Konsumsi Masyarakat Saat Mudik Bantu Pertumbuhan Ekonomi
Konsumsi Masyarakat Saat Mudik Bantu Pertumbuhan Ekonomi
- Hallo Oto Mania Berita Otomotif Terupdate, Pada Artikel otomotif kali ini berjudul Konsumsi Masyarakat Saat Mudik Bantu Pertumbuhan Ekonomi telah kami persiapkan dengan seksama untuk sahabat otomotif baca dan ambil informasi didalamnya.
Semoga artikel otomotif terupdate dan terbaru
Artikel Berita, yang kami tulis ini dapat memberi inspirasi dan nilai positif sebagaimana mestinya.
Judul : Konsumsi Masyarakat Saat Mudik Bantu Pertumbuhan Ekonomi
link : Konsumsi Masyarakat Saat Mudik Bantu Pertumbuhan Ekonomi
Judul : Konsumsi Masyarakat Saat Mudik Bantu Pertumbuhan Ekonomi
link : Konsumsi Masyarakat Saat Mudik Bantu Pertumbuhan Ekonomi
Motobalapan | Berita Vlova - Metrotvnews.com, Jakarta: Data riset Indonesian Development and Islamic Studies (Ideas) mengatakan 3,3 juta masyarakat Indonesia melakukan mudik di tahun 2017. Sementara itu, rata-rata pemudik menghabiskan biaya sekitar Rp4,3 juta per orang atau Rp142,2 triliun dalam periode mudik 2017.
Pengamat ekonomi Aviliani mengatakan, setiap tahun terjadi kenaikan jumlah konsumsi masyarakat saat mudik. Hal ini menunjukkan tradisi pulang kampung turut memperbaiki ekonomi di daerah.
“Setiap tahun itu naiknya hampir 14 persen,” jelas Aviliani dalam Prime Time News Metro TV, Senin 26 Juni 2017.
Aviliani menambahkan, umumnya pemudik hanya menghabiskan biaya untuk konsumsi, tidak untuk investasi. Hal ini sebenarnya menambah Gross Domestic Bruto (GDP) negara. Terlebih keluarnya gaji ke 13 dan 14 membuat masyarakat lebih konsumtif karena punya uang.
Tingginya pengeluaran periode mudik juga dipengaruhi bertambahnya waktu libur lebaran. Situasi ini berbanding lurus dengan jumlah konsumsi masyarakat yang turut meningkat. Terlebih kian banyak yang memanfaatkan libur ke luar kota.
“Orang konsumsinya lebih tinggi kalau libur panjang, banyak yang ke luar kota. Itu artinya di dalam GDP kita terbantu,” tambahnya.
Namun, perilaku konsumsi ini terhambat dengan kemacetan saat mudik. Aviliani mencontohkan pemudik yang seharusnya sampai dalam waktu lima jam akhirnya jadi delapan jam karena macet. Berarti pemudik kehilangan waktu tiga jam untuk melakukan konsumsi di kampung halamannya.
Untuk itu, pemerintah harus mengatasi permasalahan ini agar tidak terjadi kemacetan sehingga pemudik bisa lebih lama menghabiskan waktu di kampung halaman dibanding menghabiskan waktu di jalanan.
“Jadi perlu diperhatikan supaya mereka lebih baik konsumsinya harus ada perbaikan infrastruktur,” tegas Aviliani.
Notification ! Beberapa artikel di blog ini terkadang berisi informasi dari berbagai macam sumber. Hak cipta berupa gambar, teks, dan link sepenuhnya dimiliki oleh web tersebut.
Diolah dan ditulis oleh Berita Vlova, untuk disajikan kembali dengan gaya tulisan dan bahasa yang berbeda dari sumbernya sehingga bisa memberikan manfaat dan kenyamanan bagi anda dalam membacanya, setiap tulisan artikel di website ini akan kami perbarui disetiap waktu dan kesempatan yang ada, jika anda tidak keberatan silahkan berkomentar di bawah postingan ini ataupun jika anda berkeinginan silahkan share ulang artikel ini dan jangan lupa juga untuk ikuti (Follow) kami.
Pengamat ekonomi Aviliani mengatakan, setiap tahun terjadi kenaikan jumlah konsumsi masyarakat saat mudik. Hal ini menunjukkan tradisi pulang kampung turut memperbaiki ekonomi di daerah.
“Setiap tahun itu naiknya hampir 14 persen,” jelas Aviliani dalam Prime Time News Metro TV, Senin 26 Juni 2017.
Aviliani menambahkan, umumnya pemudik hanya menghabiskan biaya untuk konsumsi, tidak untuk investasi. Hal ini sebenarnya menambah Gross Domestic Bruto (GDP) negara. Terlebih keluarnya gaji ke 13 dan 14 membuat masyarakat lebih konsumtif karena punya uang.
Tingginya pengeluaran periode mudik juga dipengaruhi bertambahnya waktu libur lebaran. Situasi ini berbanding lurus dengan jumlah konsumsi masyarakat yang turut meningkat. Terlebih kian banyak yang memanfaatkan libur ke luar kota.
“Orang konsumsinya lebih tinggi kalau libur panjang, banyak yang ke luar kota. Itu artinya di dalam GDP kita terbantu,” tambahnya.
Namun, perilaku konsumsi ini terhambat dengan kemacetan saat mudik. Aviliani mencontohkan pemudik yang seharusnya sampai dalam waktu lima jam akhirnya jadi delapan jam karena macet. Berarti pemudik kehilangan waktu tiga jam untuk melakukan konsumsi di kampung halamannya.
Untuk itu, pemerintah harus mengatasi permasalahan ini agar tidak terjadi kemacetan sehingga pemudik bisa lebih lama menghabiskan waktu di kampung halaman dibanding menghabiskan waktu di jalanan.
“Jadi perlu diperhatikan supaya mereka lebih baik konsumsinya harus ada perbaikan infrastruktur,” tegas Aviliani.
Notification ! Beberapa artikel di blog ini terkadang berisi informasi dari berbagai macam sumber. Hak cipta berupa gambar, teks, dan link sepenuhnya dimiliki oleh web tersebut.
Diolah dan ditulis oleh Berita Vlova, untuk disajikan kembali dengan gaya tulisan dan bahasa yang berbeda dari sumbernya sehingga bisa memberikan manfaat dan kenyamanan bagi anda dalam membacanya, setiap tulisan artikel di website ini akan kami perbarui disetiap waktu dan kesempatan yang ada, jika anda tidak keberatan silahkan berkomentar di bawah postingan ini ataupun jika anda berkeinginan silahkan share ulang artikel ini dan jangan lupa juga untuk ikuti (Follow) kami.
Demikianlah Artikel Konsumsi Masyarakat Saat Mudik Bantu Pertumbuhan Ekonomi
Sekianlah artikel Konsumsi Masyarakat Saat Mudik Bantu Pertumbuhan Ekonomi kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Konsumsi Masyarakat Saat Mudik Bantu Pertumbuhan Ekonomi dengan alamat link https://motobalapan.blogspot.com/2017/06/konsumsi-masyarakat-saat-mudik-bantu.html