Program IPWL di Puskesmas DKI Gagal

Program IPWL di Puskesmas DKI Gagal - Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Program IPWL di Puskesmas DKI Gagal telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya. Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.

Judul : Program IPWL di Puskesmas DKI Gagal

link : Program IPWL di Puskesmas DKI Gagal

Motobalapan | Berita Vlova - Metrotvnews.com, Jakarta: Program Instansi Penerima Wajib Lapor (IPWL) oleh Kementerian Kesehatan di Puskesmas-Puskesmas di DKI Jakarta sudah lama tak berjalan. Salah satu faktornya adalah kekurangan dokter yang kompeten.

IPWL adalah program rehabilitasi yang diperuntukkan bagi pengguna dan pencandu narkotika dan obat-obatan terlarang. Program ini dihadirkan sebagai upaya pemerintah membantu pecandu menjalani rehabilitasi.

Tak semua puskesmas di DKI membuka layanan IPWL. Tercatat ada 16 puskesmas di DKI yang membuka layanan ini. Metrotvnews.com mencoba mendatangi dua puskesmas di wilayah Jakarta Pusat yang membuka layanan IPWL: Puskesmas Kecamatan Kemayoran dan Puskesmas Kecamatan Senen.

Widya, dokter di Puskesmas Kemayoran, mengatakan sejak program ini digalakkan beberapa tahun lalu, tak banyak warga yang memanfaatkan IPWL.  "Kayaknya belum tersosialisasi. Masyarakat belum ada yang datang juga," kata Widya di Puskesmas Kemayoran, Jalan Harapan Mulya Barat, Jakarta Pusat, Selasa 1 Agustus 2017.

Sejak program ini dilaksanakan pada 2015, Puskesmas Kemayoran baru menerima 9 pasien. "Program sudah tak berjalan sejak dua tahun terakhir. Padahal, pelapor cukup membawa assessment dari dokter jika terbukti sebagai pengguna," kata dia.

Di Puskesmas Kecamatan Senen, program IPWL juga sudah dihentikan. Alasannya, tenaga dokter yang melayani program ini sudah dimutasi ke instansi lain. Puskesmas Senen kini hanya melayani Terapi Rumatan Metadone bagi pengguna narkoba jenis heroin.

Baca: Pesohor dan Narkoba

Luqmanul Hakim, petugas rehabilitasi terapi metadone di Puskesmas Senen, mengatakan hanya 62 pengguna narkoba yang melapor. Itu pun tercatat sebagai pasien rehabilitasi terapi metadone. Sementara, pengguna narkotika jenis lainnya belum ada yang melapor.

"Tenaga dokternya harus dilatih dulu oleh BNN (Badan Narkotika Nasional). Enggak sembarangan. Sejak dua tahun terakhir enggak ada (yang melapor)," kata Luqmanul.

Humas BNN AKBP Sulistyandriatmoko mengatakan mandeknya program IPWL sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan. Menurutnya, BNN hanya memberikan pelatihan sesuai tugas yang diberikan.

"Di Puskesmas itu kewenangan Kemenkes. Kami hanya memberi penguatan di bidang assessment dan konselor," kata Sulis.

Sebanyak 16 puskesmas di DKI yang sempat membuka layanan IPWL antara lain Puskesmas Kemayoran, Gambir, Tanah Abang, Senen, dan Johar Baru untuk
Jakarta Pusat. Di Jakarta Utara ada Puskesmas Tanjung Priok, Koja, dan Penjaringan. Di Jakarta Barat layanan ini ada di Puskesmas Cengkareng, Tambora, Palmerah, dan Grogol Petamburan. Di Jakarta Selatan terdapat di Puskesmas Tebet Jakarta Timur, Puskesmas Kramat Jati, Jatinegara, dan Duren Sawit.

<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="http://ift.tt/2ufkV5c" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>...


Sumber : http://ift.tt/2tZQOn0

Demikianlah Artikel Program IPWL di Puskesmas DKI Gagal

Sekianlah artikel Program IPWL di Puskesmas DKI Gagal kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Program IPWL di Puskesmas DKI Gagal dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/08/program-ipwl-di-puskesmas-dki-gagal.html

Subscribe to receive free email updates: