Rekaman Video Serangkaian Teror Selama 2017
Rekaman Video Serangkaian Teror Selama 2017
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Rekaman Video Serangkaian Teror Selama 2017 telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Trending, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Rekaman Video Serangkaian Teror Selama 2017
link : Rekaman Video Serangkaian Teror Selama 2017
Judul : Rekaman Video Serangkaian Teror Selama 2017
link : Rekaman Video Serangkaian Teror Selama 2017
Motobalapan | Serangan Maut di Klub Malam Istanbul, Turki (1 Januari 2017)
Awal tahun baru 2017, dunia digemparkan dengan aksi penembakan yang membabi buta di sebuah klub malam, di Istanbul, Turki. Peristiwa yang menewaskan 39 orang ini dan melukai 70 orang. Pelaku penembakan bernama Abdulkadir Masharipov (34), warga Uzbekistan, yang ditangkap polisi 15 hari kemudian, di sebuah apartemen mewah di Esenyurt, Istanbul. "Masharipov jelas melakukan serangan atas nama ISIS. Dia dilatih di Afganistan dan bisa berbicara empat bahasa," ujar Gubernur Istanbul, Vasip Sahin.
Bom Bunuh Diri di Tempat Ibadah Sufi, Pakistan (16 Februari 2017)
Sebanyak 91 orang tewas akibat ledakan bom bunuh diri di Sehwan, Pakistan, pada Kamis (16/2/2017) malam, di kompleks Lal Shahbaz Qalandar, ketika massa melakukan dhamaal (sebuah ritual Sufi). Sementara, 300 orang mengalami luka ketika bom meledak di tempat suci yang dikunjungi sekitar 500-800 dari penjuru negeri, saat insiden itu terjadi. ISIS mengatakan melalui laman miliknya, Arabic Amaq, satu pengebom "telah meledakkan rompinya di sebuah acara Muslim Syiah di tempat suci Lal Shahbaz Qalandar di Provinsi Sindh, Pakistan selatan."
Bom Bunuh Diri di Gereja Koptik St Mark di Alexandria, Mesir (9 April 2017).
Ledakan bom bunuh diri terjadi di Gereja Koptik St Mark (Gereja Santo Markus) di Alexandria, Mesir, pada Minggu (9/4/2017). Ledakan di Gereja St Mark, Alexandria ini mengakibatkan 17 orang tewas dan sekitar 41 orang luka-luka.
Rekaman CCTV bom bunuh diri di Gereja Koptik St Mark tersebut beredar di media sosial. Dalam rekaman tersebut, gerak-gerik pelaku tertangkap kamera sebelum akhirnya ia meledakkan diri. Rekaman yang berdurasi satu menit 17 detik itu menyorot dari dua sudut bangunan yang berbeda.
Rekaman ini menunjukkan seorang pria berjaket yang menggunakan ransel berusaha masuk ke dalam gereja melalui sebuah gerbang besar. Namun, ia dihalau oleh seseorang yang tampak seperti petugas keamanan. Si pria beransel itu mengubah arah masuknya melalui sebuah gerbang kecil yang dilengkapi alat pendeteksi logam. Tampak juga dua perempuan yang berdiri di dekat pria itu saat ia hendak masuk melalui gerbang kecil. Tak lama kemudian, CCTV merekam ledakan bom.
Bom Bunuh Diri di Manchester Arena, Inggris (22 Mei 2017)
Bom bunuh diri di Manchester Arena, Inggris, terjadi pada malam hari, tak lama setelah konser penyanyi AS, Ariana Grande, usai. Sebanyak 22 orang tewas dan 512 orang menderita luka-luka. Pelakunya Salman Abedi (22) yang ikut tewas dalam ledakan tersebut. Kedua orangtuanya merupakan pengungsi dari Libya yang datang ke Inggris untuk melarikan diri dari rezim Gaddafi. Polisi menemukan sebuah bengkel perakitan dengan berbagai jenis bahan kimia dan materi pembuat bom lainnya dalam jumlah besar di kediaman Abedi.
Serangan Bermobil di Nasiriyah, Irak, (14 September 2017)
Serangan bom mobil dan senjata api di Nasiriyah, Irak, menewaskan 84 orang dan 93 orang terluka. Kelompok militan menghamburkan tembakan ke arah sebuah restoran dan tidak lama kemudian sebuah bom mobil ditubrukkan ke pos keamanan tidak jauh dari tempat itu. ISIS mengaku bertanggung jawa atas serangan teror tersebut. Para penyerang awalnya menyamar sebagai anggota Hashd Al Shaabi, satu gerakan yang berperang bersama pasukan Irak melawan ISIS.
Serangan Bom Truk di Mogadishu, Somalia (14 Oktober 2017)
Laporan terakhir menyebutkan bom truk di Mogadishu, Somalia, merenggut nyawa 512 orang, dan membuat 316 terluka. Bom bunuh diri dengan menggunakan truk itu menghantam kawasan perbelanjaan yang sibuk. Sejauh ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggungjawab atas serangan tersebut. Namun kecurigaan mengarah kepada kelompok teroris Al Shabaab. Al Shabaab, merupakan sebuah kelompok teroris yang bersekutu dengan Al Qaeda. Kelompok itu kerap melakukan aksi teror yang menewaskan banyak korban jiwa di Somalia.
