Oknum Polisi Perampok Uang Bank Mandiri Suka Hidup Mewah dan Hedonis
Oknum Polisi Perampok Uang Bank Mandiri Suka Hidup Mewah dan Hedonis
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Oknum Polisi Perampok Uang Bank Mandiri Suka Hidup Mewah dan Hedonis telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Trending, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Oknum Polisi Perampok Uang Bank Mandiri Suka Hidup Mewah dan Hedonis
link : Oknum Polisi Perampok Uang Bank Mandiri Suka Hidup Mewah dan Hedonis
Judul : Oknum Polisi Perampok Uang Bank Mandiri Suka Hidup Mewah dan Hedonis
link : Oknum Polisi Perampok Uang Bank Mandiri Suka Hidup Mewah dan Hedonis
Motobalapan |
Brigadir Polisi (Pol) Jumadi, salah satu anggota Polres Tabalong, yang diduga otak perampokan uang Bank Mandiri, dikenal punya gaya hidup hedonis atau suka bersenang-senang gaya mewah. Meski hanya berpangkat brigadir tapi gaya hidup Jumadi ingin seperti seorang Kapolda.
“Memang gaya hidupnya (Brigadir Jumadi,red) hedonis. Pangkatnya Brigadir, tapi ingin gaya hidup seperti Kapolda,’’ ujar Kepala Kepolisian Darah Kalimantan Selatan (Kapolda Kalsel) Brigjen Polisi Rachmat Hidayat seperti dilansir kalimantanpost.com.
Menurut Kapolda, berdasar catatan track record Jumadi punya kelakuan buruk selama berkarier di Kepolisian. Karena sudah tiga kali kedapatan melanggar disiplin, seperti penyalahgunaan narkoba dan menelantaran istri. Terkait kasus perampokan ini, Kapolda menegaskan, akan bertindak tegas sesuai hukum disertai ancaman pemecatan berdasar sidang kode etik profesi.
Seperti diberitakan, kasus perampokan itu bermula ketika Jumadi diminta mengawal dua pegawai Bank Mandiri Kota Tanjung, Gugum dan Atika untuk mengambil uang Bank Mandiri Kota Banjarmasin. Sesampai di bank itu, Atika dan Gugum mengambil uang sebanyak Rp10 miliar dengan rincian Rp 6 miliar (pecahan Rp 100 ribu) dan Rp 4 miliar (pecahan Rp 50 ribu), serta 25.000 dollar AS.
Setelah mengambil uang, ketiganya kembali menuju Kota Tanjung dan mampir makan di Kota Banjarbaru. Namun di tengah perjalanan rekan Jumadi yang bernama Yongky alias Jawa ikut menumpang naik mobil pengangkut uang. Selepas Kota Martapura, Brigadir Jumadi yang dibantu Yongky mulai beraksi menodongkan pistol dan merampok semua uang.
Selanjutnya, kedua pelaku membuang Gugum dan Atika di daerah Jalan Trikora. Sementara mobil minibus Toyota Avanza hitam DA 1182 KE ditinggalkan di Desa Malintang, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, setelah isinya dipindahkan ke tempat lain.
Dalam kasus itu, tim gabungan meringkus oknum Jumadi di daerah perumahan Swargaloka Jalan Golf, Landasan Ulin Banjarbaru. Dari Rp 10 M lebih yang dirampok Jumadi, baru sebagian yang berhasil disita, yakni sekitar Rp 4,5 M yang dikubur Jumadi. Selain polisi juga menyita uang dari lemari. Sehingga jumlah barang bukti uang berhasil disita berjumlah Rp5,2 M. Sedang sisa uang lainnya belum berhasil ditemukan dan masih dalam pencarian. "Tim terus bergerak mencari sisa uangnya. Harusnya ditembak (kalau melawan),’’ tambah Kapolda.
Kapolda Bidik Sopir Bank Mandiri
Menurut Kapolda, polisi kini juga mendalami peran Gugun karena meminta pengawalan uang kepada Brigadir Jumadi tanpa melalui prosedur resmi dengan mengajukan surat permohonan kepada institusi resmi Polres Tabalong, “Prosedur pengawalan harus mengajukan surat resmi, tidak by phone perorang, Ini per telepon minta pengawalannya. Sudah salah ini, kami akan tertibkan lagi,’’ jelas Kapolda seperti dilansir kalimantanpost.com.
