Shirō Ishii, Ilmuan Jepang paling sadis
Shirō Ishii, Ilmuan Jepang paling sadis
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Shirō Ishii, Ilmuan Jepang paling sadis telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Trending, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Shirō Ishii, Ilmuan Jepang paling sadis
link : Shirō Ishii, Ilmuan Jepang paling sadis
Judul : Shirō Ishii, Ilmuan Jepang paling sadis
link : Shirō Ishii, Ilmuan Jepang paling sadis
Motobalapan |
Shirō Ishii lahir pada 25 Juni 1892 di Chiyoda, perfektur Chiba Tokyo, Jepang (meninggal 9 Oktober 1959 pada umur 67 tahun). Selain sebagai perwira tentara berpangkat Letnan Jenderal dan ahli mikrobiologi, Shirō Ishii juga menjabat sebagai direktur Unit 731, suatu unit senjata biologis pada Angkatan Darat Kekaisaran Jepang.
Unit 731 yang dipimpin Shiro terlibat dalam eksperimen manusia yang sering menimbulkan kematian. Dia yang bertanggung jawab untuk eksperimentasi manusia dan kejahatan perang selama Perang Sino-Jepang Kedua dan Perang Dunia Kedua. Berbagai eksperimen ia lakukan langsung ke objek manusia baik masih hidup atau sudah mati secara brutal. Seperti, dengan sengaja memotong tubuh subjeknya untuk diteliti atau dengan mengikat sejumlah bom ke korbannya untuk menguji efektivitas dari bom tersebut.
Sedikitnya 3.000 orang tewas dalam eksperimennya di fasilitas Unit 731. Sekitar 200.000 orang tewas dalam tes bidang senjata biologis. Antara 20.000 sampai 30.000 orang China tewas ketika wabah infeksi dari tikus yang diciptakan dari Unit 731 pada akhir Perang Dunia II. Hebat sekali orang ini sanggup menewaskan ribuan orang.
Ketika kalah perang, ia memaksa sebagian besar stafnya untuk bunuh diri setelah unitnya dibubarkan. Tapi sebaliknya, Ishii dan beberapa dari timnya berhasil negosiasi dengan menukar data-data eksperimennya dan mendapat kekebalan hukuman atas kejahatan perangnya pada tahun 1946. Tanpa hukuman apapun Shiro Ishii meninggal pada usia 67, tahun 1959 di Tokyo.
Fakta lain: Kebenaran tentang Unit 731, atau beberapa bagian dari kebenaran lain setidaknya mungkin telah bocor, tapi Jepang terus menutup atau menolak atas kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh militer selama Perang Sino-Jepang Kedua dan Perang Dunia Kedua. Tidak ada permintaan maaf secara resmi telah dikeluarkan atas kejahatan HAM yang dilakukan di Unit 731, ataupun kompensasi kepada para korban yang masih hidup.
[source:http://bit.ly/2BXDYGr - wikipedia]
Shirō Ishii lahir pada 25 Juni 1892 di Chiyoda, perfektur Chiba Tokyo, Jepang (meninggal 9 Oktober 1959 pada umur 67 tahun). Selain sebagai perwira tentara berpangkat Letnan Jenderal dan ahli mikrobiologi, Shirō Ishii juga menjabat sebagai direktur Unit 731, suatu unit senjata biologis pada Angkatan Darat Kekaisaran Jepang.
Unit 731 yang dipimpin Shiro terlibat dalam eksperimen manusia yang sering menimbulkan kematian. Dia yang bertanggung jawab untuk eksperimentasi manusia dan kejahatan perang selama Perang Sino-Jepang Kedua dan Perang Dunia Kedua. Berbagai eksperimen ia lakukan langsung ke objek manusia baik masih hidup atau sudah mati secara brutal. Seperti, dengan sengaja memotong tubuh subjeknya untuk diteliti atau dengan mengikat sejumlah bom ke korbannya untuk menguji efektivitas dari bom tersebut.
Sedikitnya 3.000 orang tewas dalam eksperimennya di fasilitas Unit 731. Sekitar 200.000 orang tewas dalam tes bidang senjata biologis. Antara 20.000 sampai 30.000 orang China tewas ketika wabah infeksi dari tikus yang diciptakan dari Unit 731 pada akhir Perang Dunia II. Hebat sekali orang ini sanggup menewaskan ribuan orang.
Ketika kalah perang, ia memaksa sebagian besar stafnya untuk bunuh diri setelah unitnya dibubarkan. Tapi sebaliknya, Ishii dan beberapa dari timnya berhasil negosiasi dengan menukar data-data eksperimennya dan mendapat kekebalan hukuman atas kejahatan perangnya pada tahun 1946. Tanpa hukuman apapun Shiro Ishii meninggal pada usia 67, tahun 1959 di Tokyo.
Fakta lain: Kebenaran tentang Unit 731, atau beberapa bagian dari kebenaran lain setidaknya mungkin telah bocor, tapi Jepang terus menutup atau menolak atas kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh militer selama Perang Sino-Jepang Kedua dan Perang Dunia Kedua. Tidak ada permintaan maaf secara resmi telah dikeluarkan atas kejahatan HAM yang dilakukan di Unit 731, ataupun kompensasi kepada para korban yang masih hidup.
[source:http://bit.ly/2BXDYGr - wikipedia]
Demikianlah Artikel Shirō Ishii, Ilmuan Jepang paling sadis
Sekianlah artikel Shirō Ishii, Ilmuan Jepang paling sadis kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Shirō Ishii, Ilmuan Jepang paling sadis dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/12/shiro-ishii-ilmuan-jepang-paling-sadis.html