Heboh "Kapal Hantu" Kembali Muncul di Jepang
Heboh "Kapal Hantu" Kembali Muncul di Jepang
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Heboh "Kapal Hantu" Kembali Muncul di Jepang telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Trending, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Heboh "Kapal Hantu" Kembali Muncul di Jepang
link : Heboh "Kapal Hantu" Kembali Muncul di Jepang
Judul : Heboh "Kapal Hantu" Kembali Muncul di Jepang
link : Heboh "Kapal Hantu" Kembali Muncul di Jepang
Motobalapan |
Sebuah kapal berisi kerangka manusia ditemukan di pulau di Jepang. Sky News memberitakan Senin (27/11/2017), sebuah kapal kayu terdampar di sebelah utara Prefektur Akita. Kapal tersebut berisi kerangka delapan manusia. Penemuan itu berselang sehari setelah otoritas penjaga pantai Jepang menemukan dua kerangka manusia di Sado, sebuah pulau di Laut Jepang.
Ketika ditemukan Minggu (26/11/2017), polisi lokal percaya dua kerangka itu berasal dari Korea Utara ( Korut). Indikasinya ada pada jaket yang dipakai, dan rokok yang merupakan produksi negeri komunis tersebut. Juru bicara kepolisian lokal Akita menyatakan saat ini mereka berusaha mengidentifikasi delapan kerangka yang ada di "kapal hantu" itu.
Namun, banyak yang meyakini kapal itu datang dari Korut. Sebab, delapan kerangka itu memiliki kesamaan dengan dua tulang-belulang yang pertama kali ditemukan. Profesor Yoshihiko Yamada dari Universitas Tokai Jepang berkata, penemuan kapal tanpa awak, atau berisi kerangka manusia, sering terjadi.
Kemungkinan, ujar Yamada, mereka tidak bisa keluar dari terjangan ombak yang ada di Laut Jepang.
Sepanjang musim panas, Laut Jepang sangat tenang. Namun, perairan itu berubah ganas saat November, ketika angin dari barat laut mulai bertiup.
Menurut kabar NHK yang dilansir BBC, ketika ditemukan, kapal tersebut sudah kehilangan instrumen navigasi dan mesin. Kantor berita Kyodo memberitakan, kapal hantu itu sering terdampar di sebelah barat Jepang. Tempat itu berhadapan langsung dengan Korut.BBC kemudian mewartakan, kerangka itu diduga adalah rakyat Korut yang mencoba melarikan diri dari negerinya. Namun tidak berpengalaman dalam bidang kemaritiman. Kelaparan menjadi isu utama di Korut seiring dengan berbagai embargo yang dilakukan komunitas internasional kepada rezim Jong Un.
Munculnya Fenomena "Kapal Hantu"
Seorang profesor di Seigakuin University dan ahli Korea Utara, Satoru Miyamoto, mengatakan bahwa jumlah kapal yang terdampar di pesisir Jepang telah meningkat sejak 2013. "Ini setelah Kim Jong-un memutuskan untuk memperluas industri perikanan sebagai cara untuk meningkatkan pendapatan bagi militer. Mereka menggunakan kapal tua yang diawaki oleh militer, yang tidak memiliki pengetahuan tentang penangkapan ikan," ujar Miyamoto seperti dikutip dari CNN, Selasa (28/11/2017). "Ini akan terus berlanjut," imbuh dia.
Serangkaian terdamparnya kapal Korea Utara di Jepang mengingatkan akan peristiwa yang terjadi pada 2015. Kala itu, lebih dari 12 kapal hantu ditemukan, di mana ditemukan sejumlah jasad di dalamnya. Pada saat itu, para ahli mengatakan bawa jasad di kapal kemungkinan merupakan pengungsi atau nelayan yang memilih untuk kabur karena putus asa dengan kekurangan pangan yang terjadi di Korea Utara.
