La Nyalla Matalitti Tantang Bawaslu Panggil Prabowo
La Nyalla Matalitti Tantang Bawaslu Panggil Prabowo
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul La Nyalla Matalitti Tantang Bawaslu Panggil Prabowo telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Trending, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : La Nyalla Matalitti Tantang Bawaslu Panggil Prabowo
link : La Nyalla Matalitti Tantang Bawaslu Panggil Prabowo
Judul : La Nyalla Matalitti Tantang Bawaslu Panggil Prabowo
link : La Nyalla Matalitti Tantang Bawaslu Panggil Prabowo
Motobalapan | La Nyalla Matalitti, kader Partai Gerindra yang juga mantan Ketua PSSI, menantang Badan Pengawas Pemilu RI (Bawaslu) untuk memanggil Ketua Partai Gerindra terkait dugaan "mahar politik" dalam Pilkada Jawa Timur. Menurut La Nyalla Bawaslu seharusnya mengkonfirmasi masalah ini kepada kedua belah pihak, dirinya dan Prabowo.
Jika Bawaslu ragu untuk memanggil Prabowo, kata La Nyalla, Bawaslu tidak perlu memanggil.
Menurut dia, untuk konfirmasi, Bawaslu harus menanyakan masalah ini kepada kedua belah pihak. “Ya sudah jangan dipanggil. Dan saya juga jangan dipanggil.” tegas La Nyala seperti dilansir tempo.co.
La Nyalla Matalitti mengaku telah mengeluarkan Rp6,9 miliar untuk mengumpulkan bukti tentang permintaan uang Rp 40 miliar oleh Prabowo Subianto untuk mendanai saksi dalam Pilkada 2018. “Sampai sekarang saja saya sudah keluar 5,9 miliar ditambah 1 miliar untuk mencari fakta soal ini. Ini masih pembukaan,” kata La Nyalla kepada Tempo, 14 Januari 2018.
La Nyalla mengatakan Prabowo menyuruhnya memberikan uang itu sebelum 20 Desember 2017 agar dia bisa direkomendasikan Gerindra sebagai calon gubernur. “Pengungkapan soal ini akan berlangsung panjang.”
Anggota Badan Pengawas Pemilu RI (Bawaslu) Rahmat Bagja mengatakan telah menginstruksikan Bawaslu Jawa Timur untuk memanggil dan menanyai La Nyalla Mahmud Mattalitti tentang pernyataan mantan ketua Pesatuan Sepak bola Seluruh Indonesia itu. Pemanggilan La Nyalla, kata Rahmat, bertujuan meminta bukti yang terkait dengan pernyataan La Nyalla.
Menurut Rahmat, pemanggilan Ketua Umum Partai Gerindra bergantung pada keterangan yang akan didapat dari mantan Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) La Nyalla Mattalitti. "Kalau tidak ada bukti malu juga kami panggil Pak Prabowo," kata Rahmat setelah menghadiri sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 13 Januari 2018.
Kronologi Mahar Politik La Nyalla
Seperti diberitakan, La Nyalla Mattalitti mengaku telah dimintai uang Rp 40 miliar oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Ia mengatakan uang tersebut diduga sebagai mahar politik terkait dengan pencalonan dirinya sebagai Gubernur Jawa Timur dalam pemilihan kepala daerah serentak pada Juni 2018. "Saya dimintai uang Rp 40 miliar. Uang itu harus diserahkan sebelum tanggal 20 Desember agar bisa direkomendasikan," katanya seperti dilansir Tempo, Kamis, 11 Januari 2018.
Disebutkan, permintaan itu disampaikan Prabowo pada 9 Desember 2017, sekitar pukul 15.00, di Hambalang, Sentul, Jawa Barat. Saat itu, Prabowo mengundang La Nyalla ke rumahnya di Hambalang. Saat ditemui, Prabowo ditemani dua ajudannya, yakni Prasetyo dan Sugiono.
La Nyalla mengatakan sebenarnya dirinya sudah menyiapkan dana Rp 300 miliar. Namun La Nyalla mengaku ngotot memberikan uang itu setelah resmi didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur, tapi Prabowo menolak permintaannya. “Dia marah-marah. Marahnya seperti orang kesurupan. Pokoknya seperti bukan Prabowo Subianto lah,” ujar La Nyalla.
Ia mengatakan tidak memiliki bukti apa pun untuk menunjukkan permintaan Prabowo itu, termasuk pesan elektronik ataupun rekaman telepon. Tapi La Nyalla berani sumpah pocong. Kini, La Nyalla keluar dari Partai Gerindra. Ia juga menuturkan tidak akan mendukung lagi partai tersebut.
