BI Ingatkan Potensi Perlambatan Kinerja Korporasi
BI Ingatkan Potensi Perlambatan Kinerja Korporasi
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul BI Ingatkan Potensi Perlambatan Kinerja Korporasi telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : BI Ingatkan Potensi Perlambatan Kinerja Korporasi
link : BI Ingatkan Potensi Perlambatan Kinerja Korporasi
Judul : BI Ingatkan Potensi Perlambatan Kinerja Korporasi
link : BI Ingatkan Potensi Perlambatan Kinerja Korporasi
Motobalapan | Berita Vlova - Metrotvnews.com, Denpasar: Bank Indonesia Provinsi Bali mengingatkan pemerintah dan instansi terkait menyangkut potensi perlambatan ekonomi yang bersumber dari kinerja korporasi, meskipun ekonomi daerah itu tumbuh 5,75 persen pada triwulan pertama 2017, atau lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya.
"Salah satu sumber kerentanan pada kinerja korporasi antara lain dampak melambatnya kinerja investasi bangunan, khususnya yang bersumber dari pembaharuan organisasi perangkat daerah," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana di Denpasar, seperti dikutip dari Antara, Sabtu 8 Juli 2017.
Dalam Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional, Causa menjelaskan bahwa kondisi tersebut menyebabkan penyerapan pendapatan di Bali pada triwulan pertama tahun ini berdasarkan data sementara Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Bali mencapai Rp1,33 triliun atau 21,42 persen dari pagu pendapatan APBD 2017 yang mencapai Rp6,22 triliun.
Menurut dia, realisasi itu lebih rendah dibandingkan dengan penyerapan pendapatan pada periode sama di 2016 yang tercatat sebesar 22,63 persen. Selain itu, kinerja korporasi juga berpotensi melambat didorong oleh perlambatan kinerja ekspor yang salah satunya diprediksi karena rencana pemerintah Amerika Serikat untuk mengimplementasikan kebijakan proteksionisme perdagangan.
"Kebijakan proteksionisme itu berpotensi membawa dampak negatif terhadap kinerja ekspor Bali terutama ke Amerika Serikat yang merupakan salah satu mitra dagang utama," imbuhnya.
Bank sentral itu menyebutkan berdasarkan hasil komunikasi dengan pengusaha diketahui bahwa salah satu perusahaan mengonfirmasi penurunan permintaan dari pelanggan di negeri Paman Sam itu akibat sikap menanti dan mengamati situasi ekonomi terkait rencana kebijakan proteksionisme.
Dampaknya, jumlah permintaan dari pelanggan di negara itu hingga Maret 2017 mencapai Rp9,15 miliar atau turun 23,7 persen dibandingkan periode yang sama di 2016 yang mencapai Rp11,99 miliar.
Untuk itu potensi melambatnya kinerja sektor korporasi perlu diwaspadai termasuk untuk sektor rumah tangga apabila ditinjau dari sisi kredit perbankan.
Causa mengungkapkan kondisi keuangan sektor rumah tangga yang mendapat porsi dominan kredit dari perbankan di Bali juga dipengaruhi kinerja sektor korporasi, terutama dari sisi penghasilan dan penyerapan tenaga kerja. Kredit perbankan pada sektor korporasi pada triwulan pertama 2017, kata dia, tumbuh 2,72 persen mencapai Rp28,2 triliun.
Meski ada pertumbuhan namun jumlah tersebut mengalami perlambatan dibandingkan periode sama pada triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,61 persen. Perlambatan itu disebabkan terutama oleh kontraksi kredit modal kerja sebesar 3,92 persen dan konsumsi mengalami kontraksi sebesar minus 4,24 persen dibandingkan triwulan sebelumnya yakni triwulan IV-2016.
"Salah satu sumber kerentanan pada kinerja korporasi antara lain dampak melambatnya kinerja investasi bangunan, khususnya yang bersumber dari pembaharuan organisasi perangkat daerah," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana di Denpasar, seperti dikutip dari Antara, Sabtu 8 Juli 2017.
Dalam Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional, Causa menjelaskan bahwa kondisi tersebut menyebabkan penyerapan pendapatan di Bali pada triwulan pertama tahun ini berdasarkan data sementara Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Bali mencapai Rp1,33 triliun atau 21,42 persen dari pagu pendapatan APBD 2017 yang mencapai Rp6,22 triliun.
Menurut dia, realisasi itu lebih rendah dibandingkan dengan penyerapan pendapatan pada periode sama di 2016 yang tercatat sebesar 22,63 persen. Selain itu, kinerja korporasi juga berpotensi melambat didorong oleh perlambatan kinerja ekspor yang salah satunya diprediksi karena rencana pemerintah Amerika Serikat untuk mengimplementasikan kebijakan proteksionisme perdagangan.
"Kebijakan proteksionisme itu berpotensi membawa dampak negatif terhadap kinerja ekspor Bali terutama ke Amerika Serikat yang merupakan salah satu mitra dagang utama," imbuhnya.
Bank sentral itu menyebutkan berdasarkan hasil komunikasi dengan pengusaha diketahui bahwa salah satu perusahaan mengonfirmasi penurunan permintaan dari pelanggan di negeri Paman Sam itu akibat sikap menanti dan mengamati situasi ekonomi terkait rencana kebijakan proteksionisme.
Dampaknya, jumlah permintaan dari pelanggan di negara itu hingga Maret 2017 mencapai Rp9,15 miliar atau turun 23,7 persen dibandingkan periode yang sama di 2016 yang mencapai Rp11,99 miliar.
Untuk itu potensi melambatnya kinerja sektor korporasi perlu diwaspadai termasuk untuk sektor rumah tangga apabila ditinjau dari sisi kredit perbankan.
Causa mengungkapkan kondisi keuangan sektor rumah tangga yang mendapat porsi dominan kredit dari perbankan di Bali juga dipengaruhi kinerja sektor korporasi, terutama dari sisi penghasilan dan penyerapan tenaga kerja. Kredit perbankan pada sektor korporasi pada triwulan pertama 2017, kata dia, tumbuh 2,72 persen mencapai Rp28,2 triliun.
Meski ada pertumbuhan namun jumlah tersebut mengalami perlambatan dibandingkan periode sama pada triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,61 persen. Perlambatan itu disebabkan terutama oleh kontraksi kredit modal kerja sebesar 3,92 persen dan konsumsi mengalami kontraksi sebesar minus 4,24 persen dibandingkan triwulan sebelumnya yakni triwulan IV-2016.
Demikianlah Artikel BI Ingatkan Potensi Perlambatan Kinerja Korporasi
Sekianlah artikel BI Ingatkan Potensi Perlambatan Kinerja Korporasi kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel BI Ingatkan Potensi Perlambatan Kinerja Korporasi dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/07/bi-ingatkan-potensi-perlambatan-kinerja.html