Sean Terus Berupaya Keras Menembus Posisi 10 Besar
Sean Terus Berupaya Keras Menembus Posisi 10 Besar
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Sean Terus Berupaya Keras Menembus Posisi 10 Besar telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Sean Terus Berupaya Keras Menembus Posisi 10 Besar
link : Sean Terus Berupaya Keras Menembus Posisi 10 Besar
Judul : Sean Terus Berupaya Keras Menembus Posisi 10 Besar
link : Sean Terus Berupaya Keras Menembus Posisi 10 Besar
Motobalapan | Berita Vlova - Metrotvnews.com, Baku: Meski belum meraih poin, pembalap Indonesia Sean Gelael tak merasa frustrasi dan tetap bertekad untuk menembus posisi sepuluh besar pada balapan Formula 2 seri berikutnya. Pembalap tim Pertamina Arden yang didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia ini terus mengevaluasi diri dan berusaha keras mendapatkan balapan yang ideal.
Pada balapan di Baku City, Azerbaijan yang berlangsung akhir pekan kemarin, Sean sebenarnya punya peluang masuk sepuluh besar dan meraih poin pertamanya musim ini. Namun, sayang pada balapa Feature Race, Sean yang sudah berada di posisi sepuluh mobilnya mengalami insiden.
Sean juga terkena penalti 10 detik karena dinilai melanggar kecepatan saat ada bendera kuning. Pada balapan Sprint, Sean yang start dari posisi 14 berhasil menyodok ke urutan sepuluh besar. Namun, di akhir balapan, pembalap berusia 20 tahun ini harus puas berada di posisi ke-11.
Baca: Podium Utama yang Pertama untuk Pertamina Arden
Akan tetapi, karena pembalap MP Motorpsort, Jordan King didiskualifikasi, posisi Sean naik ke urutan 10. Meski demikian, Sean belum mendapatkan poin karena pada balapan sprint, poin hanya diberikan kepada delapan pembalap terdepan.
Bagi Sean, balapan musim ini memang tidak mudah. Ia masih menyesuaikan diri dan berupaya keras mendapatkan sinergi yang cocok dengan Tim Arden, yang pada musim 2016 merupakan tim juru kunci di balapan yang sebelumnya bernama GP2. Selain pengaturan mobil yang masih belum ideal, kesalahan strategi masih terjadi, seperti pada balapan di Bahrain dan Monaco.
Tak hanya Sean, rekan setimnya, Norman Nato juga mengalami hal yang sama. Setelah tampil sebagai runner-up di Bahrain, Nato baru bisa mendapatkan poin dan podiumnya lagi di sirkuit Baku City, Azerbaijan.
"Setelah menyelesaikan balapan, kita berupaya mengevaluasi dan memperbaiki. Itu yang terus kita lakukan," ujar Sean.
Pada awal musim Sean dan Nato sempat bekerja sama dengan Gaetan Jego sebagai head engineer. Namun, setelah dievaluasi, jelang balapan di Baku City, posisi Gaetan Jego akhirnya digantikan oleh Manuel Aboy. Meski baru berkolaborasi, perkembangan performa mobil sudah cukup terlihat hasilnya.
Baca: Nato Sumbang Poin untuk Pertamina Arden
Tim Pertamina Arden masih berupaya keras mengevaluasi kinerja mereka. Sejauh ini performa mobil terlihat cukup baik saat sesi latihan dan babak kualifikasi, namun kurang kompetitif selama balapan.
Dari empat seri atau delapan balapan, misalnya, Nato bisa tampil maksimal pada balapan feature di Bahrain, feature dan Sprint di Azerbaijan. Di Barcelona dan Monaco, performa mobil kurang kompetitif.
"Kami memang tampil bagus di Baku. Namun, ini belum cukup. Kami masih harus mengevaluasi data supaya kami bisa lebih kompetitif dan konsisten. Tentu kami berupaya untuk tampil lebih kuat pada balapan selanjutnya di Austria. Kami akan bekerja keras mencari tahu kenapa kami bagus di Bahrain dan Baku City. Kami harus mempertahankan momentum ini," kata Nato.
Video: Rossi Juara MotoGP Belanda
Notification ! Beberapa artikel di blog ini terkadang berisi informasi dari berbagai macam sumber. Hak cipta berupa gambar, teks, dan link sepenuhnya dimiliki oleh web tersebut.