Teror Bom dan Penembakan di Masjid Al Rawdah, Mesir (24 November 2017)
Pemerintah Mesir melaporkan 309 orang tewas dan 128 orang luka-luka dalam serangan bom dan rentetan penembakan di masjid Al Rawdah, Sinai, Mesir. Teror itu berlangsung setelah jamaah selesai menunaikan shalat Jumat. Setelah bom meledak di dalam masjid, puluhan orang yang menunggu di luar menembaki orang-orang yang mencoba melarikan diri. Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas pembantaian tersebut. Namun, serangan kelompok militan terus meningkat di Sinai sejak presiden Mohammed Morsi digulingkan. ISIS juga pernah terlibat dalam teror di Sinai seperti serangan mematikan terhadap kelompok Kristen Kpotik, dan pemboman pesawat Rusia.
Bom Gereja di Quetta, Pakistan (17 Desember 2017)
Peristiwa teror juga terjadi pada jemaat gereja yang sedang melakukan kebaktian Minggu pagi, di gereja Metodis, Quetta, Pakistan. Sedikitnya 9 orang tewas dan 57 mengalami luka-luka. ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom itu. Kepala tentara Pakistan, Qamar Javed Bajwa mengatakan serangan di gereja itu merupakan upaya untuk mengganggu perayaan Natal dan menciptakan perpecahan agama.
Dengan tubuh terluka karena tembakan, si pelaku tetap berusaha mendekat ke dalam gereja di Quetta, Pakistan, itu. Dan, persis di depan pintu masuk utama, dia meledakkan rompi bom bunuh dirinya. ’’Tuhan berkehendak. Jika saja para teroris itu berhasil melaksanakan rencananya (dengan masuk ke gereja), lebih dari 400 nyawa dalam bahaya,’’ ujar Menteri Dalam Negeri Provinsi Balochistan Sarfraz Bugti sebagaimana dilansir Reuters.
Sebab, pelaku teror di Bethel Memorial Methodist Church tersebut, dan seorang lainnya yang tewas tertembak di dekat gerbang, membawa masing-masing bom 15 kilogram. Itu belum termasuk dua pelaku lainnya yang melarikan diri dan dikejar. Polisi menduga para pelaku bermaksud menjadikan jemaat gereja sebagai sandera. Dengan bom yang meledak di depan pintu saja, jumlah korban hanya 9 orang tewas dan 57 mengalami luka-luka.
Awal tahun baru 2017, dunia digemparkan dengan aksi penembakan yang membabi buta di sebuah klub malam, di Istanbul, Turki. Peristiwa yang menewaskan 39 orang ini dan melukai 70 orang. Pelaku penembakan bernama Abdulkadir Masharipov (34), warga Uzbekistan, yang ditangkap polisi 15 hari kemudian, di sebuah apartemen mewah di Esenyurt, Istanbul. "Masharipov jelas melakukan serangan atas nama ISIS. Dia dilatih di Afganistan dan bisa berbicara empat bahasa," ujar Gubernur Istanbul, Vasip Sahin.
Bom Bunuh Diri di Tempat Ibadah Sufi, Pakistan (16 Februari 2017)
Sebanyak 91 orang tewas akibat ledakan bom bunuh diri di Sehwan, Pakistan, pada Kamis (16/2/2017) malam, di kompleks Lal Shahbaz Qalandar, ketika massa melakukan dhamaal (sebuah ritual Sufi). Sementara, 300 orang mengalami luka ketika bom meledak di tempat suci yang dikunjungi sekitar 500-800 dari penjuru negeri, saat insiden itu terjadi. ISIS mengatakan melalui laman miliknya, Arabic Amaq, satu pengebom "telah meledakkan rompinya di sebuah acara Muslim Syiah di tempat suci Lal Shahbaz Qalandar di Provinsi Sindh, Pakistan selatan."
Bom Bunuh Diri di Gereja Koptik St Mark di Alexandria, Mesir (9 April 2017).
Ledakan bom bunuh diri terjadi di Gereja Koptik St Mark (Gereja Santo Markus) di Alexandria, Mesir, pada Minggu (9/4/2017). Ledakan di Gereja St Mark, Alexandria ini mengakibatkan 17 orang tewas dan sekitar 41 orang luka-luka.
Rekaman CCTV bom bunuh diri di Gereja Koptik St Mark tersebut beredar di media sosial. Dalam rekaman tersebut, gerak-gerik pelaku tertangkap kamera sebelum akhirnya ia meledakkan diri. Rekaman yang berdurasi satu menit 17 detik itu menyorot dari dua sudut bangunan yang berbeda.
