Pemerintah Jamin Stabilitas Harga Garam
Pemerintah Jamin Stabilitas Harga Garam
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Pemerintah Jamin Stabilitas Harga Garam telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Pemerintah Jamin Stabilitas Harga Garam
link : Pemerintah Jamin Stabilitas Harga Garam
Judul : Pemerintah Jamin Stabilitas Harga Garam
link : Pemerintah Jamin Stabilitas Harga Garam
Motobalapan | Berita Vlova - Metrotvnews.com, Jakarta: Pemerintah menjamin ketersediaan dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok di tengah masyarakat, khususnya garam konsumsi.
Salah satunya dengan program Gerai Maritim Kementerian Perdagangan yang memanfaatkan tol laut untuk mencegah kelangkaan dan meredam kenaikan harga garam konsumsi.
"Sejak Jumat 28 Juli malam, KM Logistik Nusantara 1 telah bersandar di Tanjung Perak, Surabaya. Kapal ini antara lain mengangkut pasokan garam sebanyak 14 kontainer," kata Direktur Logistik dan Sarana Distribusi Kemendag Sihard Hadjopan Pohan, kemarin.
Sihard menjelaskan pasokan garam dari NTT itu akan didistribusikan PT Sumatraco (Surabaya) sebanyak 100 ton garam curah, UD Bayu Tirta Samudra (Pati) sebesar 80 ton garam curah dan 20 ton garam yodium, dan CV Karya Barokah (Pati) sebanyak 80 ton garam curah.
"Saat ini sudah ada 37 kontainer garam di Kabupaten Sabu Raijua, NTT yang menanti diangkut," imbuhnya.
Program Gerai Maritim merupakan upaya mengoptimalkan proyek tol laut yang digagas Presiden Joko Widodo. Program itu juga bertujuan mengurangi disparitas harga, menjaga integrasi pasar dalam negeri, dan meningkatkan perdagangan antarpulau.
Dalam pelaksanaan, program Gerai Maritim memanfaatkan penyelenggaraan pelayanan publik untuk angkutan barang oleh Kementerian Perhubungan dengan tarif kompensasi.
Untuk menjaga ketersediaan garam, pemerintah juga mengizinkan impor garam konsumsi sebesar 75 ribu ton yang diizinkan hingga 31 Agustus 2017. Periode itu dinilai aman bagi petani garam yang saat ini sudah mulai panen.
"(Bila masih butuh), lihat kondisi selanjutnya," ujar Direktur Perdagangan Luar Negeri Kemendag Oke Nurwan.
Ketua Asosiasi Petani Garam Seluruh Indonesia (Apgasi) Jawa Barat, M Taufik, mengatakan keputusan pemerintah mengimpor 75 ribu ton garam hingga Agustus dianggap sudah memadai.
"Namun, pemerintah agar menghentikan impor garam saat petani garam dalam negeri memasuki puncak produksi akhir Agustus ini."
Impor garam
Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution menegaskan Indonesia terpaksa mengimpor garam karena kebutuhan yang mendesak.
"Bahwa apa boleh buat, kita harus mengimpor garam karena garamnya kurang dan harga sudah terlalu tinggi. Bahkan untuk kebutuhan konsumsi saja sudah tidak cukup," kata Darmin seusai menjadi pembicara kunci dalam Seminar Nasional ISEI di Kota Pekanbaru, Riau, kemarin.
Ia mengungkapkan kebijakan impor garam jadi pelajaran berharga bagi pemerintah. Pasalnya, sungguh tidak baik bagi negara kelautan dan pantai yang luas seperti Indonesia harus terpaksa mengimpor garam.
"Ini pelajaran berharga. Tidak eloklah untuk garam saja kita tidak bisa menghasilkannya. Itu artinya kita harus turun ke petaninya."
Darmin menambahkan, ke depan pemerintah harus lebih memperhatikan petani khususnya menyelesaikan persoalan infrastruktur dan pergudangan para petani garam.
"Infrastrukturnya (petani) harus kita perhatikan. Soal bekerjanya ja-ngan diragukan lagi," ujar Darmin.
Menurut Darmin, Australia sebagai penghasil industri garam terbesar di dunia bisa jadi dipilih pemerintah untuk mencukupi pasokan garam dalam negeri.
Pemerintah berencana mengimpor total kekurangan garam sekitar 75 ton.
