Dorna Sport kecewa pemerintah Indonesia tidak serius menggelar MotoGP
Dorna Sport kecewa pemerintah Indonesia tidak serius menggelar MotoGP
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Dorna Sport kecewa pemerintah Indonesia tidak serius menggelar MotoGP telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Monster Balap, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Dorna Sport kecewa pemerintah Indonesia tidak serius menggelar MotoGP
link : Dorna Sport kecewa pemerintah Indonesia tidak serius menggelar MotoGP
Judul : Dorna Sport kecewa pemerintah Indonesia tidak serius menggelar MotoGP
link : Dorna Sport kecewa pemerintah Indonesia tidak serius menggelar MotoGP
Motobalapan |
Monsterbalap - Setelah Thailand dengan sirkuit Chang, Buriram resmi masuk kalender MotoGP mulai musim depan maka dipastikan Indonesia akan semakin sulit untuk ikut andil dalam gelaran MotoGP musim 2018.
Padahal Dorna Sport selaku promotor MotoGP telah melakukan segala upaya agar Indonesia bisa menggelar ajang balap yang paling gengsi tersebut. Bisa dibilang Indonesia merupakan negara prioritas bagi Dorna, apalagi MotoGP Indonesia ini Dorna yang meminta,bukan Indonesia. bahkan Carmelo Ezpeleta juga sempat datang ke Indonesia guna membahas tentang MotoGP Indonesia.
Tapi sayang sepertinya pemerintah tidak pernah serius dalam menangani hal ini, seolah-olah Indonesia tidak butuh MotoGP, padahal jika Indonesia menggelar MotoGP tentu keuntunganya sangat besar, mulai dari segi pariwisata dan venue lainya.
Tapi sayangnya kesempatan besar yang diberikan Dorna diabaikan begitu saja. Tentu saja ada rasa kecewa buat Dorna sehingga Dorna memutuskan untuk memberikan slotnya pada Thailand.
Menurut Irawan Sucahyono, Circuit Advisor Sirkuit Sentul semua ini dikarenakan Pemerintah yang tidak serius dalam menggarap proyek ini. Padahal wewenang untuk penyelenggaraan MotoGP ini pada waktu itu sepenuhnya diambil oleh MENPORA.
"Pemerintah kelihatannya tidak perlu MotoGP. Padahal tugas pokok fungsi kejuaraan dunia MotoGP waktu itu diambil alih menjadi wewenang Menpora (Menteri Pemuda dan Olahraga)," ujar Irawan seperti yang dilansir otomania.
Menurut Irawan, Jika pemerintah tidak serius seharusnya Menpora melepaskan wewenang proyek MotoGP dan diserahkan kepada pihak yang berminat, Misal, Menteri Pariwisata, atau perusahaan swasta seperti produsen sepeda motor dan lain sebagainya.
"Jadi gagalnya Indonesia menggelar MotoGP adalah karena adanya Pro-Kontra yang terjadi pada Indonesia".
Bahkan Deputi V Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Gatot S Dewa Broto ketika ditanya tentang MotoGP justru ia menjawab bahwa belum ada konfirmasi tingkat lanjut soal penyelenggaraan MotoGP, seolah-olah semuanya telah dilupakan.
Monsterbalap - Setelah Thailand dengan sirkuit Chang, Buriram resmi masuk kalender MotoGP mulai musim depan maka dipastikan Indonesia akan semakin sulit untuk ikut andil dalam gelaran MotoGP musim 2018.
Padahal Dorna Sport selaku promotor MotoGP telah melakukan segala upaya agar Indonesia bisa menggelar ajang balap yang paling gengsi tersebut. Bisa dibilang Indonesia merupakan negara prioritas bagi Dorna, apalagi MotoGP Indonesia ini Dorna yang meminta,bukan Indonesia. bahkan Carmelo Ezpeleta juga sempat datang ke Indonesia guna membahas tentang MotoGP Indonesia.
Tapi sayang sepertinya pemerintah tidak pernah serius dalam menangani hal ini, seolah-olah Indonesia tidak butuh MotoGP, padahal jika Indonesia menggelar MotoGP tentu keuntunganya sangat besar, mulai dari segi pariwisata dan venue lainya.
Tapi sayangnya kesempatan besar yang diberikan Dorna diabaikan begitu saja. Tentu saja ada rasa kecewa buat Dorna sehingga Dorna memutuskan untuk memberikan slotnya pada Thailand.
Menurut Irawan Sucahyono, Circuit Advisor Sirkuit Sentul semua ini dikarenakan Pemerintah yang tidak serius dalam menggarap proyek ini. Padahal wewenang untuk penyelenggaraan MotoGP ini pada waktu itu sepenuhnya diambil oleh MENPORA.
"Pemerintah kelihatannya tidak perlu MotoGP. Padahal tugas pokok fungsi kejuaraan dunia MotoGP waktu itu diambil alih menjadi wewenang Menpora (Menteri Pemuda dan Olahraga)," ujar Irawan seperti yang dilansir otomania.
Menurut Irawan, Jika pemerintah tidak serius seharusnya Menpora melepaskan wewenang proyek MotoGP dan diserahkan kepada pihak yang berminat, Misal, Menteri Pariwisata, atau perusahaan swasta seperti produsen sepeda motor dan lain sebagainya.
"Jadi gagalnya Indonesia menggelar MotoGP adalah karena adanya Pro-Kontra yang terjadi pada Indonesia".
Bahkan Deputi V Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Gatot S Dewa Broto ketika ditanya tentang MotoGP justru ia menjawab bahwa belum ada konfirmasi tingkat lanjut soal penyelenggaraan MotoGP, seolah-olah semuanya telah dilupakan.
Demikianlah Artikel Dorna Sport kecewa pemerintah Indonesia tidak serius menggelar MotoGP
Sekianlah artikel Dorna Sport kecewa pemerintah Indonesia tidak serius menggelar MotoGP kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Dorna Sport kecewa pemerintah Indonesia tidak serius menggelar MotoGP dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/09/dorna-sport-kecewa-pemerintah-indonesia.html