Rekaman ini menunjukkan seorang pria berjaket yang menggunakan ransel berusaha masuk ke dalam gereja melalui sebuah gerbang besar. Namun, ia dihalau oleh seseorang yang tampak seperti petugas keamanan. Si pria beransel itu mengubah arah masuknya melalui sebuah gerbang kecil yang dilengkapi alat pendeteksi logam. Tampak juga dua perempuan yang berdiri di dekat pria itu saat ia hendak masuk melalui gerbang kecil. Tak lama kemudian, CCTV merekam ledakan bom.
Bom Bunuh Diri di Manchester Arena, Inggris (22 Mei 2017)
Bom bunuh diri di Manchester Arena, Inggris, terjadi pada malam hari, tak lama setelah konser penyanyi AS, Ariana Grande, usai. Sebanyak 22 orang tewas dan 512 orang menderita luka-luka. Pelakunya Salman Abedi (22) yang ikut tewas dalam ledakan tersebut. Kedua orangtuanya merupakan pengungsi dari Libya yang datang ke Inggris untuk melarikan diri dari rezim Gaddafi. Polisi menemukan sebuah bengkel perakitan dengan berbagai jenis bahan kimia dan materi pembuat bom lainnya dalam jumlah besar di kediaman Abedi.
Serangan Bermobil di Nasiriyah, Irak, (14 September 2017)
Serangan bom mobil dan senjata api di Nasiriyah, Irak, menewaskan 84 orang dan 93 orang terluka. Kelompok militan menghamburkan tembakan ke arah sebuah restoran dan tidak lama kemudian sebuah bom mobil ditubrukkan ke pos keamanan tidak jauh dari tempat itu. ISIS mengaku bertanggung jawa atas serangan teror tersebut. Para penyerang awalnya menyamar sebagai anggota Hashd Al Shaabi, satu gerakan yang berperang bersama pasukan Irak melawan ISIS.
Serangan Bom Truk di Mogadishu, Somalia (14 Oktober 2017)
Laporan terakhir menyebutkan bom truk di Mogadishu, Somalia, merenggut nyawa 512 orang, dan membuat 316 terluka. Bom bunuh diri dengan menggunakan truk itu menghantam kawasan perbelanjaan yang sibuk. Sejauh ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggungjawab atas serangan tersebut. Namun kecurigaan mengarah kepada kelompok teroris Al Shabaab. Al Shabaab, merupakan sebuah kelompok teroris yang bersekutu dengan Al Qaeda. Kelompok itu kerap melakukan aksi teror yang menewaskan banyak korban jiwa di Somalia.
Teror Bom dan Penembakan di Masjid Al Rawdah, Mesir (24 November 2017)
Pemerintah Mesir melaporkan 309 orang tewas dan 128 orang luka-luka dalam serangan bom dan rentetan penembakan di masjid Al Rawdah, Sinai, Mesir. Teror itu berlangsung setelah jamaah selesai menunaikan shalat Jumat. Setelah bom meledak di dalam masjid, puluhan orang yang menunggu di luar menembaki orang-orang yang mencoba melarikan diri. Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas pembantaian tersebut. Namun, serangan kelompok militan terus meningkat di Sinai sejak presiden Mohammed Morsi digulingkan. ISIS juga pernah terlibat dalam teror di Sinai seperti serangan mematikan terhadap kelompok Kristen Kpotik, dan pemboman pesawat Rusia.
Bom Gereja di Quetta, Pakistan (17 Desember 2017)
Peristiwa teror juga terjadi pada jemaat gereja yang sedang melakukan kebaktian Minggu pagi, di gereja Metodis, Quetta, Pakistan. Sedikitnya 9 orang tewas dan 57 mengalami luka-luka. ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom itu. Kepala tentara Pakistan, Qamar Javed Bajwa mengatakan serangan di gereja itu merupakan upaya untuk mengganggu perayaan Natal dan menciptakan perpecahan agama.
Dengan tubuh terluka karena tembakan, si pelaku tetap berusaha mendekat ke dalam gereja di Quetta, Pakistan, itu. Dan, persis di depan pintu masuk utama, dia meledakkan rompi bom bunuh dirinya. ’’Tuhan berkehendak. Jika saja para teroris itu berhasil melaksanakan rencananya (dengan masuk ke gereja), lebih dari 400 nyawa dalam bahaya,’’ ujar Menteri Dalam Negeri Provinsi Balochistan Sarfraz Bugti sebagaimana dilansir Reuters.
Sebab, pelaku teror di Bethel Memorial Methodist Church tersebut, dan seorang lainnya yang tewas tertembak di dekat gerbang, membawa masing-masing bom 15 kilogram. Itu belum termasuk dua pelaku lainnya yang melarikan diri dan dikejar. Polisi menduga para pelaku bermaksud menjadikan jemaat gereja sebagai sandera. Dengan bom yang meledak di depan pintu saja, jumlah korban hanya 9 orang tewas dan 57 mengalami luka-luka.
Demikianlah Artikel Rekaman Video Serangkaian Teror Selama 2017
Sekianlah artikel Rekaman Video Serangkaian Teror Selama 2017 kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Rekaman Video Serangkaian Teror Selama 2017 dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2018/01/rekaman-video-serangkaian-teror-selama.html