Meski demikian, tak semua nelayan yang kapalnya terdampar merupakan pembelot. Beberapa di antaranya memang terdampar karena tak memiliki peralatan memadai atau cuaca buruk.
Berikut 4 'kapal hantu' Korea Utara yang terdampar di pesisir Jepang sepanjang November 2017.
4 'Kapal Hantu' Korea Utara
1. 15 dan 17 November, Prefektur Ishikawa
Kapal pertama ditemukan pada 15 November. Kala itu tiga warga negara Korea Utara yang berada di dalamnya diselamatkan oleh penjaga pantai Jepang yang di Prefektur Ishikawa.
Penjaga pantai Jepang juga melakukan pencarian terhadap 12 kru yang hilang. Mereka yang selamat mengaku bekerja sebagai nelayan, bukan pembelot.
Tiga jasad ditemukan di kapal keesokan harinya. Semua jasad dan korban selamat dikembalikan ke Korea Utara.
Beberapa hari setelahnya, yakni pada 17 November, empat jasad ditemukan di kapal lain yang terdampar di area yang sama.
2. 23 November, Prefektur Akita
Pada 23 November 2017 malam waktu setempat, sebuah kapal nelayan beserta awak asal Korea Utara terdampar di pantai Kota Yurihonjo, Prefektur Akita, Jepang.
Setelah dievakuasi dari kapal, para awak yang berjumlah delapan orang dibawa ke kantor polisi untuk diperiksa. Penerjemah bahasa Korea pun dikerahkan agar tak ada kendala komunikasi. Kepada aparat, mereka mengaku terseret ganasnya arus laut saat memancing cumi-cumi.
Dimuat oleh BBC, Ketua Komisi Keselamatan Publik Nasional Jepang, Hachiro Oknogo, menjelaskan para nelayan itu mengaku terdampar di Negeri Sakura setelah kapal mereka mengalami masalah.
Namun, belum dapat dipastikan, apakah dengan berlayar ke Jepang, para nelayan berniat untuk tinggal di sana atau kembali ke Korea Utara.
3. 27 November, Prefektur Akita
Empat hari setelah delapan nelayan Korut ditemukan, yakni pada 27 November, delapan kerangka manusia ditemukan di dalam kapal yang ditemukan di pantai Prefektur Akita.
"Beberapa jasad bahkan telah jadi kerangka. Tak ada tanda pengenal yang bisa ditemukan di kapal itu," kata petugas polisi senior, Hideaki Sakyo, kepada AFP.
Namun, Sakyo menambahkan, ada sejumlah boks rokok Korea Utara dan sejumlah onderdil kapal serta jaket keselamatan dengan aksara Korea.
Kapal Hantu 2015 yang Menakutkan
Munculnya sejumlah kapal hantu pada 2015 sempat meresahkan sejumlah pantai Jepang.
Soalnya, kapal-kapal itu ada yang membawa 20 jenazah yang membusuk.
Semua jenazah, menurut penjaga pantai itu, sudah sedemikian membusuk dan "sebagian tinggal kerangga". Dua jenazah ditemukan tanpa kepala dan satu kapal berisi enam tengkorak. Kapal pertama ditemukan pada bulan Oktober, kemudian sejumlah kapal ditemukan pada akhir November.
Sejumlah petugas penjaga pantai kini berusaha untuk mengungkap teka-teki asal kapal-kapal "hantu" tersebut dan hal yang telah terjadi dengan orang-orang di atas kapal itu. Sejauh ini, dugaan yang paling memungkinkan, kapal-kapal tersebut berasal dari Korea Utara.
Satu petunjuk yang mengarah ke situ adalah huruf Korea pada lambung sebuah kapal yang berisi 10 jenazah yang membusuk, yaitu pada salah satu dari tiga kapal yang ditemukan terapung di lepas pantai kota Wajima, di pantai barat Jepang, pada 20 November.
