Kenangan Charlie Chaplin saat berlibur ke Indonesia: Rasa cintanya terlihat dalam dokumentasi videonya
Kenangan Charlie Chaplin saat berlibur ke Indonesia: Rasa cintanya terlihat dalam dokumentasi videonya
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Kenangan Charlie Chaplin saat berlibur ke Indonesia: Rasa cintanya terlihat dalam dokumentasi videonya telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Trending, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Kenangan Charlie Chaplin saat berlibur ke Indonesia: Rasa cintanya terlihat dalam dokumentasi videonya
link : Kenangan Charlie Chaplin saat berlibur ke Indonesia: Rasa cintanya terlihat dalam dokumentasi videonya
Judul : Kenangan Charlie Chaplin saat berlibur ke Indonesia: Rasa cintanya terlihat dalam dokumentasi videonya
link : Kenangan Charlie Chaplin saat berlibur ke Indonesia: Rasa cintanya terlihat dalam dokumentasi videonya
Motobalapan |
Legenda film bisu Charlie Chaplin ternyata pernah berkeliling Hindia Belanda (kini Indonesia) pada era Kolonial Belanda, tepatnya tahun 1932. Bahkan, selama berkeliling Indonesia, Chaplin sempat memperoleh inspirasi untuk menciptakan karya-karya filmnya.
Kedatangan Chaplin ke Indonesia konon menumpang kapal mewah milik Koninklijke Paketvaart-Maatschappij (KPM). Mengutip laporan Sumatra Post tanggal 2 April 1932, Javapost.nl mengabarkan, kapal yang ditumpangi Chaplin tiba di Tanjung Priok pada hari Rabu siang. Kedatangan Chaplin ke Hindia Belanda ini ditemani oleh pacarnya kala itu, Paulette Godard, serta kakaknya, Sydney Chaplin.
Aktor ini dikenal sangat peduli dengan masalah sosial dan ekonomi pada masanya. Setelah merilis film kritis 'City Lights' (1931), Chapling memutuskan untuk meninggalkan Hollywood beberapa lama dan melakukan perjalanan panjang keliling dunia untuk lebih memahami perkembangan dunia saat itu. Usai berkunjung ke Eropa, Chapling melanjutkan perjalanannya ke Asia. Sebelum ke Batavia, Chapling sempat tinggal beberapa hari di Singapura
Kedatangan Chaplin di Batavia ternyata mendapat sambutan ratusan orang yang tertarik berdiri di dermaga pelabuhan laut. Laporan Sumatra Post menyebutkan, karakter Chaplin saat tiba di Batavia menunjukkan penampilan yang senantiasa ceria dan tersenyum kepada semua orang. Saat itu, Chaplin mengenakan gazir sutra India dan mengenakan kemeja flanel dengan celana panjang.
Dari ratusan orang yang menyambut kedatangan Chaplin, banyak terdapat wanita yang menjadi penggemarnya. Salah seorang gadis muda ada yang menawarkan anggrek. Chaplin sempat memberikan tanda tangan pada tiket lotre untuk mendukung penganggur agar segera mendapat keberuntungan.
Setelah mendapat sambutan resmi dari ketua asosiasi importir film kala itu, Chaplin berkesempatan menemui para wartawan. Chaplin menyatakan bahwa selama berkeliling ia ingin mendapatkan banyak pengalaman beragam, sehingga Chaplin akan melakukan perjalanan dengan mobil, kereta api dan pesawat terbang.
Dalam perjalanannya di Indonesia ini, Chaplin sempat menginap di Hotel Jawa (Rijswijk), kemudian berjalan-jalan di tengah kerumunan dan naik mobil ke Cornelis dan Buitenzorg. Dalam video dokumentasi, Chaplin sempat mampir ke Garut, Candi Borobudur, dan Surabaya.
Saat Chaplin datang ke Surabaya, orang-orang mengira akan naik kereta api. Karena itu, banyak yang datang ke Stasiun Goebeng untuk melihat Chaplin. Namun, ternyata Chaplin sudah berada di Hotel Oranje dengan mobil dan beberapa saat kemudian baru menunjukkan dirinya kepada publik.
Chaplin Betah di Bali
Pewarta Deli memberitakan bahwa kedatangan Charlie Chaplin dalam rangka berwisata ke Hindia Belanda. Dari Surabaya, Charlie dan abangnya menuju Singaradja, Bali pada 4 April.
Saat tiba di Bali, Charlie Chaplin juga naik kapal mewah milik Koninklijke Paketvaart-Maatschappij (KPM). Kapal mewah tersebut semula berlayar dari Eropa, singgah ke Singapura, lalu singgah ke pelabuhan di Batavia, singgah Surabaya, hingga sampai di Pulau Dewata pada bulan April.
Dari Singaraja, Bali Utara, Chaplin naik motor ke Denpasar lalu check-in di Bali Hotel yang tergolong mentereng. Chaplin berkeliling ke pura sekitar dan sibuk memotret, mengabadikan eksotisme Bali serta tingkah laku penduduk. Chaplin dan Sidney juga merekam perjalanan mereka sampai ke Bali Hotel dan selama kunjungan di Bali dalam film hitam putih. Tak cuma itu, mereka bahkan sempat meminta seluruh penduduk di sebuah desa untuk menari.
Rupanya keindahan budaya dan alam Bali menawan hati Chaplin. Terbukti dia memperpanjang kunjungannya hingga sepekan. Hingga hari ulang tahunnya ke-43, Chaplin malahan masih asik menikmati libur di Bali.
