Kasus Kematian Mantan Wakapolda Sumut, Polisi Temukan Silet Berlumur Darah
Kasus Kematian Mantan Wakapolda Sumut, Polisi Temukan Silet Berlumur Darah
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Kasus Kematian Mantan Wakapolda Sumut, Polisi Temukan Silet Berlumur Darah telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Trending, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Kasus Kematian Mantan Wakapolda Sumut, Polisi Temukan Silet Berlumur Darah
link : Kasus Kematian Mantan Wakapolda Sumut, Polisi Temukan Silet Berlumur Darah
Judul : Kasus Kematian Mantan Wakapolda Sumut, Polisi Temukan Silet Berlumur Darah
link : Kasus Kematian Mantan Wakapolda Sumut, Polisi Temukan Silet Berlumur Darah
Motobalapan |
Polres Malang Kota masih terus mendalami kasus kematian misterius mantan Wakapolda Sumatera Utara (Sumut) di rumahnya Malang, Jawa Timur. Perkembangan terakhir hasil olah TKP, petugas menemukan silet berlumur darah. Namun, petugas masih kesulitan mengidentifikasi sidik jari.
Meskipun sudah berada di Malang dan mengikuti prosesi pemakaman, Rahma yang merupakan istri korban masih belum bisa dimintai keterangan karena masih berduka. Kapolresta Malang berjanji akan segera merilis hasil penyidikan sejelas-jelasnya setelah hasil otopsi dari dokter disampaikan.
Polisi sudah menerima sebagian hasil visum dan autopsi mantan wakil kepala kepolisian daerah (wakapolda) Sumatera Utara (Sumut) Kombes Pol Purn Agus Samad. Hasilnya, rusuk korban mengalami patah tulang rusuk kiri di enam bagian akibat benturan benda tumpul. Namun, polisi belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban.
Hal itu menjadi fakta baru kondisi fisik Kombes Pol Purn Agus Samad, setelah polisi melakukan penyelidikan selama tiga hari. Selain patah tulang rusuk di kiri di enam bagian, polisi menemukan sejumlah luka di bagian tubuhnya, luka sayatan, dan luka baret di paha kanan.
Menurut Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Malang Ajun Komisaris Polisi (AKP) Ambuka Yudha, selain hasil visum dan autopsi, polisi juga memakai manekin untuk mencoba prarekonstruksi, namun polisi belum bisa menyimpulkan.
“Beberapa tulang rusuk patah kemungkinan karena menghantam benda tumpul. Namun, menghantam, terhantam, atau dihantam, kami belum bisa simpulkan. Yang pasti itu benturan dengan benda tumpul. Kami belum bisa analisa secara pasti. Yang jelas kami masih mengamati dan mengulang-ulang kembali. Kami coba prarekonstruksi kemarin menggunakan manekin, tapi kami belum bisa menyimpulkan,” papar AKP Ambuka Yudha, Senin (26/2/2018).
Sementara terkait tali rafia yang lebih panjang dibanding ketinggian rumah korban, polisi masih melakukan pendalaman soal itu. Polisi masih harus memeriksa sejumlah saksi. Begitu juga mengenai ceceran darah dan sidik jari pada silet di TKP.
“Ada ceceran darah, tapi alurnya bagaimana, kami belum tahu. Silet, untuk sidik jarinya masih kami kembangkan karena belum terlihat. Karena silet itu kan berlumuran darah. Jadi untuk mengambil sidik jari, kami agak kesusahan. Memang, harus kita perbesar dulu dari hasil foto, trus nanti diidentifikasi,” paparnya.
Sementara untuk mengungkap kasus ini, tim diterjunkan dari Ditreskrimum Polda Jatim dan Unit Reskrim Polres Malang. Polisi menargetkan dalam waktu dua hari, misteri penyebab tewasnya mantan wakapolda Sumut Kombes Pol Purn Agus Samad segera terungkap. “Kami sudah mengadakan analisa tambahan terhadap TKP. Dugaannya masih fifty-fifty. Kalau memang bisa besok atau nanti malam ya bisa,” kata Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Agung Yudha Wibowo.
Sebelumnya, warga di kawasan Bukit Dieng Permai, Kecamatan Sukun, Kota Malang, dihebohkan dengan penemuan mayat mantan wakapolda Sumut Kombes Pol Agus Samad di Blok MB Nomor 9. Saat ditemukan, kondisi kedua kakinya terikat, ada luka sayat di pergelangan tangan, dan ada bercak darah di ruang makan.