"Ya, Australia yang penghasil garam terbesar," tukas Darmin. (Media Indonesia)...
Sumber : http://ift.tt/2tYlqWl
Salah satunya dengan program Gerai Maritim Kementerian Perdagangan yang memanfaatkan tol laut untuk mencegah kelangkaan dan meredam kenaikan harga garam konsumsi.
"Sejak Jumat 28 Juli malam, KM Logistik Nusantara 1 telah bersandar di Tanjung Perak, Surabaya. Kapal ini antara lain mengangkut pasokan garam sebanyak 14 kontainer," kata Direktur Logistik dan Sarana Distribusi Kemendag Sihard Hadjopan Pohan, kemarin.
Sihard menjelaskan pasokan garam dari NTT itu akan didistribusikan PT Sumatraco (Surabaya) sebanyak 100 ton garam curah, UD Bayu Tirta Samudra (Pati) sebesar 80 ton garam curah dan 20 ton garam yodium, dan CV Karya Barokah (Pati) sebanyak 80 ton garam curah.
"Saat ini sudah ada 37 kontainer garam di Kabupaten Sabu Raijua, NTT yang menanti diangkut," imbuhnya.
Program Gerai Maritim merupakan upaya mengoptimalkan proyek tol laut yang digagas Presiden Joko Widodo. Program itu juga bertujuan mengurangi disparitas harga, menjaga integrasi pasar dalam negeri, dan meningkatkan perdagangan antarpulau.
Dalam pelaksanaan, program Gerai Maritim memanfaatkan penyelenggaraan pelayanan publik untuk angkutan barang oleh Kementerian Perhubungan dengan tarif kompensasi.
Untuk menjaga ketersediaan garam, pemerintah juga mengizinkan impor garam konsumsi sebesar 75 ribu ton yang diizinkan hingga 31 Agustus 2017. Periode itu dinilai aman bagi petani garam yang saat ini sudah mulai panen.
"(Bila masih butuh), lihat kondisi selanjutnya," ujar Direktur Perdagangan Luar Negeri Kemendag Oke Nurwan.
Ketua Asosiasi Petani Garam Seluruh Indonesia (Apgasi) Jawa Barat, M Taufik, mengatakan keputusan pemerintah mengimpor 75 ribu ton garam hingga Agustus dianggap sudah memadai.
"Namun, pemerintah agar menghentikan impor garam saat petani garam dalam negeri memasuki puncak produksi akhir Agustus ini."
Impor garam
Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution menegaskan Indonesia terpaksa mengimpor garam karena kebutuhan yang mendesak.
"Bahwa apa boleh buat, kita harus mengimpor garam karena garamnya kurang dan harga sudah terlalu tinggi. Bahkan untuk kebutuhan konsumsi saja sudah tidak cukup," kata Darmin seusai menjadi pembicara kunci dalam Seminar Nasional ISEI di Kota Pekanbaru, Riau, kemarin.
Ia mengungkapkan kebijakan impor garam jadi pelajaran berharga bagi pemerintah. Pasalnya, sungguh tidak baik bagi negara kelautan dan pantai yang luas seperti Indonesia harus terpaksa mengimpor garam.
"Ini pelajaran berharga. Tidak eloklah untuk garam saja kita tidak bisa menghasilkannya. Itu artinya kita harus turun ke petaninya."
Darmin menambahkan, ke depan pemerintah harus lebih memperhatikan petani khususnya menyelesaikan persoalan infrastruktur dan pergudangan para petani garam.
"Infrastrukturnya (petani) harus kita perhatikan. Soal bekerjanya ja-ngan diragukan lagi," ujar Darmin.
Menurut Darmin, Australia sebagai penghasil industri garam terbesar di dunia bisa jadi dipilih pemerintah untuk mencukupi pasokan garam dalam negeri.
Pemerintah berencana mengimpor total kekurangan garam sekitar 75 ton.
"Ya, Australia yang penghasil garam terbesar," tukas Darmin. (Media Indonesia)...
Sumber : http://ift.tt/2tYlqWl
Demikianlah Artikel Pemerintah Jamin Stabilitas Harga Garam
Sekianlah artikel Pemerintah Jamin Stabilitas Harga Garam kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Pemerintah Jamin Stabilitas Harga Garam dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/07/pemerintah-jamin-stabilitas-harga-garam.html