Politikus Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria, membantah pernyataan La Nyalla Mahmud Mattalitti itu. Menurut Riza, justru Partai Gerindra yang mencari uang untuk para pasangan calon yang diusung.
Jika Bawaslu ragu untuk memanggil Prabowo, kata La Nyalla, Bawaslu tidak perlu memanggil.
Menurut dia, untuk konfirmasi, Bawaslu harus menanyakan masalah ini kepada kedua belah pihak. “Ya sudah jangan dipanggil. Dan saya juga jangan dipanggil.” tegas La Nyala seperti dilansir tempo.co.
La Nyalla Matalitti mengaku telah mengeluarkan Rp6,9 miliar untuk mengumpulkan bukti tentang permintaan uang Rp 40 miliar oleh Prabowo Subianto untuk mendanai saksi dalam Pilkada 2018. “Sampai sekarang saja saya sudah keluar 5,9 miliar ditambah 1 miliar untuk mencari fakta soal ini. Ini masih pembukaan,” kata La Nyalla kepada Tempo, 14 Januari 2018.
La Nyalla mengatakan Prabowo menyuruhnya memberikan uang itu sebelum 20 Desember 2017 agar dia bisa direkomendasikan Gerindra sebagai calon gubernur. “Pengungkapan soal ini akan berlangsung panjang.”
Anggota Badan Pengawas Pemilu RI (Bawaslu) Rahmat Bagja mengatakan telah menginstruksikan Bawaslu Jawa Timur untuk memanggil dan menanyai La Nyalla Mahmud Mattalitti tentang pernyataan mantan ketua Pesatuan Sepak bola Seluruh Indonesia itu. Pemanggilan La Nyalla, kata Rahmat, bertujuan meminta bukti yang terkait dengan pernyataan La Nyalla.
Menurut Rahmat, pemanggilan Ketua Umum Partai Gerindra bergantung pada keterangan yang akan didapat dari mantan Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) La Nyalla Mattalitti. "Kalau tidak ada bukti malu juga kami panggil Pak Prabowo," kata Rahmat setelah menghadiri sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 13 Januari 2018.
Kronologi Mahar Politik La Nyalla
Seperti diberitakan, La Nyalla Mattalitti mengaku telah dimintai uang Rp 40 miliar oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Ia mengatakan uang tersebut diduga sebagai mahar politik terkait dengan pencalonan dirinya sebagai Gubernur Jawa Timur dalam pemilihan kepala daerah serentak pada Juni 2018. "Saya dimintai uang Rp 40 miliar. Uang itu harus diserahkan sebelum tanggal 20 Desember agar bisa direkomendasikan," katanya seperti dilansir Tempo, Kamis, 11 Januari 2018.
Disebutkan, permintaan itu disampaikan Prabowo pada 9 Desember 2017, sekitar pukul 15.00, di Hambalang, Sentul, Jawa Barat. Saat itu, Prabowo mengundang La Nyalla ke rumahnya di Hambalang. Saat ditemui, Prabowo ditemani dua ajudannya, yakni Prasetyo dan Sugiono.
La Nyalla mengatakan sebenarnya dirinya sudah menyiapkan dana Rp 300 miliar. Namun La Nyalla mengaku ngotot memberikan uang itu setelah resmi didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur, tapi Prabowo menolak permintaannya. “Dia marah-marah. Marahnya seperti orang kesurupan. Pokoknya seperti bukan Prabowo Subianto lah,” ujar La Nyalla.
Ia mengatakan tidak memiliki bukti apa pun untuk menunjukkan permintaan Prabowo itu, termasuk pesan elektronik ataupun rekaman telepon. Tapi La Nyalla berani sumpah pocong. Kini, La Nyalla keluar dari Partai Gerindra. Ia juga menuturkan tidak akan mendukung lagi partai tersebut.
Politikus Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria, membantah pernyataan La Nyalla Mahmud Mattalitti itu. Menurut Riza, justru Partai Gerindra yang mencari uang untuk para pasangan calon yang diusung.
Demikianlah Artikel La Nyalla Matalitti Tantang Bawaslu Panggil Prabowo
Sekianlah artikel La Nyalla Matalitti Tantang Bawaslu Panggil Prabowo kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel La Nyalla Matalitti Tantang Bawaslu Panggil Prabowo dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2018/01/la-nyalla-matalitti-tantang-bawaslu.html