Tulisan di lambung kapal itu, menurut penjaga pantai itu, berbunyi "Tentara Rakyat Korea," nama angkatan bersenjata Korea Utara.
Sebuah kapal berisi kerangka manusia ditemukan di pulau di Jepang. Sky News memberitakan Senin (27/11/2017), sebuah kapal kayu terdampar di sebelah utara Prefektur Akita. Kapal tersebut berisi kerangka delapan manusia. Penemuan itu berselang sehari setelah otoritas penjaga pantai Jepang menemukan dua kerangka manusia di Sado, sebuah pulau di Laut Jepang.
Ketika ditemukan Minggu (26/11/2017), polisi lokal percaya dua kerangka itu berasal dari Korea Utara ( Korut). Indikasinya ada pada jaket yang dipakai, dan rokok yang merupakan produksi negeri komunis tersebut. Juru bicara kepolisian lokal Akita menyatakan saat ini mereka berusaha mengidentifikasi delapan kerangka yang ada di "kapal hantu" itu.
Namun, banyak yang meyakini kapal itu datang dari Korut. Sebab, delapan kerangka itu memiliki kesamaan dengan dua tulang-belulang yang pertama kali ditemukan. Profesor Yoshihiko Yamada dari Universitas Tokai Jepang berkata, penemuan kapal tanpa awak, atau berisi kerangka manusia, sering terjadi.
Kemungkinan, ujar Yamada, mereka tidak bisa keluar dari terjangan ombak yang ada di Laut Jepang.
Sepanjang musim panas, Laut Jepang sangat tenang. Namun, perairan itu berubah ganas saat November, ketika angin dari barat laut mulai bertiup.
Menurut kabar NHK yang dilansir BBC, ketika ditemukan, kapal tersebut sudah kehilangan instrumen navigasi dan mesin. Kantor berita Kyodo memberitakan, kapal hantu itu sering terdampar di sebelah barat Jepang. Tempat itu berhadapan langsung dengan Korut.BBC kemudian mewartakan, kerangka itu diduga adalah rakyat Korut yang mencoba melarikan diri dari negerinya. Namun tidak berpengalaman dalam bidang kemaritiman. Kelaparan menjadi isu utama di Korut seiring dengan berbagai embargo yang dilakukan komunitas internasional kepada rezim Jong Un.
Munculnya Fenomena "Kapal Hantu"
Seorang profesor di Seigakuin University dan ahli Korea Utara, Satoru Miyamoto, mengatakan bahwa jumlah kapal yang terdampar di pesisir Jepang telah meningkat sejak 2013. "Ini setelah Kim Jong-un memutuskan untuk memperluas industri perikanan sebagai cara untuk meningkatkan pendapatan bagi militer. Mereka menggunakan kapal tua yang diawaki oleh militer, yang tidak memiliki pengetahuan tentang penangkapan ikan," ujar Miyamoto seperti dikutip dari CNN, Selasa (28/11/2017). "Ini akan terus berlanjut," imbuh dia.
Serangkaian terdamparnya kapal Korea Utara di Jepang mengingatkan akan peristiwa yang terjadi pada 2015. Kala itu, lebih dari 12 kapal hantu ditemukan, di mana ditemukan sejumlah jasad di dalamnya. Pada saat itu, para ahli mengatakan bawa jasad di kapal kemungkinan merupakan pengungsi atau nelayan yang memilih untuk kabur karena putus asa dengan kekurangan pangan yang terjadi di Korea Utara.
Meski demikian, tak semua nelayan yang kapalnya terdampar merupakan pembelot. Beberapa di antaranya memang terdampar karena tak memiliki peralatan memadai atau cuaca buruk.
Berikut 4 'kapal hantu' Korea Utara yang terdampar di pesisir Jepang sepanjang November 2017.
4 'Kapal Hantu' Korea Utara
1. 15 dan 17 November, Prefektur Ishikawa
Kapal pertama ditemukan pada 15 November. Kala itu tiga warga negara Korea Utara yang berada di dalamnya diselamatkan oleh penjaga pantai Jepang yang di Prefektur Ishikawa.
