karena itu, Dr. Rizal menyarankan agar jangan terlalu sering menggunakan daun sirih pada vagina. Gunakanlah saat keputihan sudah berlebihan ataupun gatal.
Apabila vagina terlalu sering terkena air rebusan daun sirih, maka akan membunuh bakteri lactobacillus yang sebenarnya tidak membahayakan, bahkan bermanfaat dalam menjaga tingkat pH pada vagina.
Dari laman Detik.com, seorang spesialis kebidanan dan penyakit kandungan bernama Dr. M. Rezha Faisal, SpOG, menjelaskan bahwa air rebusan daun sirih memiliki sifat anti bakteri.
Jika digunakan dengan benar maka dapat membantu membunuh kuman-kuman penyebab masalah keputihan, seperti bakteri, parasit, jamur dan virus.
Hanya saja, tidak jarang penggunaan daun sirih tidak tepat sehingga bisa menimbulkan masalah (termasuk juga penggunaannya dalam bentuk produk yang dijual di pasaran).
Penting diketahui bahwa di dalam vagina terdapat bakteri bernama lactobacillus. Bakteri ini umumnya tidak berbahaya. Bakteri lactobacillus ini berperan untuk mengatur keseimbangan keasaman/pH pada vagina.
''Apabila ada bakteri dari luar yang sifatnya negatif (berbahaya), kuman ini akan mati terkena asam vagina," kata Rezha Faisal.
Oleh karena itu, Dr. Rizal menyarankan agar jangan terlalu sering menggunakan daun sirih pada vagina. Gunakanlah saat keputihan sudah berlebihan ataupun gatal.
Apabila vagina terlalu sering terkena air rebusan daun sirih, maka akan membunuh bakteri lactobacillus yang sebenarnya tidak membahayakan, bahkan bermanfaat dalam menjaga tingkat pH pada vagina.
Lidah Buaya
Dari laman Vemale.com, umumnya sudah diketahui bahwa lidah buaya sering digunakan sebagai bahan alami untuk produk-produk kosmetik, selain itu lidah buaya dapat digunakan untuk mengatasi masalah keputihan.
Lidah Buaya | Photo credit: Shutterstock.com / By Fishman64
Hal itu karena lidah buaya mengandung sedikitnya enam antiseptik alami yang berfungsi untuk membunuh bakteri, jamur, dan virus.
Hal inilah yang membuat lidah buaya sering dimanfaatkan sebagai bahan atau obat tertentu. Untuk penggunaan lidah buaya dalam mengatasi masalah keputihan, pertama-tama ambil daging lidah buaya, lalu dihancurkan dan dibalurkan ke area miss V.
Lalu diamkan sekitar 10 menit, dan bilas dengan air bersih atau usap dengan handuk basah yang bersih.
Lakukan perawatan ini satu kali dalam sehari.
Cara lainnya, yaitu dengan mengambil bagian dalam daging lidah buaya, lalu dipotong-potong dan blender.
Lalu direbus bersama dengan dua gelas air dan lima lembar daun sambiloto.
Lalu tunggu air rebusan agar tidak terlalu panas. Gunakan air ramuan ini untuk membasuh vagina. Lakukan satu atau dua kali dalam sehari.
Lalu direbus bersama dengan dua gelas air dan lima lembar daun sambiloto.
Lalu tunggu air rebusan agar tidak terlalu panas. Gunakan air ramuan ini untuk membasuh vagina. Lakukan satu atau dua kali dalam sehari.
Mengatasi Keputihan dengan Ramuan Kunyit
Pada tulisan berjudul Mengatasi Masalah Keputihan dengan Ramuan Kunyit Madu, Coba Yuk (Vemale.com) menyebutkan bahwa kunyit bisa dijadikan obat alami untuk mengatasi masalah keputihan.
Kunyit | Photo credit: Wikimedia.org
Cara memanfaatkan kunyit untuk mengatasi masalah keputihan, pertama-tama siapkan bahan:
- 2 rimpang kunyit (parut halus)
- 2 sdm madu
- 1 gelas air
Langkah-langkahnya:
- Rebuslah air hingga mendidih.
- Lalu masukkan kunyit (yang telah diparut) dan rebus hingga matang.