Pewarta Deli, 8 April 1932 memberitakan karena merasa senang di Bali, Chaplin menunda perjalanannya kembali ke Surabaya--yang semula tanggal 10 menjadi tanggal 17 April kedepan. Chaplin tampak menikmati suguhan gemalan dan tarian Bali. Wujud kesenangan Chaplin adalah dengan mengadakan pemutaran film-filmnya di Denpasar untuk menghibur orang Bali.
Legenda film bisu Charlie Chaplin ternyata pernah berkeliling Hindia Belanda (kini Indonesia) pada era Kolonial Belanda, tepatnya tahun 1932. Bahkan, selama berkeliling Indonesia, Chaplin sempat memperoleh inspirasi untuk menciptakan karya-karya filmnya.
Kedatangan Chaplin ke Indonesia konon menumpang kapal mewah milik Koninklijke Paketvaart-Maatschappij (KPM). Mengutip laporan Sumatra Post tanggal 2 April 1932, Javapost.nl mengabarkan, kapal yang ditumpangi Chaplin tiba di Tanjung Priok pada hari Rabu siang. Kedatangan Chaplin ke Hindia Belanda ini ditemani oleh pacarnya kala itu, Paulette Godard, serta kakaknya, Sydney Chaplin.
Aktor ini dikenal sangat peduli dengan masalah sosial dan ekonomi pada masanya. Setelah merilis film kritis 'City Lights' (1931), Chapling memutuskan untuk meninggalkan Hollywood beberapa lama dan melakukan perjalanan panjang keliling dunia untuk lebih memahami perkembangan dunia saat itu. Usai berkunjung ke Eropa, Chapling melanjutkan perjalanannya ke Asia. Sebelum ke Batavia, Chapling sempat tinggal beberapa hari di Singapura
Kedatangan Chaplin di Batavia ternyata mendapat sambutan ratusan orang yang tertarik berdiri di dermaga pelabuhan laut. Laporan Sumatra Post menyebutkan, karakter Chaplin saat tiba di Batavia menunjukkan penampilan yang senantiasa ceria dan tersenyum kepada semua orang. Saat itu, Chaplin mengenakan gazir sutra India dan mengenakan kemeja flanel dengan celana panjang.
Dari ratusan orang yang menyambut kedatangan Chaplin, banyak terdapat wanita yang menjadi penggemarnya. Salah seorang gadis muda ada yang menawarkan anggrek. Chaplin sempat memberikan tanda tangan pada tiket lotre untuk mendukung penganggur agar segera mendapat keberuntungan.
Setelah mendapat sambutan resmi dari ketua asosiasi importir film kala itu, Chaplin berkesempatan menemui para wartawan. Chaplin menyatakan bahwa selama berkeliling ia ingin mendapatkan banyak pengalaman beragam, sehingga Chaplin akan melakukan perjalanan dengan mobil, kereta api dan pesawat terbang.
Dalam perjalanannya di Indonesia ini, Chaplin sempat menginap di Hotel Jawa (Rijswijk), kemudian berjalan-jalan di tengah kerumunan dan naik mobil ke Cornelis dan Buitenzorg. Dalam video dokumentasi, Chaplin sempat mampir ke Garut, Candi Borobudur, dan Surabaya.
Saat Chaplin datang ke Surabaya, orang-orang mengira akan naik kereta api. Karena itu, banyak yang datang ke Stasiun Goebeng untuk melihat Chaplin. Namun, ternyata Chaplin sudah berada di Hotel Oranje dengan mobil dan beberapa saat kemudian baru menunjukkan dirinya kepada publik.
Chaplin Betah di Bali
Pewarta Deli memberitakan bahwa kedatangan Charlie Chaplin dalam rangka berwisata ke Hindia Belanda. Dari Surabaya, Charlie dan abangnya menuju Singaradja, Bali pada 4 April.
Saat tiba di Bali, Charlie Chaplin juga naik kapal mewah milik Koninklijke Paketvaart-Maatschappij (KPM). Kapal mewah tersebut semula berlayar dari Eropa, singgah ke Singapura, lalu singgah ke pelabuhan di Batavia, singgah Surabaya, hingga sampai di Pulau Dewata pada bulan April.
Dari Singaraja, Bali Utara, Chaplin naik motor ke Denpasar lalu check-in di Bali Hotel yang tergolong mentereng. Chaplin berkeliling ke pura sekitar dan sibuk memotret, mengabadikan eksotisme Bali serta tingkah laku penduduk. Chaplin dan Sidney juga merekam perjalanan mereka sampai ke Bali Hotel dan selama kunjungan di Bali dalam film hitam putih. Tak cuma itu, mereka bahkan sempat meminta seluruh penduduk di sebuah desa untuk menari.
Rupanya keindahan budaya dan alam Bali menawan hati Chaplin. Terbukti dia memperpanjang kunjungannya hingga sepekan. Hingga hari ulang tahunnya ke-43, Chaplin malahan masih asik menikmati libur di Bali.
Pewarta Deli, 8 April 1932 memberitakan karena merasa senang di Bali, Chaplin menunda perjalanannya kembali ke Surabaya--yang semula tanggal 10 menjadi tanggal 17 April kedepan. Chaplin tampak menikmati suguhan gemalan dan tarian Bali. Wujud kesenangan Chaplin adalah dengan mengadakan pemutaran film-filmnya di Denpasar untuk menghibur orang Bali.
Demikianlah Artikel Kenangan Charlie Chaplin saat berlibur ke Indonesia: Rasa cintanya terlihat dalam dokumentasi videonya
Sekianlah artikel Kenangan Charlie Chaplin saat berlibur ke Indonesia: Rasa cintanya terlihat dalam dokumentasi videonya kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Kenangan Charlie Chaplin saat berlibur ke Indonesia: Rasa cintanya terlihat dalam dokumentasi videonya dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/12/kenangan-charlie-chaplin-saat-berlibur.html