Penjaga pantai Jepang juga melakukan pencarian terhadap 12 kru yang hilang. Mereka yang selamat mengaku bekerja sebagai nelayan, bukan pembelot.
Tiga jasad ditemukan di kapal keesokan harinya. Semua jasad dan korban selamat dikembalikan ke Korea Utara.
Beberapa hari setelahnya, yakni pada 17 November, empat jasad ditemukan di kapal lain yang terdampar di area yang sama.
2. 23 November, Prefektur Akita
Pada 23 November 2017 malam waktu setempat, sebuah kapal nelayan beserta awak asal Korea Utara terdampar di pantai Kota Yurihonjo, Prefektur Akita, Jepang.
Setelah dievakuasi dari kapal, para awak yang berjumlah delapan orang dibawa ke kantor polisi untuk diperiksa. Penerjemah bahasa Korea pun dikerahkan agar tak ada kendala komunikasi. Kepada aparat, mereka mengaku terseret ganasnya arus laut saat memancing cumi-cumi.
Dimuat oleh BBC, Ketua Komisi Keselamatan Publik Nasional Jepang, Hachiro Oknogo, menjelaskan para nelayan itu mengaku terdampar di Negeri Sakura setelah kapal mereka mengalami masalah.
Namun, belum dapat dipastikan, apakah dengan berlayar ke Jepang, para nelayan berniat untuk tinggal di sana atau kembali ke Korea Utara.
3. 27 November, Prefektur Akita
Empat hari setelah delapan nelayan Korut ditemukan, yakni pada 27 November, delapan kerangka manusia ditemukan di dalam kapal yang ditemukan di pantai Prefektur Akita.
"Beberapa jasad bahkan telah jadi kerangka. Tak ada tanda pengenal yang bisa ditemukan di kapal itu," kata petugas polisi senior, Hideaki Sakyo, kepada AFP.
Namun, Sakyo menambahkan, ada sejumlah boks rokok Korea Utara dan sejumlah onderdil kapal serta jaket keselamatan dengan aksara Korea.
Kapal Hantu 2015 yang Menakutkan
Munculnya sejumlah kapal hantu pada 2015 sempat meresahkan sejumlah pantai Jepang.
Soalnya, kapal-kapal itu ada yang membawa 20 jenazah yang membusuk.
Semua jenazah, menurut penjaga pantai itu, sudah sedemikian membusuk dan "sebagian tinggal kerangga". Dua jenazah ditemukan tanpa kepala dan satu kapal berisi enam tengkorak. Kapal pertama ditemukan pada bulan Oktober, kemudian sejumlah kapal ditemukan pada akhir November.
Sejumlah petugas penjaga pantai kini berusaha untuk mengungkap teka-teki asal kapal-kapal "hantu" tersebut dan hal yang telah terjadi dengan orang-orang di atas kapal itu. Sejauh ini, dugaan yang paling memungkinkan, kapal-kapal tersebut berasal dari Korea Utara.
Satu petunjuk yang mengarah ke situ adalah huruf Korea pada lambung sebuah kapal yang berisi 10 jenazah yang membusuk, yaitu pada salah satu dari tiga kapal yang ditemukan terapung di lepas pantai kota Wajima, di pantai barat Jepang, pada 20 November.
Tulisan di lambung kapal itu, menurut penjaga pantai itu, berbunyi "Tentara Rakyat Korea," nama angkatan bersenjata Korea Utara.
Demikianlah Artikel Heboh "Kapal Hantu" Kembali Muncul di Jepang
Sekianlah artikel Heboh "Kapal Hantu" Kembali Muncul di Jepang kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Heboh "Kapal Hantu" Kembali Muncul di Jepang dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/12/heboh-kapal-hantu-kembali-muncul-di.html