Penderita Obesitas Ringan Tak Harus Turunkan Berat Badan Setealah Serangan Jantung
Penderita Obesitas Ringan Tak Harus Turunkan Berat Badan Setealah Serangan Jantung
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Penderita Obesitas Ringan Tak Harus Turunkan Berat Badan Setealah Serangan Jantung telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Penderita Obesitas Ringan Tak Harus Turunkan Berat Badan Setealah Serangan Jantung
link : Penderita Obesitas Ringan Tak Harus Turunkan Berat Badan Setealah Serangan Jantung
Judul : Penderita Obesitas Ringan Tak Harus Turunkan Berat Badan Setealah Serangan Jantung
link : Penderita Obesitas Ringan Tak Harus Turunkan Berat Badan Setealah Serangan Jantung
Motobalapan | Berita Vlova - Metrotvnews.com, Jakarta: Sebuah penelitian menemukan bahwa orang obesitas ringan yang pernah mengalami serangan jantung cenderung lebih baik dibandingkan orang berberat badan normal.
Studi yang dilakukan oleh para ahli jantung dari UT Southwestern Medical Center tersebut menunjukkan bahwa dalam tiga tahun setelah mengalami serangan, mereka yang obesitas ringan 30 persen cenderung bertahan dan menghabiskan beberapa hari di rumah sakit.
Obesitas ringan terjadi bila seseorang memiliki indeks massa tubuh (IBM) 30 hingga 34,9 kg/m2.
"Pesan dari studi ini adalah jika Anda mengalami serangan jantung dan obesitas ringan atau kegemukan, Anda tak perlu mencoba menurunkan berat badan secara agresif setelah periode serangan. Penemuan ini juga tak menyarankan mereka yang berberat badan normal untuk menaikkan berat badan," ujar peneliti Ian Neeland.
Studi tersebut melihat rekap dari 19.499 pasien berusia 65 tahun ke atas yang dipulangkan setelah mengalami serangan jantung yang menyebabkan penyumbatan arteri lokal. Mereka membandingkan dengan catatan pengobatan lanjutan dan melihat bagaimana perkembangan setelah tiga tahun.
Hasilnya, pasien obesitas ringan telihat lebih baik dibandingkan pasien yang berat badan normal atau obesitas ekstrem.
(ASA)
Studi yang dilakukan oleh para ahli jantung dari UT Southwestern Medical Center tersebut menunjukkan bahwa dalam tiga tahun setelah mengalami serangan, mereka yang obesitas ringan 30 persen cenderung bertahan dan menghabiskan beberapa hari di rumah sakit.
Obesitas ringan terjadi bila seseorang memiliki indeks massa tubuh (IBM) 30 hingga 34,9 kg/m2.
"Pesan dari studi ini adalah jika Anda mengalami serangan jantung dan obesitas ringan atau kegemukan, Anda tak perlu mencoba menurunkan berat badan secara agresif setelah periode serangan. Penemuan ini juga tak menyarankan mereka yang berberat badan normal untuk menaikkan berat badan," ujar peneliti Ian Neeland.
Studi tersebut melihat rekap dari 19.499 pasien berusia 65 tahun ke atas yang dipulangkan setelah mengalami serangan jantung yang menyebabkan penyumbatan arteri lokal. Mereka membandingkan dengan catatan pengobatan lanjutan dan melihat bagaimana perkembangan setelah tiga tahun.
Hasilnya, pasien obesitas ringan telihat lebih baik dibandingkan pasien yang berat badan normal atau obesitas ekstrem.
(ASA)
Demikianlah Artikel Penderita Obesitas Ringan Tak Harus Turunkan Berat Badan Setealah Serangan Jantung
Sekianlah artikel Penderita Obesitas Ringan Tak Harus Turunkan Berat Badan Setealah Serangan Jantung kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Penderita Obesitas Ringan Tak Harus Turunkan Berat Badan Setealah Serangan Jantung dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/07/penderita-obesitas-ringan-tak-harus.html