Polres Malang Kota masih terus mendalami kasus kematian misterius mantan Wakapolda Sumatera Utara (Sumut) di rumahnya Malang, Jawa Timur. Perkembangan terakhir hasil olah TKP, petugas menemukan silet berlumur darah. Namun, petugas masih kesulitan mengidentifikasi sidik jari.
Meskipun sudah berada di Malang dan mengikuti prosesi pemakaman, Rahma yang merupakan istri korban masih belum bisa dimintai keterangan karena masih berduka. Kapolresta Malang berjanji akan segera merilis hasil penyidikan sejelas-jelasnya setelah hasil otopsi dari dokter disampaikan.
Polisi sudah menerima sebagian hasil visum dan autopsi mantan wakil kepala kepolisian daerah (wakapolda) Sumatera Utara (Sumut) Kombes Pol Purn Agus Samad. Hasilnya, rusuk korban mengalami patah tulang rusuk kiri di enam bagian akibat benturan benda tumpul. Namun, polisi belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban.
Hal itu menjadi fakta baru kondisi fisik Kombes Pol Purn Agus Samad, setelah polisi melakukan penyelidikan selama tiga hari. Selain patah tulang rusuk di kiri di enam bagian, polisi menemukan sejumlah luka di bagian tubuhnya, luka sayatan, dan luka baret di paha kanan.
Menurut Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Malang Ajun Komisaris Polisi (AKP) Ambuka Yudha, selain hasil visum dan autopsi, polisi juga memakai manekin untuk mencoba prarekonstruksi, namun polisi belum bisa menyimpulkan.
“Beberapa tulang rusuk patah kemungkinan karena menghantam benda tumpul. Namun, menghantam, terhantam, atau dihantam, kami belum bisa simpulkan. Yang pasti itu benturan dengan benda tumpul. Kami belum bisa analisa secara pasti. Yang jelas kami masih mengamati dan mengulang-ulang kembali. Kami coba prarekonstruksi kemarin menggunakan manekin, tapi kami belum bisa menyimpulkan,” papar AKP Ambuka Yudha, Senin (26/2/2018).
Sementara terkait tali rafia yang lebih panjang dibanding ketinggian rumah korban, polisi masih melakukan pendalaman soal itu. Polisi masih harus memeriksa sejumlah saksi. Begitu juga mengenai ceceran darah dan sidik jari pada silet di TKP.
“Ada ceceran darah, tapi alurnya bagaimana, kami belum tahu. Silet, untuk sidik jarinya masih kami kembangkan karena belum terlihat. Karena silet itu kan berlumuran darah. Jadi untuk mengambil sidik jari, kami agak kesusahan. Memang, harus kita perbesar dulu dari hasil foto, trus nanti diidentifikasi,” paparnya.
Sementara untuk mengungkap kasus ini, tim diterjunkan dari Ditreskrimum Polda Jatim dan Unit Reskrim Polres Malang. Polisi menargetkan dalam waktu dua hari, misteri penyebab tewasnya mantan wakapolda Sumut Kombes Pol Purn Agus Samad segera terungkap. “Kami sudah mengadakan analisa tambahan terhadap TKP. Dugaannya masih fifty-fifty. Kalau memang bisa besok atau nanti malam ya bisa,” kata Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Agung Yudha Wibowo.
Sebelumnya, warga di kawasan Bukit Dieng Permai, Kecamatan Sukun, Kota Malang, dihebohkan dengan penemuan mayat mantan wakapolda Sumut Kombes Pol Agus Samad di Blok MB Nomor 9. Saat ditemukan, kondisi kedua kakinya terikat, ada luka sayat di pergelangan tangan, dan ada bercak darah di ruang makan.
Demikianlah Artikel Kasus Kematian Mantan Wakapolda Sumut, Polisi Temukan Silet Berlumur Darah
Sekianlah artikel Kasus Kematian Mantan Wakapolda Sumut, Polisi Temukan Silet Berlumur Darah kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Kasus Kematian Mantan Wakapolda Sumut, Polisi Temukan Silet Berlumur Darah dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2018/02/kasus-kematian-mantan-wakapolda-sumut.html