- Lalu angkat kunyit, dan saring air kunyit ke gelas.
- Tambahkan madu ke dalam gelas tersebut, lalu aduk rata.
- Minum saat masih hangat.
Lakukanlah secara rutin setiap malam sebelum tidur. Manfaat ramuan kunyit ini selain mengatasi masalah keputihan, juga dapat melancarkan haid, mencegah nyeri haid, dan menyehatkan sistem pencernaan.
Disebutkan bahwa nutrisi yang terkandung di dalam kunyit bermanfaat untuk kesehatan jantung, hati, paru-paru, ginjal, empedu, dan usus.
Apakah Penggunaan Bawang Putih Efektif Atasi Keputihan?
Dari laman Alodokter.com, dr. Jati Satriyo pernah menjelaskan bahwa bawang putih sampai saat ini belum pernah dibuktikan secara ilmiah bisa mengatasi keputihan yang tidak normal. Keputihan yang tidak normal harus diatasi sesuai dengan penyebab yang mendasarinya.
Pengobatan Keputihan oleh Dokter
Pada laman tanya-jawab Klikdokter.com, dr. Rio Aditya menjelaskan bahwa jika keputihan yang dialami normal, maka Anda hanya perlu menjaga kebersihan area vagina dengan baik, caranya:
- Ganti celana dalam jika berkeringat atau lembab.
- Jangan memakai celana ketat.
- Gunakan celana yang mampu menyerap keringat.
- Hindari penggunaan produk pembersih kemaluan yang bisa merusak keseimbangan bakteri alami.
- Jika ingin menggunakan panty liner, maka pilihlah yang tidak mengandung pengharum.
Apabila keputihan yang dialami tidak normal yang diakibatkan infeksi, maka perlu dilakukan pengobatan dengan antijamur, antibiotik atau antiparasit (sesuai dengan kuman penyebabnya).
Namun ingat, pengobatan yang tidak tepat (seperti penggunaan dosis pengobatan yang tidak tepat, dll), alih-alih mengobati justru dapat menimbulkan kekebalan pada kuman penyebabnya.
Sehingga jika keputihan tidak normal yang dialami terasa parah, membuat tidak nyaman, bahkan membuat tidak bisa beraktivitas, maka disarankan memeriksakan diri ke dokter spesialis kulit dan kelamin untuk mengetahui penyebab pastinya.
Dari laman tanya-jawab Klikdokter.com, seorang Wanita berusia 19 tahun bertanya: “Saya mengalami keputihan kuning yang berbau, beberapa hari yang lalu saya diperiksa ke dokter dan diberi obat mezatrin 250mg dan levocin 500mg. Kemudian saya membaik, tapi hari ini keluar lagi keputihan kuning berbau itu. Apa yang baiknya saya lakukan? “
Maka dr. Fiona Amelia MPH menjawab bahwa dua obat yang dikonsumsi tersebut merupakan obat jenis antibiotik yaitu azithromycin dan levofloxacin. Antibiotik ini untuk mengatasi keputihan yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Jika saat ini keputihan kuning berbau masih ada, maka tampaknya infeksi bakterinya belum tuntas diatasi. Anda memerlukan pengobatan ulang dengan antibiotik (kemungkinan akan diganti dengan jenis antibiotik lain), dan pastikan Anda menjaga kebersihan vagina dengan cairan pembersih yang memiliki pH yang sama dengan vagina, yaitu sekitar 3.5.
Jika kondisi keputihan cukup parah, maka pencucian vagina dengan bahan-bahan seperti daun sirih dan lainnya tidak dianjurkan.
Kami sarankan agar Anda memeriksakan diri kembali ke dokter kulit untuk memastikan penyebabnya, sehingga akan mendapatkan obat antibiotik yang tepat.
Referensi Lainnya:
Demikianlah Artikel Cara Mengatasi Keputihan Berlebihan, Gatal & Bau (Secara Medis & Alami)
Sekianlah artikel Cara Mengatasi Keputihan Berlebihan, Gatal & Bau (Secara Medis & Alami) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Cara Mengatasi Keputihan Berlebihan, Gatal & Bau (Secara Medis & Alami) dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2018/03/cara-mengatasi-keputihan-berlebihan.html