DPD PDIP Bali Polisikan Waketum Gerindra
DPD PDIP Bali Polisikan Waketum Gerindra
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul DPD PDIP Bali Polisikan Waketum Gerindra telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : DPD PDIP Bali Polisikan Waketum Gerindra
link : DPD PDIP Bali Polisikan Waketum Gerindra
Judul : DPD PDIP Bali Polisikan Waketum Gerindra
link : DPD PDIP Bali Polisikan Waketum Gerindra
Motobalapan | Berita Vlova - Metrotvnews.com, Denpasar: Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Provinsi Bali melaporkan Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono ke Mapolda Bali. Arief dilaporkan karena mengaitkan Presiden Joko Widodo dan PDI Perjuangan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
"Dari sisi itu, sudah pasti suatu pelanggaran," kata Wakil Ketua Bidang Hukum, Politik, dan Keamanan DPP PDI Perjuangan I Wayan Sudirta di Mapolda Bali, Jalan W.R. Supratman, Denpasar, Bali, Minggu 6 Agustus 2017.
Arief dituding melanggar Pasal 310 tentang Penghinaan dan Pencemaran Nama Baik, Pasal 207 tentang Penghinaan Terhadap Penguasa dan Institusi di Depan Umum, Pasal 311 tentang Tuduhan yang Dianggap Fitnah, Pasal 315 tentang Pencemaran Nama Baik, serta Pasal 335 tentang Perbuatan Tidak Menyenangkan.
"Dia (Arief) sudah jelas-jelas melakukan tindakan penghinaan, pencemaran nama baik, perbuatan tidak menyenangkan, dan menyerang terhadap sebuah institusi, dalam hal ini partai politik PDI Perjuangan," tambah Sudirta.
"Dari sisi itu, sudah pasti suatu pelanggaran," kata Wakil Ketua Bidang Hukum, Politik, dan Keamanan DPP PDI Perjuangan I Wayan Sudirta di Mapolda Bali, Jalan W.R. Supratman, Denpasar, Bali, Minggu 6 Agustus 2017.
Arief dituding melanggar Pasal 310 tentang Penghinaan dan Pencemaran Nama Baik, Pasal 207 tentang Penghinaan Terhadap Penguasa dan Institusi di Depan Umum, Pasal 311 tentang Tuduhan yang Dianggap Fitnah, Pasal 315 tentang Pencemaran Nama Baik, serta Pasal 335 tentang Perbuatan Tidak Menyenangkan.
"Dia (Arief) sudah jelas-jelas melakukan tindakan penghinaan, pencemaran nama baik, perbuatan tidak menyenangkan, dan menyerang terhadap sebuah institusi, dalam hal ini partai politik PDI Perjuangan," tambah Sudirta.
(Baca: Hasto: Saling Memaafkan Budaya Timur yang Baik)
Sudirta menjelaskan, pihaknya memahami jika locus delicti berada di wilayah hukum Jakarta. Namun, ia tetap melaporkan lantaran pernyataan Arief telah menyakiti para kader PDI Perjuangan di Bali.
"Kejadian itu telah menyebar melalui media sosial dan dapat dilihat di Bali, Lombok, Kalimantan, dan lainnya. Saya mendengar, tidak hanya orang Bali yang berteriak gara-gara ini, Jokowi pun disinggung, PDIP disinggung," tandasnya.
Sebelumnya, Arief sempat mengeluarkan pernyataan `wajar saja kalau PDIP sering disamakan dengan PKI karena menipu rakyat'. Pernyataan itu kemudian beredar di media massa dan media sosial pada 31 Juli 2017.
(Baca: Fadli Zon Mempersilakan Arief Poyuono Balik ke PDIP)
Pernyataan Arief menimbulkan respons dan kecaman dari PDI Perjuangan. Belakangan, Arief menjelaskan dirinya tidak bermaksud demikian.
Ia kemudian melayangkan permohonan maaf kepada Megawati dan seluruh jajaran kader PDI Perjuangan. Dalam surat bermaterai 6.000 itu, Arief mengaku khilaf....
Sumber : http://ift.tt/2v8D7B8
Sudirta menjelaskan, pihaknya memahami jika locus delicti berada di wilayah hukum Jakarta. Namun, ia tetap melaporkan lantaran pernyataan Arief telah menyakiti para kader PDI Perjuangan di Bali.
"Kejadian itu telah menyebar melalui media sosial dan dapat dilihat di Bali, Lombok, Kalimantan, dan lainnya. Saya mendengar, tidak hanya orang Bali yang berteriak gara-gara ini, Jokowi pun disinggung, PDIP disinggung," tandasnya.
Sebelumnya, Arief sempat mengeluarkan pernyataan `wajar saja kalau PDIP sering disamakan dengan PKI karena menipu rakyat'. Pernyataan itu kemudian beredar di media massa dan media sosial pada 31 Juli 2017.
(Baca: Fadli Zon Mempersilakan Arief Poyuono Balik ke PDIP)
Pernyataan Arief menimbulkan respons dan kecaman dari PDI Perjuangan. Belakangan, Arief menjelaskan dirinya tidak bermaksud demikian.
Ia kemudian melayangkan permohonan maaf kepada Megawati dan seluruh jajaran kader PDI Perjuangan. Dalam surat bermaterai 6.000 itu, Arief mengaku khilaf....
Sumber : http://ift.tt/2v8D7B8
Demikianlah Artikel DPD PDIP Bali Polisikan Waketum Gerindra
Sekianlah artikel DPD PDIP Bali Polisikan Waketum Gerindra kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel DPD PDIP Bali Polisikan Waketum Gerindra dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/08/dpd-pdip-bali-polisikan-waketum-gerindra.html