Brigjen Polisi Rachmat Hidayat tunjukkan barang bukti uang hasil rampokan |
Brigadir Polisi (Pol) Jumadi, salah satu anggota Polres Tabalong, yang diduga otak perampokan uang Bank Mandiri, dikenal punya gaya hidup hedonis atau suka bersenang-senang gaya mewah. Meski hanya berpangkat brigadir tapi gaya hidup Jumadi ingin seperti seorang Kapolda.
“Memang gaya hidupnya (Brigadir Jumadi,red) hedonis. Pangkatnya Brigadir, tapi ingin gaya hidup seperti Kapolda,’’ ujar Kepala Kepolisian Darah Kalimantan Selatan (Kapolda Kalsel) Brigjen Polisi Rachmat Hidayat seperti dilansir kalimantanpost.com.
Menurut Kapolda, berdasar catatan track record Jumadi punya kelakuan buruk selama berkarier di Kepolisian. Karena sudah tiga kali kedapatan melanggar disiplin, seperti penyalahgunaan narkoba dan menelantaran istri. Terkait kasus perampokan ini, Kapolda menegaskan, akan bertindak tegas sesuai hukum disertai ancaman pemecatan berdasar sidang kode etik profesi.
Seperti diberitakan, kasus perampokan itu bermula ketika Jumadi diminta mengawal dua pegawai Bank Mandiri Kota Tanjung, Gugum dan Atika untuk mengambil uang Bank Mandiri Kota Banjarmasin. Sesampai di bank itu, Atika dan Gugum mengambil uang sebanyak Rp10 miliar dengan rincian Rp 6 miliar (pecahan Rp 100 ribu) dan Rp 4 miliar (pecahan Rp 50 ribu), serta 25.000 dollar AS.
Setelah mengambil uang, ketiganya kembali menuju Kota Tanjung dan mampir makan di Kota Banjarbaru. Namun di tengah perjalanan rekan Jumadi yang bernama Yongky alias Jawa ikut menumpang naik mobil pengangkut uang. Selepas Kota Martapura, Brigadir Jumadi yang dibantu Yongky mulai beraksi menodongkan pistol dan merampok semua uang.
Selanjutnya, kedua pelaku membuang Gugum dan Atika di daerah Jalan Trikora. Sementara mobil minibus Toyota Avanza hitam DA 1182 KE ditinggalkan di Desa Malintang, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, setelah isinya dipindahkan ke tempat lain.
Dalam kasus itu, tim gabungan meringkus oknum Jumadi di daerah perumahan Swargaloka Jalan Golf, Landasan Ulin Banjarbaru. Dari Rp 10 M lebih yang dirampok Jumadi, baru sebagian yang berhasil disita, yakni sekitar Rp 4,5 M yang dikubur Jumadi. Selain polisi juga menyita uang dari lemari. Sehingga jumlah barang bukti uang berhasil disita berjumlah Rp5,2 M. Sedang sisa uang lainnya belum berhasil ditemukan dan masih dalam pencarian. "Tim terus bergerak mencari sisa uangnya. Harusnya ditembak (kalau melawan),’’ tambah Kapolda.
Kapolda Bidik Sopir Bank Mandiri
Menurut Kapolda, polisi kini juga mendalami peran Gugun karena meminta pengawalan uang kepada Brigadir Jumadi tanpa melalui prosedur resmi dengan mengajukan surat permohonan kepada institusi resmi Polres Tabalong, “Prosedur pengawalan harus mengajukan surat resmi, tidak by phone perorang, Ini per telepon minta pengawalannya. Sudah salah ini, kami akan tertibkan lagi,’’ jelas Kapolda seperti dilansir kalimantanpost.com.
Demikianlah Artikel Oknum Polisi Perampok Uang Bank Mandiri Suka Hidup Mewah dan Hedonis
Sekianlah artikel Oknum Polisi Perampok Uang Bank Mandiri Suka Hidup Mewah dan Hedonis kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Oknum Polisi Perampok Uang Bank Mandiri Suka Hidup Mewah dan Hedonis dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2018/01/oknum-polisi-perampok-uang-bank-mandiri.html