Diolah dan ditulis oleh Berita Vlova, untuk disajikan kembali dengan gaya tulisan dan bahasa yang berbeda dari sumbernya sehingga bisa memberikan manfaat dan kenyamanan bagi anda dalam membacanya, setiap tulisan artikel di website ini akan kami perbarui disetiap waktu dan kesempatan yang ada, jika anda tidak keberatan silahkan berkomentar di bawah postingan ini ataupun jika anda berkeinginan silahkan share ulang artikel ini dan jangan lupa juga untuk ikuti (Follow) kami.
Pada balapan di Baku City, Azerbaijan yang berlangsung akhir pekan kemarin, Sean sebenarnya punya peluang masuk sepuluh besar dan meraih poin pertamanya musim ini. Namun, sayang pada balapa Feature Race, Sean yang sudah berada di posisi sepuluh mobilnya mengalami insiden.
Sean juga terkena penalti 10 detik karena dinilai melanggar kecepatan saat ada bendera kuning. Pada balapan Sprint, Sean yang start dari posisi 14 berhasil menyodok ke urutan sepuluh besar. Namun, di akhir balapan, pembalap berusia 20 tahun ini harus puas berada di posisi ke-11.
Baca: Podium Utama yang Pertama untuk Pertamina Arden
Akan tetapi, karena pembalap MP Motorpsort, Jordan King didiskualifikasi, posisi Sean naik ke urutan 10. Meski demikian, Sean belum mendapatkan poin karena pada balapan sprint, poin hanya diberikan kepada delapan pembalap terdepan.
Bagi Sean, balapan musim ini memang tidak mudah. Ia masih menyesuaikan diri dan berupaya keras mendapatkan sinergi yang cocok dengan Tim Arden, yang pada musim 2016 merupakan tim juru kunci di balapan yang sebelumnya bernama GP2. Selain pengaturan mobil yang masih belum ideal, kesalahan strategi masih terjadi, seperti pada balapan di Bahrain dan Monaco.
Tak hanya Sean, rekan setimnya, Norman Nato juga mengalami hal yang sama. Setelah tampil sebagai runner-up di Bahrain, Nato baru bisa mendapatkan poin dan podiumnya lagi di sirkuit Baku City, Azerbaijan.
"Setelah menyelesaikan balapan, kita berupaya mengevaluasi dan memperbaiki. Itu yang terus kita lakukan," ujar Sean.
Pada awal musim Sean dan Nato sempat bekerja sama dengan Gaetan Jego sebagai head engineer. Namun, setelah dievaluasi, jelang balapan di Baku City, posisi Gaetan Jego akhirnya digantikan oleh Manuel Aboy. Meski baru berkolaborasi, perkembangan performa mobil sudah cukup terlihat hasilnya.
Baca: Nato Sumbang Poin untuk Pertamina Arden
Tim Pertamina Arden masih berupaya keras mengevaluasi kinerja mereka. Sejauh ini performa mobil terlihat cukup baik saat sesi latihan dan babak kualifikasi, namun kurang kompetitif selama balapan.
Dari empat seri atau delapan balapan, misalnya, Nato bisa tampil maksimal pada balapan feature di Bahrain, feature dan Sprint di Azerbaijan. Di Barcelona dan Monaco, performa mobil kurang kompetitif.
"Kami memang tampil bagus di Baku. Namun, ini belum cukup. Kami masih harus mengevaluasi data supaya kami bisa lebih kompetitif dan konsisten. Tentu kami berupaya untuk tampil lebih kuat pada balapan selanjutnya di Austria. Kami akan bekerja keras mencari tahu kenapa kami bagus di Bahrain dan Baku City. Kami harus mempertahankan momentum ini," kata Nato.
Video: Rossi Juara MotoGP Belanda
Notification ! Beberapa artikel di blog ini terkadang berisi informasi dari berbagai macam sumber. Hak cipta berupa gambar, teks, dan link sepenuhnya dimiliki oleh web tersebut.
Diolah dan ditulis oleh Berita Vlova, untuk disajikan kembali dengan gaya tulisan dan bahasa yang berbeda dari sumbernya sehingga bisa memberikan manfaat dan kenyamanan bagi anda dalam membacanya, setiap tulisan artikel di website ini akan kami perbarui disetiap waktu dan kesempatan yang ada, jika anda tidak keberatan silahkan berkomentar di bawah postingan ini ataupun jika anda berkeinginan silahkan share ulang artikel ini dan jangan lupa juga untuk ikuti (Follow) kami.
Demikianlah Artikel Sean Terus Berupaya Keras Menembus Posisi 10 Besar
Sekianlah artikel Sean Terus Berupaya Keras Menembus Posisi 10 Besar kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Sean Terus Berupaya Keras Menembus Posisi 10 Besar dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/06/sean-terus-berupaya-keras-menembus.html