Istana Berharap Koalisi Satu Suara
Istana Berharap Koalisi Satu Suara
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Istana Berharap Koalisi Satu Suara telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Istana Berharap Koalisi Satu Suara
link : Istana Berharap Koalisi Satu Suara
Judul : Istana Berharap Koalisi Satu Suara
link : Istana Berharap Koalisi Satu Suara
Motobalapan | Berita Vlova - Metrotvnews.com, Jakarta: Sebagai bagian dari koalisi pemerintah, seyogianya partai mendukung setiap kebijakan pemerintah. Presiden Joko Widodo pun meminta loyalitas partai koalisi mendukung setiap langkah pemerintah.
"Presiden berharap partai koalisi pendukung pemerintah tentu mendukung apa yang menjadi kebijakan pemerintah. Harusnya kan begitu," ujar juru bicara kepresidenan Johan Budi SP, Jakarta, Minggu 30 Juli 2017.
Menurut Johan, Presiden menyadari tak bisa mengintervensi ranah partai meski bagian dari koalisi pemerintah. Contohnya, kewenangan fraksi-fraksi di Senayan. Dalam konteks pengesahan Undang-undang Penyelenggaraan Pemilu, menurut Johan, hal itu merupakan domain DPR.
"Menjadi tanda tanya kalau ada yang minta intervensi, tidak pas dong. Itu melampaui kewenangan presiden (sebagai) eksekutif," tandasnya.
Baca: Setengah Hati Berkoalisi
Terkait posisi Partai Amanat Nasional yang mengambil posisi berseberangan dengan pemerintah, Johan tidak tahu apakah partai berlambang matahari itu akan terkena sanksi.
"Saya enggak tahu, itu preogratif Presiden. Tapi ada beberapa kebijakan yang kemudian dari Fraksi PAN tidak sama dengan pemerintah," pungkasnya.
PAN sebelumnya memilih walk out dalam pengambilan keputusan UU Pemilu karena mendukung presidential threshold nol persen.
Padahal, pemerintah dan partai koalisi kompak mendukung presidential threshold 20 persen kursi dan 25 persen suara sah nasional.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengaku tak tahu dengan sikap PAN yang tak sejalan dengan partai pendukung pemerintah dalam keputusan UU Pemilu. Pasalnya, sehari sebelum keputusan, PAN menyampaikan bakal mengikuti keputusan pemerintah.
Jokowi pun tak secara tegas akan memberikan sanksi kepada partai pimpinan Zulkifli Hasan itu atau tidak.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="http://ift.tt/2hezMvt" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>...
Sumber : http://ift.tt/2eYI9uz
"Presiden berharap partai koalisi pendukung pemerintah tentu mendukung apa yang menjadi kebijakan pemerintah. Harusnya kan begitu," ujar juru bicara kepresidenan Johan Budi SP, Jakarta, Minggu 30 Juli 2017.
Menurut Johan, Presiden menyadari tak bisa mengintervensi ranah partai meski bagian dari koalisi pemerintah. Contohnya, kewenangan fraksi-fraksi di Senayan. Dalam konteks pengesahan Undang-undang Penyelenggaraan Pemilu, menurut Johan, hal itu merupakan domain DPR.
"Menjadi tanda tanya kalau ada yang minta intervensi, tidak pas dong. Itu melampaui kewenangan presiden (sebagai) eksekutif," tandasnya.
Baca: Setengah Hati Berkoalisi
Terkait posisi Partai Amanat Nasional yang mengambil posisi berseberangan dengan pemerintah, Johan tidak tahu apakah partai berlambang matahari itu akan terkena sanksi.
"Saya enggak tahu, itu preogratif Presiden. Tapi ada beberapa kebijakan yang kemudian dari Fraksi PAN tidak sama dengan pemerintah," pungkasnya.
PAN sebelumnya memilih walk out dalam pengambilan keputusan UU Pemilu karena mendukung presidential threshold nol persen.
Padahal, pemerintah dan partai koalisi kompak mendukung presidential threshold 20 persen kursi dan 25 persen suara sah nasional.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengaku tak tahu dengan sikap PAN yang tak sejalan dengan partai pendukung pemerintah dalam keputusan UU Pemilu. Pasalnya, sehari sebelum keputusan, PAN menyampaikan bakal mengikuti keputusan pemerintah.
Jokowi pun tak secara tegas akan memberikan sanksi kepada partai pimpinan Zulkifli Hasan itu atau tidak.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="http://ift.tt/2hezMvt" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>...
Sumber : http://ift.tt/2eYI9uz
Demikianlah Artikel Istana Berharap Koalisi Satu Suara
Sekianlah artikel Istana Berharap Koalisi Satu Suara kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Istana Berharap Koalisi Satu Suara dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/07/istana-berharap-koalisi-satu-suara.html